Gagal Fokus

Akhirnya aku menemukan sumber sebab kegelisahanku baru-baru ini.

Aku sesak, saat aku tarik nafas untuk meredakannya, ternyata tidak juga mampu untuk reda. Saat aku menjadi seseorang yang begitu bingung, serba salah. Aku masih terus bertanya-tanya kepada hatiku..

"Hai hati, kau kenapa? Apa yang salah denganmu? "

Tapi sesaknya masih belum juga berkurang. Ditambah dengan kehadiran rasa kosong dan hampa.

Dalam kondisi begitu aku pandangi wajah orang-orang di sekitarku, apa mereka pernah atau bahkan sedang merasakan hal yang sama?

Istighfar tak kurang dan tak henti aku tabuh dalam hatiku. Masih dalam rangka meredakan dan keluar dari lingkup hampa yang memeluk erat aku dan hatiku.

Aku baca semua artikel yang ditulis oleh para ustadz berharap sekiranya dapat membantuku keluar dari pusaran yang menarikku kuat ke medan berwarna gelap, hitam, pekat.

Mungkin sebenarnya aku hanya kurang melihat ke dalam. Aku terpesona pada apa yang kupandang di luar. Aku terobsesi menjadikan diriku seperti mereka-mereka yang kupandang hebat, menginspirasi, shalihah.. Tapi di saat bersamaanaku justru lupa melihat ke dalam, memperbaiki hubunganku dengan Tuhanku yang masih sekenanya, sebatas pengguguran kewajiban. Aku terus menunggu keajaiban hadir, memperbaiki segala yang tampak tapi aku lupa memperindah jiwa yang tak tampak..

Amal ibadah sekenanya. Shalat seadanya. Terburu-buru dunia sekaligus memburu-buru dunia.

Ah Allah…. Aku berusaha mendekat tapi aku hanya ragaku. Tidak jiwaku.

Ah Allah…. Aku merasa aku milikMu, tapi jiwaku sepenuhnya berpaling kepada selain Kau.

Ah Allah…. Aku tertipu oleh diriku sendiri. Megejar kecintaanMu dengan maksud yang sedemikian rendah. Tersebab niat tak nampak dan tak kutampakkan yang begitu bodoh.

Ah Allah…. Aku akan coba perbaiki hal ini. Berusaha menujuMu dengan menghadapkan keseluruhan jiwa-raga juga lahir-batinku. Bukan untuk selainMu tapi karea sungguh-sungguh berharap dapat melihat cahaya keridhaanMu, kini dan nanti.

Ah Allah…. Segala desir hati yang tak terungkap Kau tahu, maafkan aku yang menganggapMu hanya sebagai objek pengabul doa, merendahkanMu tanpa kusadari…. Maafkan aku… sungguh maafkan aku yang tersering tak tahu diri ini..

Dalam segala kehinaan dan kekhilafanku aku tenggelam… dan hanya dengan cahayaMu aku dapat bangkit… bantu aku. Aku mohon petunjukMu..

Jika selama ini aku gagal fokus. Salah menentukan fokus… bantu aku arahkan fokusku selalu padaMu… agar tidak ada sesal yang perlu aku rasakan saat ini ataupun nanti….

-aku tertatih menujuMu, tanpa Kau ulurkan tanganMu untuk menatihku… aku tak akan pernah bisa.. Allahku…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..