Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Sebuah Laporan Random dan Rencana Hari Ini

Ya, aku tau, tidak mudah bertahan dalam keistiqomahan. Tapi selama perjalanannya tidak terhenti, akan selalu ada jalan untuk kembali. Melanjutkan apa yang terlewat.  Selama nyawa masih diizinkan menetap. Oleh Allah. Jadi hari ini aku menginsyafi kelemahan diri, pada jadwal ketat yang sudah dirancang, celah tidak terlaksana sebab kelelahan itu memang mungkin terjadi. Yang aneh padaku, semakin lelah, semakin sulit untuk memejamkan mata. Ini aneh tapi ajaib. Kebiasaan aneh ini baru ada sejak usiaku 29an menjelang 30 sepertinya. Semakin menjadi di usia sekarang.  Ada pola makan yang coba aku perbaiki, aku juga perbaiki banyak hal. Olahragaku, ritme belajarku. Tanggungjawabku sebagai istri dan ibu. Shalatku, Tanggungjawabku sebagai seorang penghafal Al-Qur'an. Tapi memang kesempurnaan hanya milik Allah, aku hanya merencanakan dan mengikhtiarkan yang baik-baik sambil terus berdoa dan berharap yang terbaik. Ada yang berubah, setidaknya aku sudah tidak ssepemarah sebelumnya, aku bisa ...

Aku yang Ingin Terus Berpegang pada Tali-Mu

Aku ingin mendokumentasikan rasa. Hari ini aku terkagum dengan bagaimana cara Allah mengetuk hati. Tentang bagaimana aku yang melangkah selangkah kepadaNya dan Dia berlari mendekat kepadaku. menghadirkan semua yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Aku hari ini hanya semakin percaya betapa Allah dengan ke Mahakuasa an nya memang yang paling layak untuk mendapatkan perhatian yang paling dalam. Al-Qur’an ini benar-benar sebuah tali yang begitu kokoh. Dan siapa pun yang terhubung kepadaNya dengan tali ini akan selalu terhubung, meski terkadang, hempasan angin dan badainya, membuat ingin berhenti dan menjauh saja. Tapi tujuan bersamai Al-Qur’an bukan soal berapa banyak, tapi soal apakah kita sudah berhasil mendudukkannya pada posisi yang seharusnya. Jadi yang utama dan paling utama sebelum apa pun. Ya Allah, ya Rahman… Terima kasih telah membuat aku ada di jalan ini, jalan Al-Qur’an ini, jalan lurusMu. Tentang bagaimana Kau memberikan berbagai kemuliaan bagi para Ahlul Quran di dunia ...

Menangis dalam Berproses Bukan Berarti Menyerah

Di hari yang bersamaan dengan hari pertama aku memulai kelas angkat bebanku.. aku belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah aku pilih untuk aku jalani. saat aku sedang merasakan sakit di kedua lututku sebab latihan hari pertamaku. Ada yang menyakitkan pula yang aku terima dari orang lain. Aku menangis malam ini. Belajar itu…kenapa ga enak sekali ya. Memang rebahan dan tidak bertumbuh itu mudah. Sangat mudah. Dan aku sudah selama ini memutuskan untuk menjalani yang lebih mudah. Saat akhirnya memutuskan berubah ternyata ga senyaman yang aku sangka. Belajar itu sulit, sakit, bikin ingin lari sejauh mungkin. Tapi aku pun tau..aku perlu belajar ini. Aku perlu ketidaknyamanan ini. Aku butuh proses ini. Kalau ingin menyerah.. Aku akan lawan rasa itu. Aku sedang menghayati tangisanku. Tangisan kebertumbuhanku. Aku berusaha mengambil pelajaran dari ini dan tidak menjalani peran sebagai korban. Temani aku ya ya Allah.. kenapa datangnya bersamaan pastinya semua karena kehendakMu. Kau in...

Karena Ini Semua TentangMu

Aku percaya dan aku bergerak dengan kepercayaanku. Aku tahu janjiMu maka aku bergerak melangkah menujuMu. Dengan melawan beratnya mata yang masih ingin terlelap saja. Tapi aku serius inginkan cintaMu. Maka kantukku itu kupaksa pergi. Karena janjiMu dan kehadiranMu di langit dunia lebih aku inginkan. Lebih dari nikmatnya tidur dan badan yang merengek masih begitu lelah. Boleh aku bersegera menuju janjiMu? Ya Allah… Bisa Kau bantu aku untuk teguh dengan kepercayaanku padaMu? Kokohkan hatiku dengan iman. Agar tidak perlu ada lagi yang namanya berkorban dan memaksakan diri. Yang ada biar hanya cinta, senang dan bahagia. Karena ini tentangMu dan apa-apa yang ada di sisiMu. Tolong terus bimbing aku dengan cinta kasihMu ya…

