Kau Apakan Generasi Setelahmu?

Adalah hak mereka, anak-anakmu, generasi setelahmu, mendapatkan pendidikan terbaik dari tangan-tanganmu sendiri.

Apakah kau tidak takut meninggalkan mereka dalam keadaan lemah? Tanpa kemampuan,  tanpa kekuatan,  bahkan tanpa menyadari kebutuhannya akan hal yang jauh lebih penting dari nafas, ia bernama KEIMANAN.

{وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا}

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." QS. AnNisa:9

Apa yang sudah kau tinggalkan untuk generasi setelahmu? Apakah sudah kau tinggalkan jejak-jejak teladan berupa taqwa dalam hati-hati mereka?

Jangan buat generasi setelahmu seperti anak yang kehilangan induk. Tidak mengerti mengapa mereka harus hadir di dunia, tidak mengerti mengapa hati-hati mereka terasa hampa..

Sebelum kau menghilang pergi, pastikan, apakah sudah cukup makna cinta kau tanamkan di keseharian mereka?  Agar mereka paham, kau mencintai mereka. Agar kelak saat mereka mengalami berbagai terpaan dalam hidup mereka. Mereka akan selalu paham, cinta menguatkan mereka. Mereka perlu paham kau mencintai mereka, kau mencintai mereka entah sejauh apapun jarak memisahkan kalian.

Bagi yang sudah menjadi orang tua dan memiliki anak, kehadiranmu akan sangat berarti bagi mereka. Jangan biarkan mereka merasa yatim dan piatu sebelum waktunya.

Apa sudah cukup tulus doa yang kau berikan atas mereka? Kau yakin doamu itu untuk kebaikan mereka tanpa tendensi lebih mengharap kebaikan yang sebenarnya ingin kau rasakan sebagai bentuk balas budi? 

Pandangi mereka sepenuh cinta,  yakinkan mereka,  kau ada untuk mereka. Bagi pertumbuhan seorang anak, itu hal yang sangat penting bagi hidup mereka kini dan nanti saat mereka telah memiliki anak.

Apa jadinya jika kau terlambat menyadari untuk memberikan cintamu? Saat mereka sudah terlanjur tumbuh tanpa paham kehangatan cintamu. Lalu mereka menjadi batu-batu keras yang hatinya beku untuk memahami kebutuhan masa senjamu yang inginkan mereka ada di sisimu. Saat mereka merasa sudah tidak perlu lagi memberikan kabar saat berada jauh darimu. Mereka membalas sikapmu dengan sikap yang serupa. Kau ada,  tapi mereka anggap ada atau tiadanya kau sudah tidak bermakna lebih lagi. Saat jarak-jarak antar kau dan mereka bahkan tak menumbuhkan meski setitik rindu.

Jangan salahkan mereka. Sungguh jangan salahkan mereka. Mereka hanya sempurna meniru gayamu,  menyerupai tingkahmu bertahun lalu atas mereka. Saat kau tepis tangan-tangan kecil yang mencari perhatian. Saat kau tak pedulikan tatapan rindu yang mereka tunjukkan padamu. Kau hanya peduli pada urusanmu,  lalu kau lupa pada segala amanah yang Allah titipkan padamu berupa anakmu,  yang harusnya menjadi tamengmu dari segala dosa dan dari api neraka.

Kini,  selagi belum terlambat, peluklah mereka, berikan cintamu, tujukkan bahwa kehangatan cinta keluarga adalah bekal yang akan selalu mereka butuhkan dalam tiap jenak kehidupan mereka.

Kini,  selagi masih dapat kau rengkuh ia dalam dadamu,  rengkuhlah,  itu yang sangat ia butuhkan. Untuk meruntuhkan dinding yang pernah kau bangun begitu tinggi dalam diri mereka. Untuk melelehkan es yang terlanjur membekukan hati-hati mereka.

Saat kau ada di sisi mereka,  adalah di sana untuk mereka sepenuhnya. Karena dengannya,  sejauh apapun mereka berjarak denganmu pada akhirnya,  doa-doa mereka teriring rindu juga cinta akan selalu ada untukmu dan kebaikanmu.

Berhentilah bersikap seolah kau ada untuk mereka setiap saat,  tapi sebenarnya kau tidak ada. Mungkin hanya raga,  tapi jiwamu pergi menghadap segala kemelut hidupmu,  lupa pada anugerah dan hadiah terindah yang Allah titipkan di dekatmu. Anakmu… Anakmu… Anakmu…

Segala fitrah seorang anak adalah mencintai orang tuanya… meski mungkin kau telah menjadi orang tua-orang tua yang durhaka terhadap anakmu. Sepenuhnya yang perlu kau tahu, di dalam kedinginan mereka, mereka masih mencintaimu... Ibu… Ayah…

Kau apakan generasi setelahmu? Apa sudah kau ajari dan pahamkan makna kehangatan cinta keluarga dalam dada-dada mereka? Ke mana lagi mereka akan mencari kehangatan cinta,  jika bukan dari keluarga mereka?

Be here and now. Adalah di sini dan sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?