Jangan Takut Pada Badai



Tadi temanku bilang.. "Badai akan berlanjut."
Memelesetkan sebuah pepatah.

Sejatinya dalam hidup.. Setelah sebuah badai berlalu, memang akan ada badai-badai selanjutnya meski tidak dalam rupa yang sama.

Memang benar.

Ibarat kehidupan adalah sebuah pesisir pantai, lautan yang berombak akan selalu menghempaskan tepiannya dengan ombak yang bergulung-gulung lalu pecah di ujung bibirnya.
Ombak terkadang kecil, terkadang besar, terkadang malah sampai mengamuk menjadi sebuah tsunami yang menghancurkan bukan hanya pepantaian, tapi berikut penduduk dan bebangunan disekitarannya.

Laut besar, pantai panjang, angin bertiup, atas perintah Allah. Tunduk patuh, dengan kepasrahan yang tanpa kata tapi.

Kita.. Manusia..

Seharusnya pun begitu. Tunduk patuh, dengan kepasrahan yang tanpa tapi.

Melewati tanjakan pun landaian dengan kepercayaan yang utuh.
Menerima setiap badai dan cerah dengan keimanan yang teguh.
Meyakinkan bahwa semua terjadi tanpa cela, tanpa luput, meski harus bertangis peluh.

Kita tak perlu takut pada badai.. Karena badai pun makhluk yang patuh.

Dianya hanya patuh.

Dia siap jika dirinya dibenci.. Karena dia tahu hadirnya adalah sebuah bukti ketaatan.

Dia siap jika dianya ditakuti.. Karena dia tahu hadirnya adalah sebuah bukti kecintaan.

Ketaatan dan kecintaan di dalam aturan Yang Maha Cinta..


--Kataku, jangan pernah benci pada badai. Tapi lihatlah siapa yang mengirimkan dan memerintahkannya hadir dalam hidup kita? Apa mungkin Dia mengirimkannya tanpa maksud apapun?  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..