Tertawan

Tertawan.

Memang begitulah mestinya kita hidup—dalam kewaspadaan penuh.

Seperti seorang tawanan yang sadar sepenuhnya akan kondisinya: tak leluasa, tak bebas, dan tak berhak semena-mena.

Kesadaran itulah yang melahirkan ketundukan.

Bukan karena lemah, tapi karena tahu diri.

Hingga saat pembebasan itu datang—oleh Dia yang Maha Berwenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syawal dan Janji yang Kita Simpan di Dalam Diri

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Getaran Sepotong Hatiku di ayat ke 52 dan 53 Surat Al-A'raf