Mengikat Makna di Curug Panjang

Bismillah...

Mengganti riuh kendaraan dan kemacetan juga panasnya ibu kota, dengan semilir angin yang menelusup celah-celah baju, memaksa untuk merapatkan dan mengencangkan jaket, sejuk. Itu kesan pertama saat mobil yang kutumpangi sampai di sebuah vila kawasan Megamendung, Bogor.

Hari itu tepat tertanggal 1 November 2014. Komunitas yang kugiati mengadakan sebuah pertemuan dengan nama ELITE LEADERS SUPER CAMP SejutaSEFTer. Pertemuan ini bersyarat. Hanya untuk anggota komunitas yang sudah qualified untuk mengikutinya.

Awalnya kupikir pertemuan ini akan sama saja dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. 'hanya' mengulang penyampaian yang sama. Tapi rupanya dua hari acara merubah segala pikiran awalku itu.

Banyak sekali manfaat yang aku rasakan dalam pertemuan luar biasa itu.

Aku akan menuliskan hal-hal apa saja yang membuatku terkesan di dua hari acara kemarin. Mendokumentasikannya dalam kata, agar pelajaran-pelajaran baiknya dapat juga dirasakan oleh orang yang membaca tulisan ini.

Pelajaran pertama:

Aku, dan kami seluruh panitia dan peserta acara kemarin sama-sama diingatkan, apa tujuan utama kami dalam menjalani hidup ini. Tentang memperbaiki niat, meluruskan kembali niatan awal komunitas ini terbentuk. Tentang mengapa kami masih harus terus bergerak bersama memperjuangkan misi yang kami emban.
Pak @[1790021206:'Rian Subakti] selaku leader utama di komunitas kami ini mengawalinya dengan sambutan yang meluruhkan air mata para hadirin. Termasuk aku.
Memang benar adanya, dalam memperjuangkan sebuah visi mulia, kita tidak bisa sendiri. Kita butuh teman, sahabat, dan komunitas yang saling mengingatkan dalam perjuangan mencapai tujuan bersama.
Sendiri, hanya akan semakin mempermudah serigala menerkam kita. Mungkin bukan serigala dalam bentuk sesungguhnya, tapi serigala dalam bentuk terkaman pikiran negatif, serigala dalam bentuk kesepian sampai lupa arah tujuan dan serigala-serigala dalam bentuk lainnya.
Ditambahkan lagi oleh pak Ahmad Faiz Zainuddin founder dan Master Trainer dari HOPES (holistic Person) dan SEFT (Spiritual Emotiona Freedom Technique). Jika kita ingin memvuat suatu komunitas, suatu acara, membuat sebuah buku, atau apapun. Pastikan sesuatu tersebut mengandung tiga hal. Yaitu adanya unsur yang menyentuh hati, menyentuh pola pikir dan menyebakan orang yang terlibat didalamnya atau bersinggung dengannya terinspirasi untuk mengambil action atau mau untuk bergerak.
Dan, aku menemukannya ada dalam komunitas ini. Sangat ada dalam komunitas ini…
Dan kalau dari diriku pribadi, aku mengharuskan sesuatu hal yg aku lakukan atau geluti adalah sesuatu yang menambah tingkat keimanan dan keyakinan juga kecintaan kepada Allah SWT.
Itu yang membuatku tetap hadir dan ada di komunitas SejutaSEFTer yang aku cintai karena membawaku semakin mendekat padaNya.
Di akhir penyampaiannya pak Rian membacakan surat cinta yang dibuat olehnya bersama dengan istrinya, bu @[100000333822288:Faridah Al-Kahfi], untuk komunitas ini. Di sinilah hati kami tersentuh lagi. Komunitas ini dibangun karena kecintaan padaNya, untuk belajar bersama, bergerak bersama, dan sejahtera bersama.
Aku pun bingung cara mengungkapkannya dalam rangkaian kata yang seperti apa. Tapi yang aku tahu, rasa hati bisa memberi fatwa, bahwa visi ini sangat layak untuk diperjuangkan.

Pelajaran kedua:

Pernah merasa punya hal-hal yang mengganggu dalam diri? Pernah terpikirkan ingin membuang hal-hal yang mengganggu itu tapi tidak tahu bagaimana caranya?
Aku pun merasakan hal yang sama, sampai rasanya aku pun jengah dengan diriku sendiri.
Tapi aku sadar, tidak akan ada suatu masalah yg tanpa penyelesaian. Allah menciptakannya dalam satu paket, masalah dan solusinya juga.
Termasuk bagaimana cara memperbaiki dan mereparasi diri agar menjadi pribadi yang semakin baik dari hari ke hari.. Nah.. Itulah tujuan dari HOPES atau Holistic Person atau Insan Kamil, bagaimana menerapkan DNA kebaikan nabi Muhammad pun ada di dalam diri kita, dan ini dengan menggunakan penelitian akurat secara ilmiah. MasyaAllah.. Bukankah ini yang dibutuhkan oleh tiap muslim?
Aku bersyukur sekali. Ini pembelajaran yg luar biasa. Dan tak akan pernah berhenti sampai kapan pun…
Sharing oleh pak Panji Herjuno dan Akbar Nugraha tentang langkah strategis dalam memakai metode on becoming HOPES ini memantik kembali bara perbaikan diri dalam hatiku. Yup, this is what I really need in my whole life.

