Tidak Ada Judul

Sekarang.. Izinkan aku mengalirkan perasaanku lewat tulisanku,  di sini.

Mencari pusat dan inti yang harus aku ambil dan menjadikannya pelajaran berharga bagi diriku.

Urusan yang membuatku menumpahkan banyak energi bagiku pribadi adalah hal bernama cinta. Ya. Aku jatuh cinta. Sejak lama. Pada seseorang. Yang bagaimanalah aku bisa memilih jatuh cinta… rasa itu datang bahkan tanpa permisi…

Mematikannya… sering.

Menghindarinya… sering.

Berlari darinya… sering.

Menolaknya habis-habisan… sering.

Semua aku lakukan hanya untuk membuat diriku tidak perlu merasakan sakit yang jauh lebih mendalam jika harus meladeni keinginan rasa.
Dan.. Bukan tak pernah pula aku jatuh terjerembab. Merasakan sakit yang menikam hati. Yang lukanya seolah bisa kapanpun terbuka. Perih.
Aku pernah.

Merasakan kecewa..

Merasakan cemburu..

Merasa semua yang aku lakukan adalah salah.

Bahkan menyalahkan kehadiran rasa tersebut.

Buatku.. Ini ujian terbesar. Memilih meninggalkan rasa cinta kepada manusia yang sudah terlanjur menggurat dalam di hati demi kecintaan yang sesungguhnya. Kecintaan yang abadi.

Trauma.. Sering kali.

Takut.. Sering kali.

Menangis.. Sering kali.

Dan akan merasa semakin bodoh setelah menyadari kalau aku terjerat terlalu dalam dalam cahaya palsu.

Tapi….

Rasa belum juga mau pergi.

Ini bodoh..

Sudah tahu keburukannya..

Sudah tahu rasa sakitnya..

Tapi cinta.. Rasa yang sering kali kuanggap bodoh ini.. Masih saja ada. Masih saja menetap.

Aku yang lemah ini.. Bisa apalagi selain menyerahpasrahkan rasaku juga menitipkan hati kecilku pada Pemilik Hatiku yang Sesungguhnya.

Rasa yang paling tidak bisa dikontrol adalah perasaan ingin lari… lari… lariii… sejauh mungkin.

Walaupun tahu itu tak akan menyelesaikan apapun.

Aku pernah berjalan sejauh mungkin. Berharap itu dapat mematikan rasa. Tapi rupanya tidak.

Dan aku… hanya merasa semakin bodoh..

Pelajaran ini. Latihan ini. Akan terus berlanjut sampai aku paham. Apa yang yang Allah ingin aku pahami dari hal ini.

Aku punya cita-cita.. Menjadi hamba yang mencintai dan dicintai Allah. Dan aku harus bisa lewati ujian yang menghalangiku dari kecintaan yang aku cita-citakan..

Akan selalu ada cinta demi cinta lain yang menghalangi dari kecintaan utama ini. Akaaan selalu ada.

Kau hanya perlu terus berpusat, menuju satu hal.. Satu haaal yang menjadi fokus utamamu. Cinta Allah.. Tidak pernah boleh ada rasa yang jauh lebih besar dan melebihiNya. Tidak boleh.

Semua cinta selainNya hanyalah pijakan menuju cintaNya.

Berjanjilah padaku wahai diri…

Komentar

  1. Subhanallah ...
    sangat bermanfaat..^_^
    pernah mengalaminya jadi lebih paham rasanya..
    jazakillah
    semoga istiqamah dan selalu ada dalam limpahan CintaNya.aamiin

    barakallah fiikum

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..