Mempertahankan Kebaikan Saat Sedang Lelah

Sejak menjadi ibu, tantangan selanjutnya adalah mempertahankan komunikasi yanh tetap produktif, meski saat kondisi sedang lelah.

Dan inilah tantangan itu.

Hari ini tepat sedang melakukan perjalanan ke luar kota dengan membawa dua orang anak. Anak-anak saya adalah anak yang aktifnya luar biasa.

Anak kedua, berusia 1 tahun 2 bulan yang sedang dalam masa peralihan dari merangkak ke berjalan, membutuhkan tenaga luar biasa untuk mengikuti keinginannya bolak-balik naik tangga, mentitahnya berjalan dengan memegang kedua tangannya.

Dan ini yang membuat saya sering akhirnya kelelahan dan menjadi kurang aware untuk menjaga sikap dan perkataan tetap dalam intonasi yang baik, juga bahasa tubuh yang baik, dalam menghadapi segala apapun yang dilakukan oleh anak pertama saya, usianya 5 tahun.

Mengendalikan emosi, saat sedang lelah. Juga menjaga komunikasi tetap baik.

Saya berusaha tetap mempraktekkan game komunikasi produktif ini.

Saat anak pertama saya sedang santai dengan kertas dan pensilnya, setelah mandi sore, saya berbicara padanya,

"Kakak Zahrah, sudah besar, pintar sekali jagain dede Raihan, ajak main dede, terimakasih ya."

"Iya Yumi." Jawabnya senang. Tadi sebelumnya dia sempat cemberut dan menatapku dengan kesal karena intonasi suaraku meninggi saat dia tidak membagi makanannya dengan adiknya.

"Kakak pintar sekali berbagi sama adik. Dibagi. Ya makannya ke Dede."

Dia mengangguk dan membaginya ke adiknya.

Alhamdulillah, sebenarnya kondisiku sedang lelah sekali karena perjalanan dan menemani de Raihan bermain sepanjang siang tadi. Kalau biasanya, saya akan ngomel-ngomel tanpa ujung.

Di sini saya mulai menyadari, saya harus terus melatih kebiasaan saya dalam berbicara dan berkomunikasi dengan baik, terutama dengan anak-anak..

#hari2
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?