Pelajaran ketiga:

Kami dipaksa untuk mengalahkan ketakutan kami.. Bayangkan saja. Setakut apa kita saat kita disuruh meniup balon sampai balon itu pecah. Dan juga meloncat dari atas tebing ke dalam air terjun tanpa pengaman apapun kecuali jaket pelampung. Pastinya aku menolak habis2an melakukannya. Tapi perintah harus tetap dijalankan.. Dan kita memang tidak boleh lari dari ketakutan kita, setakur apapun itu.. Rasanya sudah mau menangis melihat balon besar yg kutiup itu. Membayangkannya meledak saja sudah membuatku lemas. Dan saat mau meloncat dari atas tebing pun begitu. Lututku kehilangan tenaga sama sekali…
Sekian lama.. Akhirnya kau berani juga mengalahkan ketakutanku. Kau tau apa yg aku bayangkan saat aku akhirnya memutuskan meloncat? Bukan anakku. Bukan orang2 yg aku cintai. Bukan apapun… aku hanya membayangkan, jika aku mau meloncat, maka aku meluncur dalam keridhaan Allah.. Menuju ridhaNya... Habya hal itu yg akhirnya sanggup membuatku mengalahkan ketakutan terbesarku.. Hanya itu.. Bukan yg lain..
Terimakasih untuk master dahsyat pak Suwito bersaudara. Suwito Prasojo dan Suwito Pramujo..
Juga atas games2 yang menguatkan ukhuwah kami dan meningkatkan kemampuan kami dalam bekerja di sebuah teamwork. Amazing!

Pelajaran keempat:

Dream sharing dan muhasabah juga sangat mengesankan buatku.
Katakan apa yg ingin kita capai.. Pasrahkan pada Allah untuk pengabulannya..
Untuk materi dahsyat dari pak Ridjal Aza.. Terima kasih pak. CAN DO ATTITUDE itu langsung kau buktikan saat kau mengalahkan ketakutanmu di atas tebing kemarin. We proud of you.

Pelajaran kelima:

Materi oleh pak Helmy Faisal membawa kami merenung dalam pak. Benar, untuk dibuat matang, memang harus rela dimasak dan diolah dalam kuali panas.
Thanks so much atas inspirasi tiada hentinya..
Bukan kalimatnya.. Tapi rasanya..
Bahagianya itu di sini.. :D

Pelajaran keenam:

Kebahagiaan luar biasa dirasakan oleh 7 bidadari yang dibawa tracking menelusuri sungai berbatu.
Perjalanan siang itu seperti pengibaratan hidup kami pak suwito pramujo.. Terima kasih atas bimbingannya..
Kami tidak akan lupa rasanya memanjat tebing dengan air terjun yang menciprati wajah kami, deras. Melewati lorong2 gelap yang ditumbuhi pohon-pohon rapat. Sekali terpeleset dan terjatuh terantuk batu, untuk kemudin bangkit lagi dan melanjutkan perjalanan.
Sekali waktu bertemu ulat buly dan ular kaki seribu. Teriakan kaget, lalu tertawa. Sungguh perjalanan itu sangat berarti bagi kami..
Gigil kedinginan. Saat harus berulang kali melewati air sungai. Jernihnya, keruhnya, derasnya, tenangnya. Ah… indah itu menyelinap masuk ke hati-hati kami…
Sepanjang jalan, aku tak henti bertasbih. Menyerap udara alam yang sangat alami, memenuhi rongga dadaku penuh2. Kalau bisa rasanya tak ingin kehilangan udara sejuk dan petualangan dahsyat itu..
Benar begitu kan ka Mimi Oktami, mba Desrike , bu elsa, ka Nur Fitriani dan yg lainnya?
WE REALLY LOVE OUR JOURNEY… ALLAH…
Pengibaratannya seperti berkelindan dengan hidup kami, kadang landai, kadang menanjak dan bahkan bukan sekedar menanjak tapi melonjak dahsyat, kadang bahagia, kadang redup, kadang cerah, kadang gelap.
Benarlah perintahNya agar kita berjalan di muka bumi, agar lebih menemukan maknadalam hidup ini.

Dan pelajaran2 lainnya. Akan banyak sekali jika harus kuungkapkan dalam satu tulisan. Semoga selanjutnya masih bisa diberikan kesempatan untuk mengingati perjalanan kemarin dalam tulisan selanjutnya..

Subhanallah.. Alhamdulillah.. Terimakasih ya Allah..

Aku cinta persaudaraan ini..
Aku cinta perjuangan ini..
Karena Kau ya Allah..
Berkahilah kami..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?