Mutiara Hari Ini

Bismillah

Sejenak sebelum tidurku, kuluangkan kembali waktuku untuk memosting tulisaku kai ini. sekian lama tidak menulis, terasa agak kaku memag. Tapi, kalau aku tidak mulai mencoba lagi, hmm.. tidak akan pernah ada langkah awal iu bukan. Jadi anggaplah kali ini aku sedng mencoba menorehkan kembali langkah awalku. Mencoba konsisten kembali menuliskan isi kepalaku. Meski mungkinsangat masih jauh dari layak baca, pun menginspirasi orang lain. Tak apalah,aku hanya ingin menulis.

Kumulai ceritaku kali ini dengan menuliskan sebuah judul Mutiara Hari Ini.
Yang luar biasa dari hari ini adalah aku menemui sesosok tegar wanita.
Berulang kali Allah perlihatkan padaku, sosok demi sosok yang membuatku berkaca dan membuatku bersemburat malu. Karena saat itu aku sadari bahwa aku belum ada apa-apanya dibanding mereka. Masalahku masih jauh lebih kecil dari mereka. Jika selama itu mereka masih sanggup bertahan ditengah semua ketidakberdayannya, lalu kenapa aku harus menyerah pada keadaan?
kutemukan mutiaraku hari ini ada pada sesosok single fighter, sebut saja mba Hera. Awal berkenalan, tidak ada yang terlalu istimewa. Tapi semakin kuselami cerita yang terlontar dari mulutnya, semakinlah kekagumanku padanya bertambah. "bu, kau sekuat ini..." lalu aku? Ah.. kerjaku mungkin hanya mngasihani diri sendiri, merasa diri paling menderita, padahal setitik pun tidak. dia berjuang menghidupi kedua anak kandungnya juga dua anak temannya yang sudah dianggap seperti saudara sendiri. Aku masih merekam perkatannya yang kurang lebih seperti ini: "jika memakai matematika dunia, seorang single parent seperti saya dengan kondisi ekonomi yang sepertiini, mana mungkin lah saya dapat mnghidupi sekaligus empat orang anak. Saya akui, dengan adanya dua orang anak yang brada dalam tanggungan saya saja, saya sudah seprti tidak sanggup lagi memperjuangkan mereka. Tapi saya sudah bertekad, saya akan bertangung jawab. Saya ini tidak tega jika harus membiarkan orang lain dalam kesusahan. Lalu teman yang suda saya anggap seperti saudara saya sendiri itu meninggal dan dua orang anaknya sudah diamanahkan kepada saya, saya coba. Dan yang luar biasa, ternyata,, Allah justru berikan kemudahan demi kemudahan setelah dua orang anak yatim piatu itu saya tanggung hidupnya. Akte lahir, sekolah, tempat tinggal, semuanya... Saya sudah anggap mereka seperti anak saya sendiri. Jusru sejak saat itulah Allah mudahkan saya mendaatkan rizki. Itulah matemtikanyaAllah. Saya memang bukan seseorang yang paham agama. Saya hanya berusaha untuk berbuat baik menolong orang lain, semampu saya."
itulah membuat saya terkagum padanya. Memang benar adanya, tiap manusia mempunyai sisi berkilauan bk mutiara. Jadi biarkan aku ambil mutiara keindahan yang kudapati hari ini darinya, sesosok tegar yang menginspirasi kekuatan. terima kasih mba Hera atas pelajaran yang kau berikan padaku hari ini. Semoga Allah nntiasa memberikn berjuta kebaian kepadamu ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..