Cara Allah Mencintai Kamu

Tentang mengamalkan apa yang diketahui dari ilmu yang sudah didapat… Hari ini aku full dapat pelajaran tentang ini. Dari kawan-kawanku semasa di pesantren yang selama 6 tahun kami bersama belajar dulu. Kami dengan perjalanan kami masing-masingnya. Iya… aku sekarang menyadari, betapa Allah peduli bukan hanya pada salah satu dari hamba yang diciptakanNya. Semua rata kebagian kepedulianNya, keadilanNya dan kesenian dari keMahaanNya. Adil, teramat adil. Kisah kita masing-masingnya adalah bukti itu sendiri. Yang satu sudah 2 kali menikah dengan kisah hidup roller coasternya sendiri. Yang satu sudah menikah dengan 3 anak lelakinya. Juga dengan perdramaan yang jangan dikira akan mudah. Sama sulitnya. Sama roller coasternya. Yang satu belum menikah tapi menanggung biaya hidup dua orang keponakan dari kakaknya yang sudah meninggal. Karir baiknya di Ibu Kota membuatnya mampu menjalani peran luar biasa itu. Allah adil..Maha Adil. Aku rasa, jodoh terbaiknya pun sudah Allah siapkan. Tidak mungkin b...

Yang Bisa Kau Ubah: Hanya Dirimu Sendiri

Bicara soal tidak merasa cukup dengan apa yang ada. Sekaligus bicara juga tentang sesuatu yang teramat melekat hingga dicintai melebihi kecintaan pada Allah. Ini dua sifat manusia yang sebenarnya sangat menyebalkan. Lalu bagaimana cara memanage nya? Agar tidak perlu menyesali sesuatu yang datangnya belakangan nanti. Saranku untukmu.. berlelah-lelahlah mengoreksi diri. Agar semakin membaik dirimu dan apa yang ada padamu lahir dan batinnya. Jangan pernah sekalipun berusaha menggenggam terlalu erat orang lain, siapapun itu. Sewajarnya saja. Sesederhana mungkin. Yang luar biasa biar hanya untuk Allah saja. Saat yang menjadi hal yang dipusingkan adalah apa yang ada dalam diri sendiri, akan lebih mudah pergelutan hati itu berbuah menjadi tekad perbaikan diri. Kalau orang lain ya.. kalau dalam dirinya tidak ada kesungguhan untuk merubah diri, sampai kapanpun kamu ga akan bisa merubahnya. Berdamailah dengan dirimu ya. Semua akan baik-baik saja. Bahkan yang ada akan terasa teramat cukup. Yang t...

Memilih Fokus Hati

Memilih untuk bangun pagi dini hari lanjut mandi dan segera shalat qiyamullail adalah jalan yang tidak mudah. Ada nafsu diri yang memang sangat amat manusiawi yang harus dilawan di sini. Keinginan untuk istirahat di waktu malam melawan segala kelelahan lalu memilih bangun itu berat. Tapi nikmat. Perbedaannya sangat terasa saat siang harinya. Hidup yang lebih teratur. Hati yang ajeg dan kokoh. Kabar-kabar baik yang beriringan hadir. Apakah Itu sebab qiyamullail? Bisa saja salah satu sebabnya itu. Meski tidak menjadi sebab satu-satunya. Peran utama dari setiap karunia kebaikan yang hadir untuk kita ya jelas dari Allah. Saat kita jujur dan menunjukkan kesungguhan untuk jadi hambanya, tidak mungkin diabaikan. Lantas bagaimana dengan kesedihan dan kabar buruk? Ya kadang sedih pun kebaikan jika ia membawa makin dekat dengan Allah. Meski ya tidak kita pungkiri kan, memang sesulit itu juga berada dalam kesedihan dan menjalani cerita yang tidak disukai. Hmm..itulah saat di mana peran kesabaran ...

Terima Kasih

Terima kasih telah memberiku makna. Terima kasih telah membuat aku faham. Terima kasih telah mengajarkan aku banyak hal. Terima kasih telah menguatkanku di tengah semua kelemahanku. Terima kasih untuk selalu ada dan menjawab semua pertanyaanku. Terima kasih telah menemaniku bertumbuh. Terima kasih atas semuanya pemenuhan kebutuhan ku. Terima kasih atas segala kebaikan-Mu yang tidak akan pernah sanggup untuk aku hitung. Terima kasih atas nikmat Al-Qur’an. Terima kasih atas kehidupanku ini. Terima kasih atas semua makanan yang Kau berikan. Terima kasih atas semua pakaian yang Kau berikan untuk aku kenakan. Terima Kasih untuk selalu menarikku kembali setiap kali aku mulai jauh.

