Melejitkan Kecerdasan Hari 1

Tugas ini dikerjakan sambil jalan, sedang di luar pulau. Tepatnya di Balikpapan.

Saya selalu punya prinsip, cara terbaik menyuruh anak atau orang-orang yang disekitar kita untuk melakukan yang kita inginkan adalah dengan memberikan contoh atau keteladanan itu dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

Karena bagaimana mungkin kita bisa menuntut orang lain menjadi baik sedangkan kita ga menuntut diri kita sendiri untuk menjadi baik terlebih dahulu.

Setiap sikap yang keluar dari diri kita, anak sebagai peniru yang ulung maka dia dengan lekas atau lambat pada akhirnya akan meniru apa yang paling serinh dipertontonkan di hadapannya.

Maka ini yang sedang saya lakukan sebagai resolusi saya di tahun masehi yang baru 2018 ini. Sudah dimulai sebenarnya sejak akhir Desember 2017 lalu. Dan ternyata tugas dan tantangan ketiga di 10 hari kelas Bunsay IIP juga memberikan materi yang kurang lebih mirip dengan yang sedang saya lakukan. Yaitu melejitkan kecerdasan emosi dan spiritual.

Maka untuk lapiran di hari pertama ini saya memilih partner saya adalah suami saya.

Saya mempunyai sebuah plan 'amal yaumi' yang saya berlakukan untuk diri saya sendiri, dimulai dengan menjaga shalat tepat waktu, membiasakan diri shalat sunnah rawatib, dan membaca Al-Qur'an setiap ba'da shalat fardhu.

Setelah hal ini saya lakukan dengan konsisten selama beberapa hari, dan setelah saya komunikasikan dengan suami, beliau mengangguk tanda mendukung. Tapi belum tergerak untuk melakukan bersama-sama.

Sampai setelah semingguan hal tersebut saya lakukan, suami pada akhirnya ikut melakukan kebiasaan demi kebiasaan baik yang coba saya istiqomahkan dalam keseharian saya itu.

Setiap kali saya bergegas shalat di awal waktu, beliau pun bergegas. Setiap melihat saya membaca Al-Qur'an beliaupun membuka Al-Qur'an dan membacanya.

Ada rasa bahagia. Karena apa yang sya inginkan beliau lakukan, bisa disampaikan bukan dengan kata-kata, tapi dengan aksi nyata.

Selanjutnya tugas saya adalah menjaga keistiqomahan. Dan semoga anak saya pun akan ikut tertular kebiasaan demi kebiasaan baik mengamalkan sunnah, meningkatkan kecerdasan spiritual. Agar bisa menjadi penopang utama ruh dan jasad untuk kuat dan siap menjalani berbagai tantangan di hari-hari kami kedepannya

Aamiin yaa Rabb..

Dan yang menyenangkan ada satu hal, saat suami pulang dari mengisi training PPA, beliau adalah seorang trainer. Beliau rebahan di kasur dan mengucapkan kata-kata yang membuat saya berkaca-kaca dan melantunkan hamdalah yang banyak di dalam hati,

"Say, aku mau ngucapin terimakasih sudah menginspirasi aku buat jadi makin baik dan kamu terus baca Al-Quran, sering, buat aku jadi diingatkan juga untuk mendekatinya. Makasih banyak ya."

Saya yang terharu, hanya menjawab dengan tersenyum dan berkata, "Alhamdulillah Allah yang menggerakkan, semoga Allah jagain terus ya."

Ini beneran buat saya lebih romantis dari apapun. Masyaallah.

#tantanganharike1
#kelasbunsayiip3
#gamelevel3
#kamibisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?