Menuju Cinta

Aku selalu menginginkannya hadir bersama ketaatan. Ketaatanku, juga ketaatannya, pada Allah SWT, Rabb kami.
Agar tak ada ego yang merajai, selain sebuah rindu akan kebersamaan dalam menuju jannahNya.

Aku selalu menginginkannya bersamaku dalam naungan cinta. Bukan cintaku, bukan cintanya, tapi cinta Rabb kami.
Agar cinta tak sekedar dunia, tapi melangit menuju Dia yang abadi.

Aku selalu menginginkannya, bersamaku membangun sebuah keluarga. Bukan keluargaku, bukan keluarganya, tapi keluarga dakwah, yang kami bangun untuk Rabb kami.
Agar keutuhan keluarga kami tak berbatas waktu, tapi kekal dalam ridha Allah Sang Penggenggam Waktu.

Aku selalu menginginkannya dalam kesucian yang terjaga. Dalam batas-batas fitrah yang terjaga.
Dalam pandangan-pandangan yang terjaga.
Dalam niat-niat bersih yang terjaga.
Dalam segala sesuatu yang terjaga.
Aku terjaga. Dia terjaga. Sampai janji mitsaqan ghalizha akan menjaga kami terus mengabdi dan berharmoni dalam lingkup cintaNya dan penjagaanNya.

Aku, dia, kami, memang tak pernah mengenal lebih jauh sebelum ini. Selain seberkas tinta pada sebuah biodata.
Menjaga degup-degupku tetap bersih karenaNya dalam istikharah-istikharah panjangku.
Dan beriring waktu, aku yang tak mengenalnya mulai mengetahui visi-misi pernikahan yang dia inginkan.

Sejenak terpaku, menyapa Allah dengan sebuah tanya tanpa suara
"Allahku, adakah dia yang aku tunggu selama ini?"
Antara ragu dan mantap berganti-ganti. Yang kutekankan dalam diriku;
Wahai diri, ingatlah, KARENA ALLAH. KARENA ALLAH. KARENA ALLAH. Bukan karena dia, bukan karena dia, bukan karena selainNya.

Semakin berjalannya waktu, dalam istikharah panjangku berdialog dengan Rabbku, kutemukan kemantapan dalam hatiku. Ya aku maju..

Pesona imannya yang membuatku yakin..
Aku memang tak pernah tahu, apakah kedepannya semua akan berjalan sesuai rencanaku, rencananya, rencana kami.
Tapi satu yang membuatku selalu yakin, rencanaNya adalah rencana terbaik bagi kami.
Aku yakin itu sepenuhnya.

Dialah awal, Dialah muara...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..