Sebuah Analogi Tentang Ujian

Kau ambil mata kuliahnya. Kalu pelajari materinya. Dan kaupun diuji dengan semua materi yang telah kau dapatkan. "Apakah kau sudah paham?" Seolah guru penguji berkata tanpa kata-kata padamu. Tapi ada pada isyaratnya. "Kau sudah menemukan jawaban untuk soal ujianmu?" "Kau sudah tahu cara menjawabnya?" Kau ingin nilai A, ulang lagi materi pelajaranmu dengan sungguh-sungguh. Maka dengan mudah kau akan mudah untuk menjawab entah seperti apapun soalnya. Boleh jadi ia rumit. Boleh jadi kau akan terguncang dan takut untuk bahkan sekedar mendengar kata 'ujian' itu. Tapi kau tak akan bisa lari. Kau harus hadapi setidak suka apapun. Saat nanti soal ujian itu terjawab dengan benar. Minimal kau akan lega karena kau tahu kau sungguh telah berusaha menyelesaikannya sebaik mungkin. Penilaiannya bukan ada pada keyakinanmu sendiri.  Bukan juga nilai itu ada pada apa kata temanmu. Atau pada kata orang. Tapi penilaian itu ada pada Gurumu. Guru utamamu. Yang memang me...

Berkenalan dengan Lelah

Lagi cape2nya hidup. Ya hidup sebelah mana yang ga cape sih? Di semua tingkatan di semua tahapan pasti cape. Semua ngerasain, semua ngalamin. Saat melewati kelelahan yang seperti mulai kehabisan nafas, sebagian menjadi pecundang dan menjatuhkan diri kepada kehinaan, lalu sebagian menempa dirinya dengan semua kelelahan menjadi berbeda dari dirinya yang sebelumnya.  Kelelahan yang sama menimpa orang yang berbeda, bisa membentuk mereka menjadi berbeda. Kau? Mau jadi yang seperti apa? Lelahmu sama dengan lelah yang mereka rasakan. Tapi apakah lelah yang kau rasakan akan sepadang dengan apa yang akan kau dapatkan? Perjuangkan saja semua hal yang akan membuat lelahmu berarti dan berbuah. Tinggalkan saja semua hal yang membuatmu lelah tapi kau tidak dapat apa-apa kecuali hampa yang semakin hampa dan kosong yang semakin kosong. Kalau kau benar..benar-benar mau berjuang, maka persiapkan diri dan sadari bahwa dalam perjuanganmu akan ada lelah yang siap menghampiri. Kau siap? Kalu kau benar.....

Teruslah Berjalan

Sebagaimana Allah menggambarkan kata cahaya sering hanya dengan kata bermakna tunggal yaitu النور dan mengatakan kegelapan dengan makna jamak atau plural yaitu الظلمات. Maka sebenarnya kebenaran itu selama-lamanya hanya ada satu saja. Dan kegelapan bisa berupa apapun bentuknya. Pembelajaran tentang hal ini membuatkan yang suka berfikir mendalam jadi semakin terilhami dengan banyak hal. Betapa semua itu saling berhubungan dan berkaitan. Proses pembelajaran dari yang tak bisa menjadi bisa itu proses menyingkirkan kegeleapan yang sedemimian pekat menuju pada satu cahaya yang pasti. Jalan pengantar pada cahaya itu satu: ILMU. Jangan lelah teruslah belajar dan bersabarlah dalam prosesnya. Lebih baik bersabar dalam proses pembelajaran yang tidak mudah dibanding bersabar akan kebodohan dan kegelapan tanpa ujung. Semua belum final, Nusaibah, teruslah berjalan...

Tempat Pulangnya Hati

Gambar
Karena buatku tidak ada tempat yang yang senyaman masjid untuk tempat pulangnya hati yang lelah. Di sini aku menemukan hatiku kembali.

Memaknai Kehilangan

Kehilangan tidak pernah begitu mudah untuk dihadapi. Setiap kehilangan, apalagi pada sesatu yang teramat lekat, dekat dan dicintai, akan selalu menyisakan luka juga ruang hampa di dalam hati. Seperti ada yang tercerabut sedemikiannya. Tercabutnya sesuatu yang teramat melekat di hati itu sakit.. Semakin lekat semakin luar biasa sakitnya. Pada kehilangan demi kehilangan kita belajar menyandarkan hati pada pemilik sebenarnya. Maka kabar duka sesedih apapun akan menjadi aman bagi hati. Luka pasti akan tetap ada. Hampa kadang bisa mampir. Tapi pulihnya bisa lebih cepat. Karena tidak ada yang lebih menyakitkan dari kehilangan Allah dari hidup ini. Hati yang tak mengenalNya  Hati yang jauh dariNya Kemelekatan hati pada selainNya melebihi kadar kemelekatan yang mestinya utuh sempurna padaNya. Sedih itu manusiawi. Rasul SAW pun pernah berduka berlipat ganda pada tahun kesedihan. Saat dua orang tercintanya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Di waktu yang berdekatan. Mungkin kita har...

Jika Tak Bisa Menunggu, Baiklah!

