Memilih Fokus Hati

Memilih untuk bangun pagi dini hari lanjut mandi dan segera shalat qiyamullail adalah jalan yang tidak mudah.

Ada nafsu diri yang memang sangat amat manusiawi yang harus dilawan di sini. Keinginan untuk istirahat di waktu malam melawan segala kelelahan lalu memilih bangun itu berat. Tapi nikmat.

Perbedaannya sangat terasa saat siang harinya. Hidup yang lebih teratur. Hati yang ajeg dan kokoh. Kabar-kabar baik yang beriringan hadir.

Apakah Itu sebab qiyamullail?

Bisa saja salah satu sebabnya itu. Meski tidak menjadi sebab satu-satunya.

Peran utama dari setiap karunia kebaikan yang hadir untuk kita ya jelas dari Allah.

Saat kita jujur dan menunjukkan kesungguhan untuk jadi hambanya, tidak mungkin diabaikan.

Lantas bagaimana dengan kesedihan dan kabar buruk? Ya kadang sedih pun kebaikan jika ia membawa makin dekat dengan Allah. Meski ya tidak kita pungkiri kan, memang sesulit itu juga berada dalam kesedihan dan menjalani cerita yang tidak disukai.

Hmm..itulah saat di mana peran kesabaran teramat vital.Kesabaran juga hal yang sangat dihindari nafsu. Tapi buah kesabaran juga senyata itu.

Pahala tercatat. Berkah berlimpah. Keuntungan berlipat yang menunggu waktu. Jalani saja. Kau sedang dipersiapkan bonus besar jika kau sedang dilatih Allah untuk merasakan dan memaknai kesabaran.

Teringat perkataan seorang dosenku, semua manusia, sebagian besarnya, bergerak dan bekerja untuk menghindari rasa sakit dan ketidaknyamanan. Tapi Gaza menjadi contoh terbaik orang-orang kuat dalam artian sebenarnya. Sebab mereka mampu bertahan dalam kesabaran di tengah gempuran luar biasa yang menghancurkan semua yang nampak dan tak nampak.

Bangunan- Bangunan. Nyawa orang-orang tercinta. Ketakutan yang sangat amat mencekam. Mental yang semestinya turut hancur lebih. Tapi mental mereka tetap baik. Sebab Al-Qur’an jadi kekuatan utama yang menjadi ruh perjuangan mereka. Menguatkan tanpa tapi. Bergerak nyata Qur’an itu dalam amal batin dan lahir mereka.

Sekilas melihat kondisi mereka. Seolah itu adalah keburukan bertubi-tubi yang terjadi. Padahal Allah sedang mempersiapkan begitu banyak kebaikan di belakangnya. Aku teramat yakin dengan itu!

Dibalik luka mereka, ada dosa1doa yang terampuni. Dibalik kesadisan yang mereka terima, Allah sedang memilih siapa saja di antara hamba-Nya yang layak dan pantas untuk dijadikan syuhada.

Ya Syuhada! Orang-orang yang lolos dari perkara panjang hisab akhirat dan melaju kencang memasuki surga!

Untuk mendapatkannya, tentu pengorbanannya pun tidak mungkin biasa-biasa saja.

Menilik yang terjadi pada mereka dan memastikan apa yang akan mereka terima akhirnya nanti membuatku mempertanyakan berbagai kebaikan yang hadir dalam hidupku.

Jika nikmat karunia darinya benar harus disyukuri tapi lebih dari itu..nikmat karunia darinya juga harus diwaspadai. Jangan sampai segala nikmat kebaikan itu menjadi sebab lengahnya kita dengan hati yang pati terjadi. Jangan sampai segala nikmat kebaikan itu menjadi sebab akhirat yang semakin berat dan sulit.

Maka atas segala karunia kebaikan yang terjadi, yang Allah berikan, kembalikan pada fungsi semestinya, agar ia menjadi sarana perjuangan meninggikan asma Allah di muka bumi. Jadikan ia sarana untuk beribadah lebih maksimal lagi.

Menajdi sebuah persembahan yang semakin murni untuk Allah.

Segala muara dari semua kerumitan: yang baik maupun yang dirasa buruk padahal baik.

Jangan lupa fokus hati tetap ke Allah ya di tengah apapun yang kau terima dalam hidupmu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

puisi yang aku suka