Kado Untukmu

Bismillah...

Aku menuliskan ini di hari kelahiranmu.. Tepat di usiamu yang kedua puluh tujuh tahun. Ke dua kalinya kita lewati tanggal yang sama dalam putaran masa kita sejak akad kita terucap.

Aku menghitungnya... Ini hari ke 407 kita bersama-sama. Saat dulu kebersamaan adalah satu hal yang sangat jauh dari bayangan. Hal yang bagi kita seolah tak mungkin, rupa-rupanya bagi Allah adalah sesuatu yang begitu mudahnya Ia jadikan nyata.

Seorang lelaki berkuda yang berjuang sampai penuh darah di sekujuran tubuhnya, ia yang aku lihat dalam mimpi. Kini ada di sampingku. Kamu..

407 hari bukan lah jumlah yang besar tapi bukan pula jumlah yang kecil untuk cukup saling mengetahui kekurangan dan kelebihan kita masing-masing. Dalam kesadaranku yang seringnya timbul tenggelam ini aku terus berusaha memberikan terbaikku. Meski kadang kelelahan fisik membuatku terlalu lelah mencapai keidealan seorang istri yang ada dalam gambaranku. Yang bisa selalu tampil cantik di depan suami, yang cekatan dalam segala hal, yang rapih jali dalam tiap kondisi, yang mampu meng-handle semua keperluan suami dan anak-anak keseluruhannya, yang bisa menjadikan rumah adalah tempat ternyaman untuk kembali dan beristirahat. Kesemuaan itu... Mungkin belum dapat tercermin dengan baik dalam sosokku.. Aku yang kadang terlalu berkeras ingin mencapai keidealan itu tapi tak berhasil melakukan semuanya lantas lelah dan berwajah masam padamu.. Saat itu aku bukan marah padamu.. Lebih tepatnya aku marah pada diriku sendiri.. Mengapa semua keinginanku itu tidak tercapai dan tidak dapat aku lakukan sekaligus.

Mungkin memang aku punya keterbatasan diri.. Mudah lelah. Itu salah satunya. Yang jika aku memaksakannya maka selanjutnya kepalaku akan berdenyut-denyut tak karuan.. Kelelahan..

Maaf ya. Atas aku yang seperti ini.

Melihatmu yang mau menerima aku apa adanya ini.. Melihatmu ceria dan mengajak aku dan anak-anak bercanda.. Adalah satu kebahagiaan yang mungkin tidak kau ketahui.. Tapi itu sungguh obat manjur yang mampu mengangkat kelelahanku..

Terimakasih ya. Atas senyummu.

Sejak awal kita bangun keluarga ini telah kita tekadkan bersama.. Keluarga kita adakah keluarga dakwah yang kita bangun karena Allah, bersama Allah dan untuk Allah..

Maka saat ada hal-hal dalam diriku yang kurang berkenan dalam dirimu. Pun sebaliknya.. Maka mari kita kembalikan kepada Allah lagi.. Berkaca dan saling memperbaiki diri kita masing-masingnya..

Semoga Allah ridha menjadikan kita semakin baik ke depannya. Semoga Allah ridha menjadikan kita jalan kebaikan bagi banyak orang... Bagi saudara-kerabat dekat kita, bagi tetangga-tetangga kita, bagi negara ini, bagi islam..

Semoga saja ya..

Ini adalah hari di mana jatah usiamu berkurang, sayang.. Aku berdoa dan berharap semoga kau selalu dalam naungan ridha dan cinta Allah.. Semoga sisa usiamu dapat kau jadikan semakin full manfaat..

Ini adalah hari di mana usiamu kian bertambah.

Ini adalah satu hari baru dalam perjalanan kita dalam menuju Cinta..

Dengan segala kerendahan hati dan kehinaan diri.. Doaku selalu.. semoga akhir yang baik menjadi kesudahan kita. Agar Allah izinkan kelak kita berjumpa lagi di keabadian surgaNya..

Aku selalu kebingungan memberikan kado dalam bentuk barang.. Karena bagiku, hal yang menyentuh rasa, memiliki kedalaman makna yang jauh lebih indah untuk dikenang dan dijadikan semangat perbaikan kedepannya.

Jadi.. Aku jadikan tulisan ini sebagai kadoku untukmu.
Di usiamu yang ke-27 tahun.
Di hari kebersamaan kita yang ke-407 hari.

Aku harap ini bermakna. Dan jika suatu saat kau baca lagi tulisan ini. Di hari-hari kedepannya. Kau akan tau.. Ini adalah yang terbaik yang bisa coba aku berikan. Meski sederhana dan tampak sangat biasa.. Tapi ini dari hati. 😊

Aku sayang kamu karena Allah...


Senin, 2 Januari 2017 jam 01:27 AM WIB
Putri Duyung Cottage-Ancol, Pari 128



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..