Yang lucu dari dunia ini Adalah saat kau mau bertumbuh dan menyatakan siap bertumbuh, tetiba semua ujian dan aral melintang bertubi menyambut secara bersamaan dalam satu waktu. Tunggu.. tunggu.. tunggu.. Apakah tidak bisa lebih pelan-pelan lagi? Apakah tidak bisa lebih santai dari ini? Kenapa speednya secepat dan semengerikan ini? Lelah dalam perjalanan terkadang membuat ingin berhenti dan memilih pilihan lebih mudah: menyerah lalu berputus asa. Tapi keinginan untuk bertumbuh sedemikian serius. SANGAT SERIUS. Maka aku pilih jalan sulit lagi mendaki itu. Memilih bangkit meski lemah.  Memilih mengentaskan air mata lebih cepat dari biasanya. Lalu tersenyum dan berkata, "Ok..aku terima ini. Apa lagi kiranya yang akan Kau utus untuk datang menjadi pembentuk terbaik aku dan diriku ini?" Memilih jalur bangkit meski lemah itu tidak mudah tapi aku serius... Maka semoga aku akan bisa melewatinya sebaik mungkin. Tidak apa babak belur. Aku bahagia dengan perjuanganku. Luka ini baik untuk...

Sabar dengan Ketidaknyamanan

Suatu saat kita akan saat bertetimakasih pada semua ketidaknyamanan yang hadir. Darinya kkta belajar mengendalikan sikap. Darinya kita belajar tidak melewati batas. Darinya kita belajar menerima kebenaran. Darinya kita belajar bahwa kota ini selamanya adalah manusia yang bisa salah dan bisa lupa. Darinya kita belajar menyelaraskan sikap hati, sikap fisik dan apa yang keluar menjelma kata dari lisan. Darinya kita belajar bahwa begitu banyak jalan kebaikan, kita bisa memilih salah satunya. Darinya kita belajar bahwa kebenaran mutlak habya ada di sisi Allah. Darinya kita belajar merunduk dalam iman. Darinya kita belajar terus berbenah setiap saat. Darinya kita belajar bahwa berproses itu butuh waktu dan sabar. Tidak mungkin i.n.s.t.a.n. Darinya kita belajar bahwa kesenangan tak selamanya benar. Darinya kita belajar kesedihan tak selamanya salah. Darinya kita belajar kebahagiaan itu diikhtiarkan. Darinya kita belajar jangan takut bergerak melangkah. Darinya kita belajar, kita bisa salah da...

Mengeratkan Ikatan

Apa yang akan mampu membuat matamu kehilangan kantuknya padahal tubuhmu sudah sedemikian lelah? Bersama tubuh yang lelah apakah pikiran bisa tetap tenang lagi benderang? Pikiran yang begitu menumpuk bisa jadi akan menjadi sebabmu terjaga sampai dini hari lagi. Pagi bertemu pagi lagi dan matamu masih tidak juga rela untuk memejam. Apa yang sedemikian penting dan perlu untuk diperjuangkan sampai sedemikian? Dari mana energi yang seperti tidak berkesudahan? Dari mana kekuatan menerjang badai dan ombak yang sedemikian?   Ada yang menjawab:    Sebab aku sedang bermain dan menari dalam badai dan ombak ini. Maka buat apa aku merasa berat jika semua ini adalah permainan? Setiap kesulitan yang semakin mengikat erat adalah sebuah pertanda kenaikan pada level yang lebih tinggi. Dan pada level yang lebih tinggi, badai kan makin menari, maka menarilah bersamanya! Juga pada level yang semakin naik lagi, ombak kan makin berputar riang, maka berputarlah bersamanya dalam keriangan yang sa...

Angan, Mimpi, Perjuangan dan Surga

 Apakah nyaman bermain dalam angan? Ya.  Akan teramat nyaman. Anganmu yang tinggi. Mimpimu yang besar.  Selamanya akan jadi angan dan mimpi kalau kau tidak mau bergerak. Bergeraklah! Meski dalam kererbatasan. Berulang kali merasa, "Sepertinya aku ga bisa." "Sepertinya ini akan sulit." "Apa aku bisa?" "Apa aku mampu melewati kesulitan ini?" Apa yang masih kurang? Bisa jadi ikhtiar sudah sedemikian maksimal. Apa yang masih belum sempurna? Padahl mumgkin doa tak pernah kurang. Terus saja bergerak. Telan saja semua rasa ngeri itu. Lalui. Lewati. Pada akhirnya ini semua akan berlalu. Dan suatu saat kita akan mengenang perjuangan ini dengan... Dulu telah aku lakukan ini dan itu. Dulu telah aku perbiat ini dan itu. Hingga Allah izinkan aku merasakan ini di sini dan saat ini. Bukankah perjuangan itu sedemikian indah. Kita akan mengenangnya dengan membuka folder bahagia. Ternyata rupa folder bahagia itu terisi bukan hanya bahagia dan hal menyenangkan saja...

