Bersepakat Dengan Rumi

Saat kamu melangkah, menjalani hari-harimu.
Hari-hari yang sudah Allah pilihkan untuk kau jalani saat ini.. Bisa saja saat ini sedang melalui masa-masanya kelam, tapi kau akan melihat suatu masa, semua akan berputar, kau akan menemukan masa di mana cerah adalah bagianmu.

Tugasmu adalah menjalaninya dengan sebaik mungkin. Memandang mendung dan kelam dengan senyum dan langkah positif yang terus dipelihara dalam dada.

Pun dalam menjalani bagian cerahmu, menata hati, menyeimbangkan rasa, melatih rem agar tidak lantas bablas kufur nikmat.

Semua hanya Allah pergilirkan, siang dipergilirkan dengan malam, tugas kita hanya taat kan?

Menjalaninya dengan sebaik mungkin. Sebaik mungkin yang kita bisa lakukan. Syukur tebaik, baik sangka terbaik, dzikir terbaik, amal terbaik...

Dan bukankah hanya itu yang ingin Allah lihat dari kita? "Ayyukum ahsanu 'amala?"

Bukan paling baik di mata manusia.. Ah.. Mata manusia itu terbatas pandangannya. Sangaaaat terbatas.
Jadi baik di mata siapa?
Baik menurut ukuran siapa?
Cukup cari baik di mata Allah yang pandangan mataNya menembus segala batas. Cukup cari muka di hadapan Allah yang pandangan mataNya menembus langsung ke dalam hati.

Kalau kita lihat ada cacat pada amalan orang lain, apa pantas kita menghakimi? Nyatanya tidak, karena apa yang nampak seringnya tidak sama dengan apa yang sebenarnya di hati.

Ya Allah, pelajaran berharga sore ini, Kau ingin menyampaikan padaku untuk tetap berhati tenang... Yang berkata "Salaman" pada dia yang tidak mengerti. Yang siap untuk menyiapkan dada yang paling lapang "salamatus shadr" dalam tiap tingkah laku orang lain yang dirasa tak masuk akal.

Ya Allah, Kau Maha Baik...

Kau hanya ingin menguji kami satu sama lainnya. Ujian untuk mengetes kami mana yang paling baik tingkah laku juga respon atas apa yang terjadi.

Maka keindahan akhlaq juga mulianya sikap, adalah karena Allah tanamkan rahmatNya ke dalam hati-hati yang Dia kehendaki.

Seperti yang Rumi katakan:

"Luka adalah jalan masuknya cahaya ke dalam hatimu."

Dan aku sepakat dengan Rumi sore ini.

#kontemplasisore

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?