Belajar dari Universitas Kehidupan: Temu Kangen dan Bukber Ishlah HK 12

Allah izinkan bersama dengan teman-teman yang baik, yang saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran adalah anugerah yang luar biasa indah.

Kurang lebih 6 tahun kami berada dalam satu atap yang sama.. Belajar menjadi murid yang baik. Belajar menjadi manusia yang akan berguna bagi masa depan kami pribadi, keluarga, masyarakat, dan dunia pada umumnya.

Setelah kurang lebih 8 tahun kami terpisah.. Menjalani perjalanan masing-masing. Kisah-kisah pendewasaan diri yang Allah persiapkan bagi tiap pribadi itu berbeda.. Tempaan yang Allah berikan agar setiap kami menjadi orang-orang yang berbentuk semakin cantik luar dalam berbeda-beda.

Deraan, ujian, tangis, tawa, kehilangan, pertemuan, perpisahan, kesemuaan itu membawa kami di posisi kami saat ini.. Menjalani setiap takdir yang Allah gariskan dengan lengkung senyum yang mungkin pada mulanya terasa begitu memaksa.. Tapi kebijaksanaan hidup yang Allah hadirkan membuat lengkung senyum itu semakin sempurna dengan hadirnya ikhlas yang semakin memurni: semua takdir yang Kau berikan ya Allah, adalah yang terbaik bagi kami.. Maka kami dengar, dan kami taat.

Melihat kembali wajah-wajah ini. Membuatku yang seorang introvert sejati, kembali ke masa-masa dulu. Aku yang sering kali begitu mudahnya tersinggung dengan candaan yang dibawa ke hati. Aku yang terlalu minder untuk gaul dengan semua orang. Memberani-beranikan diri untuk menyapa dan tertawa bersama. Mereka baik sejak dulu, dan kebaikan itu, hati yang baik itu semakin terlihat kilaunya saat ini. Oh itu kah hasil tempaan di delapan tahun saat kita tidak saling bernaung dibawah atap yang sama?

Di mataku, kalian semakin luar biasa. Aku banyak mengamati masing-masing yang hadir kemarin.. Mengamati tiap raut wajah, senyum-senyum bahagia meski kadang dengan mata lelah yang seperti sedang berusaha menutupi luka. Ah mungkin aku berlebihan menilai. Tapi aku senang membaca orang lain lewat sirat mata.

Karena terkadang wajah yang tersenyum, mulut yang tertawa, tidak seimbang dengan sorot mata yang menampilkan kesedihan.

Aku menemukan itu di beberapa wajah.

Sambil aku terus mendoakan, semoga Allah lapangkan semua hati. Allah bantu selesaikan semua permasalahan.. Allah berikan jalan keluar. Allah kuatkan langkah-langkah kaki. Allah teguhkan hatinya.

Semoga.

Benar kata Amani kemarin: Bijak... Bukanlah hal yang dipelajari dalam waktu singkat. Ianya hasil dari tempaan yang tidak mudah. Kadang pun harus beruraian air mata dulu untuk akhirnya dapat memahaminya dan akhirnya menyematkan kata bijak itu dalam karakter diri.

Maka dalam setiap tempaan, harus disertai senyum bahagia: Allah sedang mengajarkanku hal baru. Setelah melewati ini, aku akan memahami dan mendapat sebuah tambahan bekal baru untuk menjalani sisa perjalananku.

Mengutip lagi taujih dari ustadzah al-mukarramah semalam ba'da buka puasa bareng

"Peran utama kita di dunia ini adalah menjadi hambanya Allah, maka peran-peran lain yang Allah pilihkan bagi masing-masing kita, menjadi seorang istri, seorang ibu, seorang guru, seorang karyawan, dan lainnya jangan sampai membuat kita lupa akan peran utama kita. Tetaplah fokus ke Allah, memberikan penghambaan terbaik. Menjalani tiap peran yang Allah berikan dengan baik dan tetap dalam rangka mengabdi kepada Allah.
Hal itu yang harus sering-sering kita inget dan terus kita saling ingetin.
Temen yang baik adalah anugerah.. Semoga Allah berkenan ngejadiin kita temen ga sebatas di dunia ini aja.. Tapi sampe ke surga nanti.
Makanya terus saling ingetin dalam kebaikan dan kesabaran ya ukhti-ukhti fillah semua."

Ya.. Kurang lebih begitu yang disampaikan ustadzah Amani. Semoga Allah ijabah doa-doa dan hajat-hajat baik di majelis temu kangen plus bukber kemarin.. Aamiin ya Allah...

Setiap hikmah yang kita temukan, ambil. Lalu jadikan mahkota hati..

Semoga semakin menjadi hamba yang Allah ridhai..

Nice to meet you all, may Allah blessing us always...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?