Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Sadar

Kenangan di facebook menampilkan sebuah status yang aku tulis 5 tahun yang lalu. 2012. "Kalau bukan karena Rabbku mungkin kecewa dan kesedihan ini sudah mematikanku. Kalau bukan karena Rabbku, mungkin aku sudah menyerah pada kalah. Aku masih harus terus belajar bersabar. Untuk ridha pada apapun yang menjadi ketetapan Allah atasku." Maka aku sadari sesuatu hal tentang diriku, aku adalah seseorang yang meneliti dan menelisik apa makna terssirat daru apa yang tersurat. Apa sesuatu yang ada dibalik sebuah rangkaian kalimat. Seketika lorong waktu membawaku merasakan kembali kondisiku di lima tahun lalu. Sesaknya, sedihnya, seolah tanpa ujung pangkal. Nafas tersendat, lelah dan penat, mengepungku lekat. Pukul 15.15 hari ini, 28 Mei 2017. Dalam bajaj yang melaju, dengan anak lelakiku dalam gendongan, juga anak perempuanku disebelahku... Aku menyadari betapa anugerah yang Allah titipkan saat ini sangat patut disadari. Disyukuri.. Karena kita ga pernah tau apa yang akan menimpa

Nusaibah Azzahra_NHW#2 : Checklist Indikator Ibu Profesional

Memenuhi tugas pembuatan NHW 2 Institut Ibu Profesional, sempat agak terhambat untuk segera memulainya. Karena saya sempat bingung bagaimanakah indikator-indikator terukur untuk mencapai keprofesionalan tersebut. Tapi baiknya segera saya buat meski sederhana.. Semoga bisa semakin membaik kedepannya. Sembelum membuat tugas, saya bertanya ke suami dan anak tentang sosok istri dan ibu seperti apakah yang mereka inginkan ada dalam diri saya.. Jawaban mereka membuat saya merenung. Menjabarkan apa yang mereka harapkan dibawah ini: Saya sebagai Individu -memaksimalkan potensi di bidang Al-Qur'an dan kepenulisan, agar bermanfaat bagi banyak orang. -ramah dan membaur dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Saya sebagai Istri , suami berharap -saya tidak menunda-nunda pekerjaan baik kantor ataupun pekerjaan rumah. -saya menjadi istri yang ceria, dan menunjukkan 'kemanjaan' ke suami. -saya mengembangkan potensi yang telah Allah titipkan dalam diri saya agar berma

Nusaibah Azzahra_NHW#1 Adab Menuntut Ilmu

📚NICE HOMEWORK #1📚 Matrikulasi Institute Ibu Profesional Berangkat dari keresahan saya juga kegalauan saya yang merasa faqiir ilmu dalam mendidik anak, akhirnya tercemplunglah saya di sini.. Di sebuah grup kumpulan ibu-ibu yang ingin semakin baik dan profesional di mata Allah tentu yang utama, juga profesional menjadi seorang ibu bagi keluarganya, juga anak-anak yang menjadi generasi penerus.. Maka inilah homework yang harus saya kerjakan. Bismillah... Ya Rabbi, ini murni dari hati, keresahan ini, semoga membawa pada perbaikan pada akhirnya. 1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini. Jurusan ilmu yang ingin sekali saya tekuni adalah Al-Quran dan ilmu terkait pendalaman Al-Qur'an. Juga ilmu tentang kepenulisan. 2.Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut. Alasan terkuat karena Al-Qur'an adalah sumber segala ilmu.. Jika saya ingin memahami konsep keilmuan saya harus mendekat kepada sumber utamanya..

Saat Medsos Menghapusmu Dari Dunia Nyata

Gambar
Media sosial... Banyak membuat kita melihat dengan sangat mudahnya apa yang orang lain lakukan, apa yang orang lain bagikan, apa yang orang lain pikirkan, apa yang orang lain raih, apa yang orang lain rasakan, apa yang orang lain mimpikan, apa yang orang lain pamerkan, apa yang orang lain ingin untuk orang lain tahu tentang dirinya... Maka media sosial, menjadi sebuah penjara. Memenjarakan dirimu dalam ruang lingkup dunia maya. Termakan ego, ingin dilihat jadi yang paling baik. Termakan nafsu, ingin dipandang jadi yang paling berpengaruh. Termakan waktu, lupa bahwa kita memiliki dunia nyata yang mesti dijalani lebih banyak dari dunia maya yang sebegitu banyak menyita waktu sampai kita kehabisan banyak waktu di dunia nyata. Maka sekali-kali, kau butuh hapus semua aplikasi medsosmu dari smartphone mu. Hiduplah dengan baik. Tanpa perlu melihat orang lain, fokus pada hidup orang lain, sibuk mengomentari orang lain, sampai melupakan diri sendiri. Sampai melupakan untuk memperbaiki di