Agar Mimpimu Selaras Dengan Ingin-Nya

Sharing sedikit dari yang aku alami hari ini boleh ya. Semoga ada hikmah yang bisa dijaga melekat dalam hati, menjadi mahkota keimanan.

Alhamdulillah hari ini Allah berikan kesempatan buat sharing sama adik-adik SMA se wilayah 3 Cirebon. Membahas tentang mimpi.

Teringat dengan kisah di novel PPC yang aku tuliskan.. Kisah tentang mimpi-mimpi besar. Kisah tentang perjalanan mewujudkan sebuah mimpi besar.

Mimpi yang semua bernafas keduniawian, sama sekali tidak meluaskan niat, ingin menjadi dokter agar terluhat keren. Ingin menjadi hafizhah quran dengan niat yang masih seadanya.

Pada akhirnya perjalanan demi perjalanan mengarahkan aku pada sebuah kemurnian niat, mimpi yang jika dijaga terus ada, justru akan mengabadi, meski sudah ditinggal mati, tidak pupus dan tidak menjadi kesia-siaan yang ditutup dengan sebuah nisan di atas tanah basah.

Mimpi-mimpi yang terus dihidupkan dan terus berusaha untuk digapai karena Allah, untuk Allah, dan dibersamai dengan Allah.

MengajakNya dalam mewujudkan segala mimpi menjadi besar dan tinggi, agar menjadi besar dan tinggi dalam keridhaanNya, bukan dalam kemurkaanNya dan bukan juga menjadi orang yang tersesat: merasa melakukan banyak kebaikan, padahal yang ada hanya kesia-siaan.

Kesejatian mimpi ada pada sebuah tekad menjadi hamba yang seutuhnya.

Sukses menjadi hamba yang menghamba.

Bukan sukses menjadi hamba yang mengambil peranan Allah dalam dirinya.

Seperti saat nabi Nuh membangun bahtera, karena ilham dari Rabb-Nya. Ditertawakan seantero kota, tapi dia terus melanjutkannya. Karena ketaatannya dan kepatuhannya pada Tuhan-nya. Memilih bertahan mewujudkan apa yang Allah mau atas dirinya. Dan melupakan ejekan demi ejekan yang menyakitkan hati.

Yang ternyata di kemudian hari, bahtera nabi Nuh lah satu-satunya yang selamat dari banjir bandang yang hadir.

Kita bisa lihat akhirnya, yang tidak mau diperingatkan, yang memilih untuk tidak peduli, adalah mereka yang akhirnya mati tenggelam.

Dan orang-orang yang semula ditertawakan justru menjadi satu-satunya yang selamat.

Maka dalam mewujudkan mimpi pun seperti itu.

Mewujudkan dalam diri, apa yang Allah ilhamkan, bertahan dalam banyak godaan berupa ejekan dan tertawaan, terus berpegang pada tali Allah, bersabar dalam prosesnya, dan menikmati tiap serpihan yang perlahan dibangun sedikit demi sedikit sampai akhirnya membentuk bangunan atau sesuatu yang memang Allah pun ridha atasnya. Sesuatu yang diperjuangkan dan akhirnya bisa menjadi penyelamat kita dari kesulitan dan keburukan di dunia dan di akhirat.

Mimpi yang tinggi. Tapi jangan pisahkan Allah dengan mimpi itu. Karena kau butuh Allah untuk mewujudkannya. Minta selalu bimbinganNya. Agar mimpimu terwujud dan mengabadi sampai ke surga kelak.

Sampai suatu saat di persimpangan antara pintu neraka dan pintu surga, mimpi-mimpi yang terwujud itu menjadi saksi nyata,

"Ya Allah Ya Allah Ya Allah.  akulah mimpinya yang berusaha dia wujudkan di dunia dahulu. Yang dia bangun dengan susah payah. Yang dia korbankan banyak hal atas diriku. Dan dia selalu melibatkanMu dari awal, tengah hingga ke akhirnya.. Maka ridhalah atasnya ya Allah. Berikan surga untuknya. Aku yang menjadi saksinya."

Maka mimpi apa yang ingin kita bangun dan perjuangkan sekeras-kerasnya? Agar ia mampu menjadi kebaikan kelak?

Pilihkan sebuah mimpi yang baik.

Kalau aku bermimpi ingin menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya..yang mencintaiNya dan dicintai olehNya...

Semoga Allah mengabulkannya..

Dan apa mimpimu? 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?