Postingan

Sebuah Laporan Random dan Rencana Hari Ini

Ya, aku tau, tidak mudah bertahan dalam keistiqomahan. Tapi selama perjalanannya tidak terhenti, akan selalu ada jalan untuk kembali. Melanjutkan apa yang terlewat.  Selama nyawa masih diizinkan menetap. Oleh Allah. Jadi hari ini aku menginsyafi kelemahan diri, pada jadwal ketat yang sudah dirancang, celah tidak terlaksana sebab kelelahan itu memang mungkin terjadi. Yang aneh padaku, semakin lelah, semakin sulit untuk memejamkan mata. Ini aneh tapi ajaib. Kebiasaan aneh ini baru ada sejak usiaku 29an menjelang 30 sepertinya. Semakin menjadi di usia sekarang.  Ada pola makan yang coba aku perbaiki, aku juga perbaiki banyak hal. Olahragaku, ritme belajarku. Tanggungjawabku sebagai istri dan ibu. Shalatku, Tanggungjawabku sebagai seorang penghafal Al-Qur'an. Tapi memang kesempurnaan hanya milik Allah, aku hanya merencanakan dan mengikhtiarkan yang baik-baik sambil terus berdoa dan berharap yang terbaik. Ada yang berubah, setidaknya aku sudah tidak ssepemarah sebelumnya, aku bisa ...

Aku yang Ingin Terus Berpegang pada Tali-Mu

Aku ingin mendokumentasikan rasa. Hari ini aku terkagum dengan bagaimana cara Allah mengetuk hati. Tentang bagaimana aku yang melangkah selangkah kepadaNya dan Dia berlari mendekat kepadaku. menghadirkan semua yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Aku hari ini hanya semakin percaya betapa Allah dengan ke Mahakuasa an nya memang yang paling layak untuk mendapatkan perhatian yang paling dalam. Al-Qur’an ini benar-benar sebuah tali yang begitu kokoh. Dan siapa pun yang terhubung kepadaNya dengan tali ini akan selalu terhubung, meski terkadang, hempasan angin dan badainya, membuat ingin berhenti dan menjauh saja. Tapi tujuan bersamai Al-Qur’an bukan soal berapa banyak, tapi soal apakah kita sudah berhasil mendudukkannya pada posisi yang seharusnya. Jadi yang utama dan paling utama sebelum apa pun. Ya Allah, ya Rahman… Terima kasih telah membuat aku ada di jalan ini, jalan Al-Qur’an ini, jalan lurusMu. Tentang bagaimana Kau memberikan berbagai kemuliaan bagi para Ahlul Quran di dunia ...

Menangis dalam Berproses Bukan Berarti Menyerah

Di hari yang bersamaan dengan hari pertama aku memulai kelas angkat bebanku.. aku belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah aku pilih untuk aku jalani. saat aku sedang merasakan sakit di kedua lututku sebab latihan hari pertamaku. Ada yang menyakitkan pula yang aku terima dari orang lain. Aku menangis malam ini. Belajar itu…kenapa ga enak sekali ya. Memang rebahan dan tidak bertumbuh itu mudah. Sangat mudah. Dan aku sudah selama ini memutuskan untuk menjalani yang lebih mudah. Saat akhirnya memutuskan berubah ternyata ga senyaman yang aku sangka. Belajar itu sulit, sakit, bikin ingin lari sejauh mungkin. Tapi aku pun tau..aku perlu belajar ini. Aku perlu ketidaknyamanan ini. Aku butuh proses ini. Kalau ingin menyerah.. Aku akan lawan rasa itu. Aku sedang menghayati tangisanku. Tangisan kebertumbuhanku. Aku berusaha mengambil pelajaran dari ini dan tidak menjalani peran sebagai korban. Temani aku ya ya Allah.. kenapa datangnya bersamaan pastinya semua karena kehendakMu. Kau in...

