Tertawan
Tertawan.
Memang begitulah mestinya kita hidup—dalam kewaspadaan penuh.
Seperti seorang tawanan yang sadar sepenuhnya akan kondisinya: tak leluasa, tak bebas, dan tak berhak semena-mena.
Kesadaran itulah yang melahirkan ketundukan.
Bukan karena lemah, tapi karena tahu diri.
Hingga saat pembebasan itu datang—oleh Dia yang Maha Berwenang.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^