Saat Kau Sakit
“Aku sakit.. Hatiku sakit. Akalku sakit. Semuaku sakit.” Katamu.
Tapi saat kau ditunjukkan pada obatmu, kau berpaling. Menunda. Mencari obat selainnya. Karena katamu..
”Aku tak mengerti bagaimana dia bisa mengobati sakitku.”
Keberpalingan itu semakin jauh.
Jarak yang kau bangun semakin lebar.
Sampai kau lupa cara untuk kembali.
Tidak usah kau pikirkan soal bagaimana dia mengobati. Tugasmu hanya minum saja obatmu. Jangan ditunda. Jangan tidak diminum.
Biar Allah yang turun tangan mengobatimu dengan caraNya.
Tugasmu bukan di situ, serahkan saja padaNya.
Tugas kita hanya lakukan, lakukan, lakukan!
Al-Isra - Ayat 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
The Sabiq company:
Dan Kami turunkan dari Al-Qur`ān (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur`ān itu) hanya akan menambah kerugian.
Penawar yang kita butuhkan bagi jiwa yang hancur berkeping ini ada pada Al-Qur’an, kapan terakhir kali kau membacanya dengan hati terbuka?
Kapan terakhir kau menyelami ayat demi ayat menemukan hatimu ada di antara ayat-ayat itu?
Hatimu butuh. Tapi kau terus lari menghindar.
Kalau kau mau terus sakit, lanjutkan. Lupakan saja obat manjur ini. Carilah obat selainnya.
Mungkin ia ada pada medsos yang sebentar sebentar kau buka itu.
Mungkin ia ada pada lusinan episode film yang kau tonton itu.
Entahlah…
Aku tak menemukannya di sana, apa kau menemukannya?
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^