Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Melejitkan Kecerdasan Hari 6

Ibu menemani anak bermain, hadir bukan hanya jasadnya saja tapi ruhnya pergi ke mana-mana.kadang lebih banyak menengok HP dari pada benar-benar hadir untuk anak dan siapapun yang ada di hadapannya. Itu masalah kebanyakan ibu jaman now. Dan mungkin bukan hanya ibu, tapi hampir setiap manusia yang hidup di saat sekatang ini. Maka sebenarnya cara mudah melejitkan kecerdasan adalah dengan dengan benar-benar be here and right now . Ini yang kita sering lupa dan mungkin sadar, tapi tidak mau memperbaikinya. Latihan melejitkan kecerdasan hari ini dan semoga bisa seterusnya adalah dengan mempraktekkannya. Bermain boneka dengan anak, antusias, ceria, positif. Setiap gerak kata dan gerak laku kita adalah pelajaran bagi para ananda. Matanya yang berbinar menimpali setiap pertanyaan yang ditujukan padanya adalah bukti, kecerdasannya meningkat dengan banyak diajak interaksi terutama oleh ibunya sendiri.

Melejitkan Kecerdasan Hari 5

Hari ini kita bersama-sama menyanyikan lagu arti dari surat Al-Fatihah. Menyenangkan sekali. Dede yang senyum-senyum bahagia dan bertepuk tangan saat saya menyanyikan lagu-lagu islami anak kepadanya. Terutama lagu arti surat Al-Fatihah. Bersemangat sekali ketika mendengarkannya. Ini lirik lagunya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Segala puji bagi Allah , Tuhan semesta alam Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Yang menguasai hari pembalasan Hanya kepadaMu , Ya Allah , Kami menyembahMu , ya Allah hanya kepadaMu , kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus , Yaitu jalan orang-orang yang Kau berikan nikmat kepada mereka . Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat . Tiday is a happy day .

Melejitkan Kecerdasan Hari 4

Masa-masa golden age anak, banyak-banyak bermain hal edukatif yang menyenangkan bersamanya. Hal-hal yang dilakukan sambil dia bisa tertawa senang dan melakukan hal tersebut berulang-ulang, akan menjadi karakter dasarnya. Berdoa Bersama , Meminta ditemani Allah dan Selalu Merasa diawasi Oleh Allah Yang seperti ini, yang kadang terlupa. Setiap anak meminta jajan saya selalu tanyakan, "Yang punya uang siapa Kak?" Dia akan jawab, "Umi." "Bukan Kak, yang punya uang itu Allah. Umibkan dikasihnya juga sama Allah. Kakak udah minta sama Allah?" Oh iya aku lupa, "Ya Allah, aku mau jajan, tapi aku ga punya uang, aku minta uang ya Allah ya. Aamiin." Hal-hal seperti ini yang terus menerus diingatkan kepada anak. Sering-sering pula mengingatkannya tentang Allah dan segala sifat-sifatNya saat menemaninya bermain masak-masakkan. Termasuk kepada anak kedua yg masih berusia satu tahun. Menanamkan pemahaman tentang kasih sayangnya Allah kepadanya.

Melejitkan Kecerdasan Hari 3

Anak kedua ku, laki-laki. Saat ini usianya sekitar 1 tahun 5 bulan. Melatih kecerdasan anak usia emas seperti ini sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya butuh istiqomah dan tenaga yang harus super. Karena begitu dia bisa berjalan, luar biasa, hobinya jalan ke manapun dia melihat jalan. Sangat aktif sekali. Menemaninya bermain, menemaninya melangkah kemanapun dia mau, selama tidak ke arah yang berbahaya. Sore ini dia bermain dengan teman-temannya yang usianya jauh lebih besar di lapangan bola dekat rumah bulenya di Bekasi. Bersemangat dan riang gembira berjalan cepat ke sana dan ke sini. Aku menemaninya sambil terus melafalkan banyak kalimat thayyibah. "Masyaallah nak, jalannya udah tambah lancar ya. Hati-hati jalannya ya." "Subhanallah, jatuh ya? Sakit? Pelan-pelan ya." "Alhamdulillah dede Raihan sekarang sudah besar, sudah bisa main sama teman-teman ya." Kalimat thayyibah, kalimat yang baik, merangsang anak berkata yang baik dan reflek bicara yang

Melejitkan Kecerdasan Hari 2

Memperbaiki shalat, adalah memperbaiki kehidupan. Saya yang seringnya banyak telat dan lambat setiap melakukan kegiatan apapun, sangat merasakan ini. Begitu saya memperbaikinya maka kegiatan saya sehari-hari pun banyak mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, kualitas waktu sangat begitu terasa. Dan ini juga yang berusaha saya tanamkam ke anak. Dimulai dari usia kecilnya. Terbiasa melihat orang tuanya bergegas setiap adzan berkumandang, membuatnya bertanya, "Kenapa ga shalat Umi sama Abi? Kan udah adzan." Pertanyaan yang otomatis membuat orang tuanya malu karena sedang dilanda malas. 😂 kids zaman now yang teliti sekali. Ditambah lagi tingkah anak terkecil, begitu mendengar adzan langsung menarik-narik abinya menuju pintu, meminta diajak ke masjid. Dan semoga saja.. Dari sinilah bermula tumbuhnya kecerdasan spiritual anak-anak kami, juga latihan istiqomah bagi orang tuanya .

Melejitkan Kecerdasan Hari 1

Tugas ini dikerjakan sambil jalan, sedang di luar pulau. Tepatnya di Balikpapan. Saya selalu punya prinsip, cara terbaik menyuruh anak atau orang-orang yang disekitar kita untuk melakukan yang kita inginkan adalah dengan memberikan contoh atau keteladanan itu dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Karena bagaimana mungkin kita bisa menuntut orang lain menjadi baik sedangkan kita ga menuntut diri kita sendiri untuk menjadi baik terlebih dahulu. Setiap sikap yang keluar dari diri kita, anak sebagai peniru yang ulung maka dia dengan lekas atau lambat pada akhirnya akan meniru apa yang paling serinh dipertontonkan di hadapannya. Maka ini yang sedang saya lakukan sebagai resolusi saya di tahun masehi yang baru 2018 ini. Sudah dimulai sebenarnya sejak akhir Desember 2017 lalu. Dan ternyata tugas dan tantangan ketiga di 10 hari kelas Bunsay IIP juga memberikan materi yang kurang lebih mirip dengan yang sedang saya lakukan. Yaitu melejitkan kecerdasan emosi dan spiritual. Maka untuk l