Hampa

Tenggelam...
Menghilang...
Saat kutatap kaca, aku melihat sosokku. Tapi, sesadarnya aku tau. Itu bukan aku.
Aku yang dulu telah menghilang. Habis.
Diterpa badai, lantas hancur.
Digilas waktu, lantas tiada.
Disentuh angin, lantas jatuh.
Ada, tapi tiada.
Tiada, tapi ada.
Tanpa peran.
Tanpa karya.
Tanpa tenaga.
Hanya kosong.
Hanya lebur.
Hanya sepi.

Kemana saja kau selama ini?
Aku pun sampai tak mengenali lagi kau yang kini...
Kau siapa?
Apa yang akan kau lakukan?

Telah lama aku bukanlah aku. Karena tanpa mengukirkan hati dalam kata, juga akal dalam jejak rangkai huruf, adalah hampa...

Hampa....

Hampa....

Tanpa makna....

Mulai sekarang. Ikatlah lagi. Dalam kata. Berjanjilah padaku. Kembalilah. Jangan pergi lagi. Jangan menghilang lagi. Teruslah bicara padaku dalam rangkaian kata yang kau tulis. Dan akan menjelma abadi. Pelajaran yang akan tersimpan. Hikmah yang disimpan dalam rekam jejak huruf demi huruf. Agar sirnalah segala hampaku. Agar menjauhlah segala resahku.

Berjanjilah satu hal agar aku tetap mengenalimu: MENULISLAH!
Dan aku akan terus mengenalimu, tak peduli seberapa lamapun waktu akan mengubah sosok dirimu yang aku kenali dulu dan saat ini dalam tiap pantulan cermin yang kupandangi.
Karena aku tau, kau tetap kau yang sama, yang kukenali dari tiap warna yang kau tulis.

-berbincang pada sosok diriku di cermin hati... Kembalilah, aku merindumu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..