Menjawab Adzan

MENJAWAB ADZAN

Mintalah yang kamu mau. Ini tempat mustajab.

Tapi sejak pertama datang, untuk mengucapkan keinginan saja, rasa hati malu luar biasa.

Tidak ada hal yang paling aku inginkan selain Allah ampuni segala dosa. Dan meminta sebuah hati yang lembut.

Agar semakin menunduk. PadaNya.

~*~

Subuh tadi, saat adzan subuh menggema di masjid kecintaan Nabi Muhammad ini..

Aku tunduk menyimak dan menjawab tiap kalimat adzan tersebut.

Aku baru menyadari ternyata jawaban untuk adzan di kalimat
"hayya 'alal sholaah"
dan
"hayya 'alal falaah"
Adalah kalimat "LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH"

Sadar ga kita?

Mengapa jawabannya harus kalimat "tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah" untuk kalimat "mari mengerjakan shalat" dan" mari menuju kemenangan"?

Karena ternyata untuk menuju dan mengerjakan shalat dan mendapat kemenangan hanya mampu dengan dan karena dikuatkan oleh Allah.

Sehari LIMA KALI kita diingatkan.

Tapi apa kita sadar ini?

Kita seringnya lalai ya..

Kita masih seringnya menyandarkan semua pada kekuatan diri sendiri. Padahal kita diciptakan lemah tanpa daya kecuali jika Allah berikan kekuatannya.

Maka oleh-oleh pertama dari Madinah yang ingin aku bagikan adalah rasa ini, kesadaran ini.

Mulai sekarang, setiap adzan itu menggema, simaklah, jawablah, maknai dengan sedalam-dalamnya.

Dan bersegeralah memenuhi panggilanNya..

#notetomyself
#catatanmadinah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?