Rindu yang Kau Tanamkan di Hati

Ada rindu yang tetiba merambati hati. Halus, mengalir… Mungkin karena cinta yang mau tak mau hadir pada dua kota suci yang sempat kudatangi akhir Maret lalu.

Siapa yang tidak akan jatuh cinta kepada haramain? Sesiapa yang memiliki meski hanya sebesar butiran debu iman dalam hatinya pasti akan merindukan keduanya.

Dan sejak beberapa hari ini, rindu itu seperti mengetuk-ngetuk pintu hatiku. Seolah meminta dihadirkan dalam tiap getar rasa. Dan semua hal yang ada di sekitarku mengajakku mengembalikan memori keindahan dan ketenangan yang kurasakan di sana.

Saat membuka timeline facebook, aku melihat foto masjidil haram dari kejauhan, getaran itu hadir… dan dini hari ini aku masih belum juga memejamkan mata, karena selepas selesai semua kegiatan, dan aku sudah siap beristirahat, tanganku bergerak mengambil remote tv untuk mematikan tv. Sebelum mematikannya aku memindahkan channel secara acak,  dan terpampang lah di layar tv di hadapanku, sebuah channel yang full menayangkan suasana di masjidil haram. Getaran itu semakin kuat lagi terasa. Enggan mematikan tv dan akhirnya malah menyimak tiap detil bait Allah itu.. Ka'bahnya.. Ring dua, ring tiga, untuk tempat thawaf. Hijr ismail.. Tempat sa'i… interior masjid… semuanya…

Tepat pukul 1 dini hari di Indonesia adalah jam 9 malam di sana. Aku menyimak shalat isya yang dilaksanakan di masjidil haram… di lanjut dengan shalat tarawih..

Ya Rabb... Aku rindu rumahMu. Rindu membaca kitabMu di dalam masjidMu.. Rindu melaksanakan raka'at-raka'at shalatku di sana. Rindu merasakan dentuman hatiku saat berada di multazam.. Titip rinduku, titip salamku untuk haramain. Untuk rumahMu…

Izinkan suatu saat aku berkunjung lagi ke rumahMu bersama dengan keluargaku. Mengajak mereka merasakan juga getaran cintaMu di haramain. Membawanya pulang kembali dalam hati yang selalu dipenuhi cinta dan rindu padaMu.

Izinkan rindu ini menjadi penyemangatku untuk terus terhubung padaMu di manapun aku berdiri kini. Sejauh apapun jarakku dengan baitMu.. Selalu terhubung. Utuh. Dalam rindu dan cinta yang besar, untukMu, padaMu.. Ya Allah.

Komentar

  1. Ternyata tiada tersalah bagi orang2 yang memang selalu ingin ke sana. Padahal sudah lebih dari dua kali. Krn kemampuannya untuk pergi berkali2.

    Sepertiny, rambatan rindu untuk kembali ke sana begitu kuatnya..

    Smg jg dpt aq rasakan..
    :'(

    BalasHapus
  2. aamiin yaa Rabb... kabulkanlah doa ka Sitta ya Allah...

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..