MENAKLUKKAN SYAHWAT DALAM BERIBADAH

Resume Kajian Ahad Pagi
Ust. Deden Makhyaruddin
@Masjid An-Nahl The Icon BSD

MENAKLUKKAN SYAHWAT DALAM BERIBADAH

Awal mulanya ibadah ada yang dilakukan karena syahwat, semakin lama akan semakin berat dirasa ibadah tersebut, karena syahwat akan hilang dan yang tersisa hanyalah keikhlasan jika ibadah terus dilanjutkan meski dalam kondiaii berat.

Pada perang badar awal mulanya, ada yg berjihad karena syahwat, bersemangat karena ingin mendapatkan ghanimah.
Tapi saat akhirnya kondisi mu'min terkepung, syahwat hilang, yang tersisa hanya ikhlas.

Termasuk dalam menghafal Al-Qur'an.
Awal mula mungkin akan ada syahwat yang bertandang, tapi setelah beberapa juz terlewat, akan mulai terasa beratnya, di saat berat itulah, syahwat hilang. Kita saksikan, di fase berat ini banyak yang mulanya semangat akhirnya berhenti dan menghilang...

Maka...

Teruslah bertahan, akan ada fase berat, hilangnya syahwat akan berganti dengan fase ikhlas dan berlanjut pada fase istiqomah.

Sedikitkan bicara banyakkan mendengar.

Sebelum menjadi hafizh qur'an, ustadz Deden adalah seorang pendengar tasmi qur'an. Pernah sampai lima kali khatam mendengarkan tasmi al-Qur'an 30 juz.

Tilawah: Memperdengarkan al-Qur'an dengan nada sesuai dengan makna ayat yang sedang dibaca.

Bisa dengan dua cara:
1. Mendengarkan murottal dan menyimaknya dengan seksama dan penuh kesadaran dan kehadiran hati.
2. Mujawwad: mendengarkan seorang hafizh yang membacakan al-Qur'an dengan nada sesuai dengan makna ayat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?