Karena Ini Semua TentangMu

Aku percaya dan aku bergerak dengan kepercayaanku. Aku tahu janjiMu maka aku bergerak melangkah menujuMu. Dengan melawan beratnya mata yang masih ingin terlelap saja. Tapi aku serius inginkan cintaMu. Maka kantukku itu kupaksa pergi. Karena janjiMu dan kehadiranMu di langit dunia lebih aku inginkan. Lebih dari nikmatnya tidur dan badan yang merengek masih begitu lelah. Boleh aku bersegera menuju janjiMu? Ya Allah… Bisa Kau bantu aku untuk teguh dengan kepercayaanku padaMu? Kokohkan hatiku dengan iman. Agar tidak perlu ada lagi yang namanya berkorban dan memaksakan diri. Yang ada biar hanya cinta, senang dan bahagia. Karena ini tentangMu dan apa-apa yang ada di sisiMu. Tolong terus bimbing aku dengan cinta kasihMu ya…

Cara Allah Mencintai Kamu

Tentang mengamalkan apa yang diketahui dari ilmu yang sudah didapat… Hari ini aku full dapat pelajaran tentang ini. Dari kawan-kawanku semasa di pesantren yang selama 6 tahun kami bersama belajar dulu. Kami dengan perjalanan kami masing-masingnya. Iya… aku sekarang menyadari, betapa Allah peduli bukan hanya pada salah satu dari hamba yang diciptakanNya. Semua rata kebagian kepedulianNya, keadilanNya dan kesenian dari keMahaanNya. Adil, teramat adil. Kisah kita masing-masingnya adalah bukti itu sendiri. Yang satu sudah 2 kali menikah dengan kisah hidup roller coasternya sendiri. Yang satu sudah menikah dengan 3 anak lelakinya. Juga dengan perdramaan yang jangan dikira akan mudah. Sama sulitnya. Sama roller coasternya. Yang satu belum menikah tapi menanggung biaya hidup dua orang keponakan dari kakaknya yang sudah meninggal. Karir baiknya di Ibu Kota membuatnya mampu menjalani peran luar biasa itu. Allah adil..Maha Adil. Aku rasa, jodoh terbaiknya pun sudah Allah siapkan. Tidak mungkin b...

Yang Bisa Kau Ubah: Hanya Dirimu Sendiri

Bicara soal tidak merasa cukup dengan apa yang ada. Sekaligus bicara juga tentang sesuatu yang teramat melekat hingga dicintai melebihi kecintaan pada Allah. Ini dua sifat manusia yang sebenarnya sangat menyebalkan. Lalu bagaimana cara memanage nya? Agar tidak perlu menyesali sesuatu yang datangnya belakangan nanti. Saranku untukmu.. berlelah-lelahlah mengoreksi diri. Agar semakin membaik dirimu dan apa yang ada padamu lahir dan batinnya. Jangan pernah sekalipun berusaha menggenggam terlalu erat orang lain, siapapun itu. Sewajarnya saja. Sesederhana mungkin. Yang luar biasa biar hanya untuk Allah saja. Saat yang menjadi hal yang dipusingkan adalah apa yang ada dalam diri sendiri, akan lebih mudah pergelutan hati itu berbuah menjadi tekad perbaikan diri. Kalau orang lain ya.. kalau dalam dirinya tidak ada kesungguhan untuk merubah diri, sampai kapanpun kamu ga akan bisa merubahnya. Berdamailah dengan dirimu ya. Semua akan baik-baik saja. Bahkan yang ada akan terasa teramat cukup. Yang t...

Memilih Fokus Hati

Memilih untuk bangun pagi dini hari lanjut mandi dan segera shalat qiyamullail adalah jalan yang tidak mudah. Ada nafsu diri yang memang sangat amat manusiawi yang harus dilawan di sini. Keinginan untuk istirahat di waktu malam melawan segala kelelahan lalu memilih bangun itu berat. Tapi nikmat. Perbedaannya sangat terasa saat siang harinya. Hidup yang lebih teratur. Hati yang ajeg dan kokoh. Kabar-kabar baik yang beriringan hadir. Apakah Itu sebab qiyamullail? Bisa saja salah satu sebabnya itu. Meski tidak menjadi sebab satu-satunya. Peran utama dari setiap karunia kebaikan yang hadir untuk kita ya jelas dari Allah. Saat kita jujur dan menunjukkan kesungguhan untuk jadi hambanya, tidak mungkin diabaikan. Lantas bagaimana dengan kesedihan dan kabar buruk? Ya kadang sedih pun kebaikan jika ia membawa makin dekat dengan Allah. Meski ya tidak kita pungkiri kan, memang sesulit itu juga berada dalam kesedihan dan menjalani cerita yang tidak disukai. Hmm..itulah saat di mana peran kesabaran ...