Tentang Mimpi-Mimpi Besar Itu

Soal mimpi-mimpi besar itu... Betapa banyak. Betapa besar. Melihat kondisi sendiri dengan apa yang ada saat ini terasa begitu jauh untuk dicapai. Tapi keinginan akan ketercapaian iti tetap ada dan selalu ada. Keterbatasan yang ada tidak boleh menghentikan langkah apalagi membuat trauma untuk bermimpi besar. Mu'min itu punya mimpi-mimpi besar dan senantiasa melangkah untuk bertumbuh dan meningkatkan kualitas. Ketercapaian harus dengan melibatkan Allah. Jangan sendiri. Karena sudah pasti tidak akan kuat. Semaksimal yang kita lakukan sudah pasti dan mesti. Karena tidak akan pernah ada kemuliaan baik dunia atau akhirat uang dicapai dengan bersantai-santai dan tidak mau berkorban. Lulus S1. Lanjut S2. Mau terus S3. Double degree S3. Hafizhoh sejati 30juz. Bisnis sukses. Rumah idaman. Haji furoda sekeluarga. Umroh sekeluarga. Bangun masjid. Bangun pesantren. Donatur maksimal Filistin. Bebas hutang.  Anak-anak kuliah di kampus bagus. Menemani mereka bermimpi besar juga. Bukankah mimpi bes...

Terus Bertumbuh Ya!

Terimakasih sudah mau berproses ya. Memang tidak nyaman. Tapi ujung kesemuan proses ini insyaaAllah indah. Rasa tidak nyaman itu baik. Tidur yang kurang itu baik. Persembahanmu yang tertatih itu baik. Menyingkirkan lelah itu baik. Saat istirahat sebenarnya itu nanti di tempat paling baik. Terus bertumbuh ya!

Terima Kasih Ya...

Kupikir aku yang sedang berusaha mengajar semampuku. Memperkenalkan keagunganMu ke dalam hati-hati anak muridku. Tapi rupanya justru Kau yang sedang mengajariku. Kau sedang semamin membesarkan dan mengagung namaMu di hatiku. Kupikir aku yang sedang berbagi kebaikan dan ilmu yang ada padaku kepada orang lain. Membagi rasa bahwa aku selalu bisa mengandalkanMu di setiap urusanku. Tapi rupanya, Kau yang meminjamku, meminjam lisanku, waktuku, aku dan semuaku untukMu. Untuk menjadi penyeru manjsia padaMu. Agar makin besarlah Engkau dan namaMu. Tidak ada ya Allah, sedetikpun... sekilas kisahpun... yang tidak ada peranMu. Di sana. Semuanya. Ada Kau dan ada campur tanganMu. Sempurna.  Terlalu sempurna. Terlalu detil. Terlalu tidak akan bisa dikalahkan apapun dan siapapun juga kapanmu dimanapun. Terimakasih.. untungnya Kau lah Tuhanku... karena Kau teramat sangat bisa diandalkan oleh setiap rupa kelemahan, kurang, salah dan alpa yang ada padaku. Terimakasih.. untungnya aku adalah hambaMu... ...

Dari Aku yang Enggan Menjauh dan Kalah

Apakah perjalanan membersamai Al-Qur'an terasa membosankan? Apa kiranya yang akan bisa membuat perjalanan ini menjadi lebih bermakna? Apa yang akan membuatmu selalu ingin kembali lagi dan lagi mempersamainya? Berbagai cara kita tempuh.. Berbagai langkah kita jalani... Demi persahabatan ini menjadi sejati. Bukan palsu. Bukan sementara Tapi nyata. Dan abadi... Pada sesuatu yang seluar biasa ini.. aku tidak mungkin menyerah. Pada sesuatu yang menjadi sebab kesuksesan dunia akhiratku ini... bagaimana mungkin aku mundur? Aku mau tetap di sini. Bertahan dengan berbagai cara. Menjadi bahagia dengan setiap perjumpaan Menjadi selalu jatuh cinta dan semakin cinta dengan setiap pertemuan dan langkah memahaminya lebih dalam. Menjadi satu dalam amal dan akhlak yang baik sebaik-baiknya .. Apa obsesi ini terlalu berlebihan? Dari aku yang mauu banget berjuang  Bismillah... Bisa! Kuat! Semangat!

Jangan Lupa Pulang Ya!

Hayooo... Gimana rasanya dunia? Enak ya? Pujian-pujian dan tatap-tatap mata penuh kagum itu, indah ya? Hayooo.. Himana rasanya dunia? Nikmat ya? Gemuruh tepuk tangan dan banyaknya pengikut itu, lezat ya? Hati-hati ya hati... Jangan tertipu. Yang tampak bersinar akan redup.  Yang tinggi dan besar akan hilang. Tak selamanya.. Yang tampak redup tidak akan bersinar. Juga tak selamanya.. Yang tampak tak berarti tidak akan menjadi tinggi dan besar. Benar kan sabda Nabi kita? Terkadang api dirasa air. Padahal sebaliknya. Terkadang air dirasa api. Padahal tak begitu. Berjalanlah, lihatlah sekitar! Tapi jangan lupa pulang. Pada tempat kembali hati yang sebenarnya. Agar tidak silau dan lupa mengemudi lagi menuju tujuan yang sebenar-benarnya.

Semoga Sabarmu Dalam Berproses Berbuah Indah Ya!

