Masih Tentang Dia

Allah memberi kita banyak pelajaran, lewat kehidupan yang Allah suguhkan pada masing-masing kita. Dan Allah ga pernah menjanjikan kehidupan akan selalu berjalan mulus sesuai inginnya diri kita pribadi. Seperti juga Allah ga janjikan langit akan selalu biru. Kadang pun ada kelabunya, gelapnya, sekali waktu pun hitam pekat, sampai bergulung-gulung rombongan awan mengerikan, kilat yang bersahutan, angin besar, hujan badai.
Ah.. Itulah yang namanya sunnatullah.
Mau sedih dan kecewa seperti apapun, akan tetap terjadi. Lalu harus apa? Cukup diterima. Ya, diterima saja. Apa adanya. Dinikmati enaknya maupun ga enaknya.
Dan biasanya, saat bisa menerima kondisi yang paling super ga enak yang dirasa sama hati dengan selapang2nya penerimaan, lewat sesungging senyum yang tetap dibagikan sambil berusaha meredam hati setelah tangis deras, disitulah awan cerah akan hadir perlahan tapi pasti.
Semakin pandai mengatur hati dalam menerima yang ga enak, perputaran kondisi menuju cerah akan semakin cepat.
Percaya? Percaya aja. Karena itu yang aku alami.
Dan semakin sulit menerima, semakin sering menggerutu tentang keadaan, awan gelap dan badainya akan semakin lama bertahan. Mau? Jangan deh. Ga enak rasanya. Sakitnya tuh di sini. (Sambil nunjuk hati, mata, kepala n seluruh badan) :D

Kalau hidup semulus yang kita inginkan, kita ga akan pernah belajar apapun.
Kalau hidup ga mulus dan kita menangisinya bahkan mencela hidup dan Yang Punya Kehidupan, kita ga akan pernah belajar apapun.
Kalau hidup tanpa tantangan, kita ga akan pernah belajar apapun.
Ya, belajar…
Tentang manisnya penerimaan.
Tentang senyum yang melapangkan.
Tentang begitu banyaknya nikmat yang lupa disyukuri entah sekecil apapun nikmat itu.
Juga tentang cinta yang terlalu sering kita abaikan.. Dan tidak akan kita sadari jika jalan hidup selalu baik-baik saja.
CintaNya, cinta Ar-Rahman...

Jika sekarang sedang terasa berat, coba lihat, seberapa kuat kau simpan Allah dihatimu? Setelahnya, perkuatlah.. Itu akan membuatmu akan selalu baik-baik saja, dalam kondisi bagaimanapun.

Hei, Kau dalam genggaman SANG MAHA SEGALA, kenapa risau? :)

#senyummalam

Komentar

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..