(Refleksi tentang kasih sayang Allah di balik setiap perintah dan larangan-Nya) Hari ini Allah mengajarkanku sesuatu. Bukan lewat ayat yang kubaca, bukan pula dari ceramah atau buku yang kubuka—melainkan lewat keseharian sederhana bersama anak-anakku. Lewat satu peristiwa kecil di rumah, yang mungkin tampak sepele, tapi justru di sanalah Allah menyisipkan hikmah yang begitu dalam. 1. Sebuah Permainan yang Tak Biasa Sore itu, Raihan, anakku yang berusia sembilan tahun, sedang bermain dengan sebuah kardus besar. Ia tampak sangat antusias, seolah menemukan dunia baru dalam kardus itu. Tangannya memegang garpu besi, dan ia mulai menusuk-nusuk bagian permukaannya dengan semangat. Bagi anak-anak, mungkin itu hanyalah permainan yang seru. Tapi dari sudut pandangku sebagai seorang ibu, yang langsung bisa membayangkan segala risiko—itu berbahaya. Lebih-lebih lagi, adiknya yang baru dua tahun sedang memperhatikan dengan mata berbinar. Aku tahu sebentar lagi ia pasti akan meniru. Dan di situlah n...
butuh istirahat kali deh..
BalasHapusmungkinterlalu capek..
udah coba kedokter belum..?
Perhatian euy~!!
BalasHapusMakasi ya!
Ini gara2 kehujanan kaya'nya!^_^
kebanyakan buka multiply tuh kayaknya,.
BalasHapusckckc
so' tau! bukan tau k!
BalasHapusafwan ya bila ndak berkenan..
BalasHapusterimakasih kembali..
Kenapa harus ga berkenan?^^
BalasHapusSini2 ta pijitin mba ;-)
BalasHapusoo.beneran? boleh boleh..^_^
BalasHapusho salah toh,.
BalasHapusck
kurang tidur ya....
BalasHapusKehujanan tadi..
BalasHapuslebat banget..
sabar yaa :) menggugurkan dosa insya Allah klo sabar ;)
BalasHapussabar qo k..insyaallah..^__^
BalasHapusHemm...
BalasHapusPaling ga lama..
Coz pake oskadon aja(waduh ko promosì)..Haha
udah sembuh euy!
BalasHapusalhamdulillah..^_^
Sykur
BalasHapus