Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

...

Hati yang Berharap Ya Rabb, kami memohon rahmat dan berkahMu serta ridhaMu dalan setiap episode kehidupan kami. berharap cintaMu mengaliri nadi-nadi semangat juang kami. berharap kasihMu menguatkan kaki-kaki penopang cita abadi kami. berharap cahayaMu tenangkan kecemasan dan kegelisahan hati-hati kami.Ya Rabb, mungkin kami tidak sebaik hamba-hambaMu yang lain. Tapi kami berusaha terus mendekat padaMu dengan menepis segala duri nafsu dan onak syaithani yang menghijab kami dariMu. Ya Rabb, adakah Kau ridha menatap kami dan mengulutkan tanganMu kepada kami? Harap dan cemas melingkupi hati kami ya Rabb... Semoga Kau selalu membimbing kami di jalanMu...agar langkah-langkah ini tetap terjejak dengan rindu akan senuah kesejatian, bukan yang nampak sejati padahal hanya palsu. Ya Allah, kami berlindung padaMu dari segala ketersesatan. Ya Rabb, izinkan kami mengikhtiarkan sebuah totalitas tawakkal kami padaMu lewat ujian yang akan kami lalui besok hari. Sekiranya

puisi hati

Gambar
serapat apapun kau simpan luka itu di kedalaman hatimu semua itu tampak pada sorot matamu... apa yang membuatmu luka? apa arti sorot mata yang penuh duka? sepertinya makna itu mulai hadir merayapi tiap jengkal hatimu tak usah berdusta menangislah jika itu dapat mengobatimu meski hanya sementara lalu bangkitlah lagi basuhlah luka itu jangan malah membuatnya semakin mendalam sejenak bolehlah kau berbagi menumpahkan bongkah yang lelah kau panggul sendiri sejenak bolehlah kau menepi melonggarkan sesak yang mengikat erat nafasmu sejenak saja bukan untuk berlama-lama sesudahnya kau akan bangkit lagi meski perlahan sesudahnya kau akan berdiri lagi meski tak teguh sesudahnya kau akan berjalan lagi meski tertatih dan akhirnya kau kan temukan keindahan dibalik sekujuran luka kau percaya? percayalah Dia tidak akan pernah mengecewakanmu kau yakin? yakinlah Dia akan selalu memelukmu dalam cintaNya

Malam ke 28 Ramadhan yag TerasaBegitu Berbeda

Gambar
Bismillah... Kalau boleh kuberi lencana The Best Ever dari setiap Ramdhanyag pernah aku lewati, maka aku berikan lencana itu untuk bulan Ramadhan tahun ini. Karena Allah telah meyadarkan diriku dari sekedar memikirkan diri sendiri. Aku belajar peduli pada orang lain, sejak kutemui diriku berada di komunitas SejutaSefter. Ini bukan sedang melebih-lebihkan. Tapi benar begitulah yang kurasakan. Mengapa bisa kukatakan seperti itu? Boleh kiranya kau simak kisah yang akan aku ceritakan berikut ini. Dan silahkan kau nilai sendiri. I’tikaf di sepuluh malam terakhir ramadhan adalah yang sangat dinanti-nanti. Bukankah begitu? Karena kesempaan itu hanya berulang dalam setahun sekali. Akan sangat sayang  jika dibiarkan berlalu begitu saja. Padahal Allah sediakan pahala yang sangat berlipat bagi setiap amal ibadah yang kita lakukan. Hal itulah yang menggerakkan kami dari SejutaSefter (meski hanya beberapa orang) bersepakat untuk i’tikaf. Awalnya kami i’tikaf di masjid BI.