Berproses itu ga mudah. Kadang kita seperti ingin diam saja. Tidak ingin merasakan ketidaknyamanan. Tidak ingin merasakan kesulitan dalam proses itu.  Tapi... mau sampai kapan seperti itu?  Pada akhirnya hasil dari setiap proses yang ga nyaman itu kan untuk kita sendiri. Untuk hasil dunia ataupun hasil akhirat.. ga ada yang instan tetiba dapat yang indah dan membahagiakan tanpa ada usaha kan? Pastinya. Yuk semangat terus berproses setiap harinya. Perbaikan 1% tiap hari jauh lebih baik daripada ga ada perbaikan sama sekali. Semoga sabarmu dalam berproses berbuah indah ya.. semangat! Jangan lupa senyuuuuuum 😊

Semoga Kau Baik-Baik Saja

Kalau overthinking mulai mengambil alih dan membuat kecemasan semakin menjadi dalam hatimu. Mungkin kamu butuh diam sejenak berbincang dengan hatimu. Dia perlu kau sapa. "Hai, apa kau baik-baik saja?" "Benar kan? Terlalu banyak melihat leluar terkadang membuatmu lupa untuk bersyukur atas semua kebaikan yang ada pada dirimu." "Tidak apa, mungkin kau hanya perlu sejenak berhenti. Kau akan kembali mebaik. Semua ini memang harus terjadi. Untuk menjadi satu pembelajaran baru untukmu." "Bertahan ya hati.. pegangan yang erat ke Allah."

Yang Lebih Menarik Dari Dunia

Dunia memang sangat menarik untuk dikejar habis-habisan. Memang seperti itulah fitrahnya. Tapi yang menemukan kedamaian dan sesuatu yang lebih menarik dari dunia ini, tidak akan pernah rela menukar kedamaian dan ketenangan yang menelusupi hati dengan dunia itu.. Sebab ia lebih indah dari yang paling indah. Sebab ia yang paling pantas dikejar dan dipuja dengan sangat luar biasa. Bertahanlah! Genggam erat Al-Qur'anmu itu! Ia hidup dan matimu.

Terasa Tapi Tak Teraba

Saat hati kita lagi merasakan berbagai emosi yang tumpang tindih. Sedih. Marah. Khawatir. Takut. Kecewa. Berharap. Kita ke sana kemari mencari solusi. "Ah barangkali kalau aku lakukan ini, aku akan bisa lapang lagi hatinya." Kita berpikir begitu. Lalu mulai bergerak melangkah mencari solusi agar hati kembali sehat. Hilang segala emosi tak nyaman itu. Sekali waktu mungkin percikan emosinya hilang saat kita lakukan sebab-sebab yang bikin ia pudar. Tapi hati kembali goncang lagi dengan mudahnya. Kita mungkin terlupa bahwa qur'an yang lama kita tinggal dan tidak kita baca itu, ada di sanalah obat bagi segala emosi yang tumpang tindih tak karuan itu. Atau mungkin kita ingat, kita tahu bahwa itu obat, tapi enggan bersegera mengambilnya sebagai obat. Bacapun terasa berat. Apalagi berlama-lama dengannya. Tapi... saat kau mulai memutuskan hatimu harus kembali padanya. Langkah pertamamu mengambil mushaf itu.. bacaanmu. Waktu kebersamaanmu dengannya.. Itulah masa pengobatan yang sed...

Tertarik Dunia

Kenapa tarikan dunia terasa begitu menggiurkan untuk diraih? Apa yang ada padanya tampak berkilau dan membuat ingin mendapatkannya. Kenapa? Apa akhirat terasa seperti palsu dan hanya dongeng belaka? Apakah perbendaharaan dunia terasa lebih nikmat dari lenikmatan beramal untuk akhirat? Baik untuk meraih dunia atau untuk meraih akhirat, semua dilakukan saat di dunia ini. Iya kan? Apa yang akan membedakan? Penempatan tertinggi pada tahta hati. Bisa jadi yang dilakukan sama-sama sedang mengaji. Tapi yang satu hanya dapat dunia. Dan yang satu efeknya bertahan sampai akhirat. Jangka panjang! Bisa jadi yang dilakukan sama-sama bekerja mencari nafkah. Tapi yang satu tunai mendapat balasannya di dunia dengan perolehan yang banyak. Dan yang satunya bisa jadi dapat dunia dan akhiratnya.  Apa mungkin ada yang hanya dapat akhiratnya dari ikhtiar maksimal yang dilakukan?  Tidak ada sama sekali kembalian dunianya.  Ada.  Lalu bagaimana cara dapat dua-duanya?  Maka doa sapu jag...

