Perkataan yang Semoga Menjadi Doa
"Mba Nusaibah, hafalannya lancar banget..." Ucap Ustadzah Khofizah dengan senyum dan mata basah usai menyimak setoran hafalanku hari ini sebanyak 4 juz. Di juz 5 sampai juz 8.
Hatiku seperti digedor oleh kesadaran. Betapa pujian itu tidak layak disematkan padaku. Karena aku tau, lancar maksimalnya biasanya saat mau ujian. Dalam penjagaan hariannya aku terus menerus mengulangnya memang, maka proses penggabungan ini tidak terlalu berat bagiku seperti sebelum-sebelumnya. Tapi masih saja di banyak tempat aku lupa. Dan ini menjadi reminder sekali untukku, agar lebih erat dan kuat lagi menggenggam ayat-ayat ini. Agar semakin lancar, paham, nempel, dan berbuat jadi akhlak lahir batin yang indah.
Perkataan ustadzah Khofizah tadi cukup menjadi pelecut dan semoga menjadi doa yang tulus bagiku, aku harus lebih maksimal lagi menjaga diriku untuk terus terhubung dengan ayat-ayat Al-Qur'an ini.
Ya Allah, maafkan aku atas apa yang dia tidak ketahui, jangan hukum aku atas apa yang dia ketahui sedang Engkau lebih mengetahui. Ikatlah hatiku dengan Al-Qur'an, jadikan aku ahlul qur'an yang sebenarnya ya Allah. Jauhkanlah aku dari merasa cukup lalu berhenti berjuang. Juga jauhkan aku dari merasa sulit dan akhirnya menyerah dalam perjuanganku menjadi sebenar-benarnya shahibul qur'an ini. Izinkan aku mengambil banyak manfaat dari Al-Qur'an yang aku hafalakan ini. Bukakan pintu pemahaman atasnya dan mudahkan aku mengamalkannya dan menyebarkannya kepada sebanyak mungkin orang ya Allah.
Terimakasih atas pembelajaran untukku di pagi hari ini. Izin aku mau jalan ke bandung ya Allah, mau berguru tentang tadabbur qur'an dan ilmu Al-Qur'an kepada ahlinya, semoga Engkau meridhai dan menemani kami dalam proses ini.
Bismillah...
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^