Latihan Taqwa yang Dekat dan Lekat
Memang benar dan selalu benar apa yang Allah sampaikan dalam firmanNya.
Hanya kita yang terbatas untuk memahaminya.
Bahwa ayat-ayatNya itu teramat dekat dengan keseharian kita dan setiap interakasi kita.
Teramat dekat.
Hingga terkadang tidak terlihat.
Dalam setiap yang dinfakkan, diberikan, dalam kondisi lapang dan sempit. Rupanya ada maksud Allah atas titahNya itu. Bahwa kita dan semua yang kita punya sejatinya bukan milik sendiri selamanya. Lepaskan keterikatan hati. Tempatkan pada posisi yang seharusnya. Kita akan menemukan sesuatu yang menakjubkan hati. Ada surga sebelum surga.
Bukankah ini dekat? Teramat lekat?
Dalam setiap amarah yang ditahan, lalu memilih untuk menyelesaikannya dengan kalimat-kalimat yang baik dam akhlak yang baik. Rupanya ada maksud Allah atas seruanNya. DibuatNya hati lapang dan merasakan surga sebelum surga.
Bukankah ini dekat? Tidak terasa asing?
Dalam setiap kemaafan yang diberikan, lalu memilih untuk melapangkan hati ketimbang memendam amarah. Bukankah ada sesuatu yang selesai setelah sebelumnya seperti berlari yang tidak berhenti-berhenti?
Bukankah ini sebegitu nyata dan dekat? Terasa begitu familiar?
Latihan taqwa itu ternyata dengan sesuatu di sekitar kita. Yang teramat dekat dan lekat ini.
Jangan lagi ada kata, kenapa begitu jauh korelasi antara quran yang aku baca dengan hidup keseharianku juga apa yang aku jalani di dalamnya?
Tidak. Jangan lagi. Buktinya sudah seperti ini. Kenapa masih juga ragu?
{ ۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ }
[Surat Ali 'Imran: 133]
Sabeq Company:
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
{ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ }
[Surat Ali 'Imran: 134]
Sabeq Company:
(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.
Ujung dari kesemuan ini, dapat cintanya Allah. Bukannya itu yang kita mau?
Jika iya.. yuk kita bersegera lakukan sebab-sebabnya.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^