Sebuah Doa Sungguh-Sungguh yang diJawab Kilat

Kemarin aku berdoa. Ditengah-tengah waktu aku memuroja'ah hafalan qur'an yang rutin aku jadwalkan hariannya. Yang meski sedang sebegitu lelah pun harus tetap dilaksanakan.  Aku berdoa: "Ya Allah, berikan aku rahmatMu dari Al-Qur'an yang sedang aku baca ini. Yang aku baca dalam kondisi lapang dan sempitku. Yang aku baca saat senang dan sedihku. Yang aku begitu harapkan syafaat dari kalamMu ini di dunia dan akhiratku. Tolong aku ya Allah. Hadirkan ketenangan. Pahamkan ayatMu. Bicaralah padaku dan buat aku paham atasnya." "Aku yang seperti ini sudah mati-matian jatuh bangun membersamai qur'an. Meski kuakui levih sering jatuhnya daripada bangunnya. Tapi jauh di dalam hatiku betapa ingin aku merasakan peningkatan kualitas diri dari berbagai hal dalam diriku dan hidupku, juga bagi semua orang yang berinteraksi denganku. Maka aku terus menerus memaksa diriku berdekatan dengan sumber segala ilmu ini. KalamMu Mukjizat akhir zaman ini. Tolong aku, syafa'ati aku...

Itulah Hidup: Memang Harus Seperti Ini

Tidak semua hal harus berjalan mulus sesuai yang kita harapkan. Terkadang sesuatu harus terjadi dan membuat kita bersedih. Di lain waktu boleh jadi sesuatu terjadi dan membuat kita marah. Tidak semua hal harus berjalan datar dan mudah. Ada banyak hal yang terjadi. Naik dan turun. Tinggi dan rendah. Bahagia dan sedih. Tenang dan marah.  Semua sebab detak jantuk yang sehat memiliki irama yang kadang naik dan kadang turun.  Sekali waktu dia tinggi. Dan di waktu lain dia rendah. Sebab jika datar, berarti jantung itu mati. Tidak ada lagi kehidupan. Nikmati saja. Kalau saatnya sedih ya menangislah. Tapi jangan lama-lama. Senyum lagi. Sebab yang baik jauh lebih banyak dari yang buruk. Iya kan? Nikmati saja. Kalau saatnya marah ya marah lah. Tapi jangan lama-lama. Maafkan lagi. Sebab memendam marah terlalu lama akan membuat kita sakit lebih lama. Tidak mau kan? Sebuah kesadaran bahwa semua ini memang harus terjadi, akan mengantarkan kita pada sebuah penerimaan.  Ya, tidak apa. Se...

Jadi Istri yang Bahagia

Mengorbankan keinginan pribadi sebab ingin taat suami.  Mengorbankan lehilangan kenyamanan diri dalam mengurus anak-anak dan keluarga. Aku pernah dengar entah dari mana sumbernya, bahwa dalam berumah tangga setiap yang ada di dalamnya tidak boleh ada yang merasa telah berkorban. Semuanya harus menjalani peran masong-masing dengan dada lapang dan bahagia tanpe merasa telah berkorban.  Agar tidak ada anggapan, "Aku tuh sudah berkorban lebih banyak dari kamu untuk keluarga ini. Tolong dong aku dihargai!" Baru membayangkan mendengar kalimat begitu aja pasti rasanya sudah sangat jengah dan ga nyaman ya. Baik..mari kita uraikan satu demi satu. Peranan kita masing-masing entah sebagai apapun dalam ruang lingkup sebuah rumah tangga pasti sudah satu paket lengkap dengan hak beserta juga kewajibannya. Sebelum mengubah semua hal dan semua orang di luar diri kita, pertama dan paling utama, mari cek apa yang ada dalam peranan kita. Adakah kewajiban yang belum tertunaikan? Adakah kewajiban...

Kau dan Hanya Kau

Juni berlalu dan hampir sampai lagi ke akhirnya. Juni yang penuh dengan kenangan. Hubungan yang terbangun antara aku dan Tuhanku. Percakapan batin yang masih saja riuh. Ego yang terkadang mencuat dan enggan diredam.  Bagiku Juni adalah penempaan hati. Ditempatkan pada satu kondisi dan tempat yang sama, dengan yang sebenarnya paling ingin aku hindari.  Sebab hatiku masih patah patah menjalani dan berusaha memahami dalam sunyi senyap di kedalaman yang tertular hingar bingar di luar. Aku tidak terbiasa dengan ini. Tapi hampir sebulanan ini aku dipaksa untuk terbiasa. Riuh di hatiku saat berusaha memahami masih saja. Aku berusaha menatanya dalam tataan terbaik.  Seperti biasanya. Saat sebelumnya aku dengan mudah menepi dan menghilang sejenak dari yang paling ingin aku hindari. Dan berusaha menatanya dalam tataan dengan cara seperti biasa rupanya tidak selalu berhasil. Sebab dalam kondisi yang sedemikian berbeda, belum juga paten kutemukan caranya. Kadang berhasil. Tapi sering...

