Komunikasi Produktif Hari 8

Memulai komunikasi dengan diri sendiri terlebih dahulu

Suka nyadar ga? Allah, kalau mau memvalidasi kata-kata kita itu pakai cara kilat banget?

Buat yang berusaha peka, mesti deh menyadari ini.

"Perasaan baru tadi deh ngomong, kok langsung gini ya ujian validasi kata-katanya?"

Nah, ini nih... Ga akan deh kita ini dibiarkan sama Allah, cuma sekedar ngomong tanpa diuji omongannya.

Maka mestilah pintar-pintar mawas diri.

Seperti yang terjadi hari ini.

Tadi sore, saya baru aja bilang sama diri saya sendiri:

👉 Sisa seberapa banyak lagikah waktumu untuk bisa memberikan yang terbaik di hidupmu dalam mempersiapkan perjumpaan terindah dengan Cinta yang paling kau tunggu-tunggu?
Dan lihatlah, apa yang yang kau lakukan saat ini?
Pembuktianmu sudah sejauh mana? 👈

Taps... Ujiannya hadir langsung hadir.

Suami yang udah pergi dari pagi, baru pulang malam, telat pula, pas dateng ditanyain jawabnya singkat-singkat. Karena lelah.

"Kamu ga makan? Tadi bilang mau makan? Aku nungguin loh.."

"Aku udah makan di luar, lagian kamu juga ga nyiapin makanan apa-apa."

Padahal, pas tadi dia buka tudung saji, di sana ada lauk makan berupa: tempe, teri, ikan asin, ayam rendang, sambal.

'ga nyiapin apa-apa?', kata-katanya ini yang bikin aku rasanya mau marah. Itu yang di meja itu apa saaaay?

Ga mau ribut, aku langsung pergi ke kamar. Matiin lampu dan nangis sambip telungkupan di kasur.

Sambil nangis sambil mikir, "Apa sikap aku ini baik?"

Dan akhirnya hapus air mata, dan langsung makan sendirian. Suami pun bilang sudah makan di luar.

Sesama lelah, komunikasi seenak-enaknya sendiri, sering terbawa pada ujung yang ga enak. Lebih baik saling redam emosi dan saling berkomunikasi dengan diri sendiri terlebih dahulu.

Aku sadari satu hal lagi hari ini, komunikasi terbaik dengan orang lain, dimulai dengan komunikasi yang baik dengan diri sendiri. Begitu 'kebocahan' diri bisa dikomunikasikan dengan 'kedewasaan diri, maka damai itu akan membawa komunikasi yang baik dengan pihak luar.

Bukankah memang selalu begitu?

Selesai makan, aku hampiri suamiku yang jatuh terlelap, aku selimuti dia dan berkata padanya..

"Say cape ya? Gapapa tidur aja dulu, istirahat. Besok kita ngobrol-ngobrol ya. Maafin aku yang sempet ngambek kerena laper tadi."

Dia sudah tidur. Tidak akan dengar kata-kataku. Tapi setidaknya aku sudah damai dengan diri sendiri. Besok aku akan sampaikan padanya. Dengan cara yang lebih baik lagi. Semoga.

Aku belai rambutnya dan berdoa banyak kebaikan buatnya..

Ujung yang indah buat malam yang sempat agak panas hanya karena kata-kata, 'ga nyiapin apa-apa' yang didengar dalam kondisi lapar dan lelah. Ah, manusia... Validasi kata-katamu, itu lebih sulit dari sekedar melontarkannya. Bersiaplah untuk menjadikannya sebagai kata-kata yang nyata dalam gerak-laku, bukan hanya sebatas kata-kata.

#hari8
#komunikasiproduktif
#gamelevel1
#kuliahbunsayIIP

Komentar

  1. Suka mba ... Bahasanya mengalir ... Ringan tapi muatan isinya berattt

    Lopee

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?