Sebuah Sudut Pandang Iman

Dari sudut pandang iman... Apa yang tampak tidak membahagiakan dan tidak menyenangkan, menyesakkan, sakit, luka, membuat luluh hancur lebur. Ternyata bisa jadi adalah jalan keselamatan yang Tuhan berikan. Justru agar membaik hidup kita di sini dunia dan di sana akhirat . Agar sesuai dengan track shirathal mustaqim   jalan lurus   yang senantiasa kita minta. Mungkin jika tidak mengalami kesemuaan yang sungguh amat sangat tidak berkenan di hati itu, kita masih tersesat tapi merasa berada di jalan yang lurus lagi benar. Mungkin jika tidak merasakan kesakitan yang mematahkan hati sampai lupa cara menyusun kebahagiaan setelah melaluinya itu, kita masih ego dengan segala pencapaian dan kehebatan diri. Lupa bahwa yang seharusnya besar dan Maha Besar hanya Allah saja. Jadi... Apa kiranya maksud Tuhan hadirkan kesemuaan hal yang menurut kita buruk itu? Kalau jawabanku: itu semua karena Ia ingin kita hanya melihat padaNya saja. Bersandar utuh padaNya dengan iman dan persembahan ya...

Jalan-Jalan

Gambar
Aku suka jalan-jalan. Aku suka menjelajah bagian lain dari bumi ini yang belum pernah aku pijak sebelumnya. Memastikan lebih banyak lagi tempat yang aku datangi dan tanah itu kelak menjadi saksi yang akan menyampaikan pada Allah bahwa aku menjadi hambaNya di setiap tempat yang aku datangi itu. Di atas tanah itu. Aku bersujud di sana. Aku ruku' di sana. Aku tilawah qur'an di sana. Aku mengulang hafalan Qur'an ku di sana. Aku bergetar dengan makna ayat-ayat Qur'an itu di sana. Aku ingin tanah yang kudatangi itu menjadi saksi atasku kelak. Bahwa aku sungguh-sungguh dengan keinginanku dan aku selalu sedang dalam perjalanan pembuktianku. Betapa aku ingin menjadi hamba yang mencintai dan dicintai oleh Allah. Betapa aku peduli dan sangat peduli pada pandanganNya atasku di atas segalanya.  Yuk, ikut jalan-jalan sama aku. Menjelajahi berbagai belahan bumi Allah yang akan makin memantapkan hati kita bahwa di dunia ini: Allah lah rajanya. Dialah raja di atas raja. KeMahaBesaranNya...

Apa yang Aku Dapat Dari Prosesi Haji

Menjalani serangkaian prosesi haji. Setelah semuanya selesai, aku bertanya pada diriku sendiri. "Lalu setelah ini apa?" Setelah 4 hari proses puncak haji terasa begitu syahdu dan lekat dalam doa. Sebab semua perjalanan itu, sampai ke detil-detilnya adalah ibadah. Lelahnya dihitung, panas terik yang menyengat kulit di hitung, debu-debu yang melusuhkan, kesemuaannya itu terhitung. Akan terbalaskan dengan baik, dengan sempurna. Di sisi Allah. Aku harus terus berdoa minta diteguhkan hati, bahwa bagi muslim setiap harimya bisa bernilai ibadah. Lelahnya, istirahatnya, kerjanya, semuanya. Jangan kehilangan makna.. Jika kita rela menjalani semua prosesi haji yang sedemikian melelahkan itu karena tahu bahwa ini Allah yang menyuruhnya. Begitulah syariatnya. Maka lelah pun tak apa, kepanasan pun tak apa, jarak tempuh yang sedemikian jauh ditempuh jalan kaki pun tak apa, karena ini Allah yang minta. Karena padaNya ada sesuatu yang kita butuhkan. Hidup kita di tanganNya. Mati kita di tang...

Menanti Pujian Dari Allah

"Semoga Allah mengampuni kita. Orang yang menghafal Al-Qur'an adalah yang mendengar dan taat pada Al-Qur'an."   _Abu Darda Sudahkah kita menjadi penghafal qur'an yang sebenarnya?

Jangan Lepas yang Teramat Berharga Ini

Mendengar, melihat dan memikirkan berbagai kenikmatan dunia yang ada di skitar dan ada pada orang lain, terkadang membuat hati kita pun turut ingin merasakannya.  "Ah sepertinya jika aku pun punya itu aku akan senang, akan bahagia." "Ah, jika aku pun secantik dia dan bermodalkan uang banyak, sepertinya aku akan senang." "Ah, sepertinya..." "Ah, sepertinya..." Begitu banyak, begitu ribut, begitu menggiring hati ke arahnya dengan sangat kuat. Mengalihkan fokus. Menerbangkan angan.  Jadi..memang seperti itulah sifat dunia. Hijau, manis. Siapa yang tak ingin? Menyicipi sedikit, akan tergoda untuk memperbanyak, tergoda untuk menambah lagi, lagi, dan lagi. Apakah itu baik?  Beribu dalil mungkin akan mengiyakan keinginan tersebut. Bukankah kalau punya yang branded dan bermerk itu akan mengangkat derajat suami juga? Bukankah suami juga akan suka? Bukankah kalau cantik hasil perawatan mahal-mahal, aku kan bahagia, suami senang dan tidak direbut pelakor da...