Postingan

Secercah Cahaya Dari Buku yang Kubaca

Masih tertegun selepas menamatkan bacaanku. Buku yang aku tamatkan kali ini adalah buku The Incredible Muslim karya Edgar Hamas. Penulis bukunya ini adalah adik tingkat aku semasa di pesantren dulu. Tapi aku rasa kesadaran nya hadir lebih awal daripada aku yang lebih tua empat tahun darinya. Dan aku dapati peran orang tuanya dalam menanamkan pentingnya belajar, Dasar dasar keislamannya lebih utuh dari yang aku dapatkan. Aku senang bisa mendapatkan kebaikan dari buku karyanya ini. Pesannya dapat sekali. Bangga menjadi muslim. Dan langkah apa yang harus aku lakukan dalam memberdayakan diriku untuk kebermanfaatan yang meluas. Baca buku ini di ajak menjelajah ke banyak tempat dan ke dimensi waktu yang berbeda. Merasakan energi luar biasa yang bisa diambil dari peristiwa-peristiwa sejarahnya. Ada benang kusut yang terurai. Ada cahaya yang mulai jelas terlihat. Perjalananku belum usai. Baru saja dimulai. Belajar. Bangga. Bela. Bahagia. Ingat ya..! Ada yang mau aku kutip dari buku ini. Kita J...

Bosan

Apa hal membosankan yang pernah kau alami dan kau harus tetap menjalani kebosanan tersebut dalam keseharianmu selama bertahun-tahun, setiap hari? Akan ada banyak sekali jawabannya ya. Tapi aku akan menjawab satu saja, dari sekian banyak. Belajar. Satu dari sekian banyak hal membosankan yang harus terus-menerus dilakukan adalah belajar . Belajar untuk shalat lebih khusyu’. Belajar untuk jadi pribadi yang lebih baik. Belajar untuk menjadi muslim yang benar. Belajar untuk lebih mencintai membaca Al-Qur’an. Kata belajar ini mewakili beberapa hal membosankan yang tercakup darinya ya. Kenapa belajar membosankan? Karena progresnya, prosesnya, kuantitasnya, tidak bisa instan. Bisa sih instan, tapi akan cepat lagi pudar, patah, roboh, tidak awet. Lamanya proses, banyak yang tak tahan dengannya. Aku mungkin salah satunya. Tapi pengajaran Allah memang sempurna. Dari lamanya waktu yang berlalu, beberapa hal bosan itu tetap aku jalani sambil kucari makna di dalamnya, ternyata ia kokoh di hati. Otom...

Saat Iman Menelusup ke Hati

Air matamu yang terjatuh saat kau baca Al-Qur’an itu, saat satu demi satu kesadaran Allah hadirkan membuat hatimu bergetar hebat dan meluruhkan air mata iman, membahagiakan dan melapangkan hatimu ya? Jaga terus frekuensi terbaik ini, frekuensi ilahiyah, yang sangat kau butuhkan untuk terus menapak di buminya dengan amal terbaik. Jaga terus keterhubungannya ya. Hubungan antara kau dan Tuhanmu. Semoga ketundukan hati kita padaNya hari ini, membuat kita selamat dan aman selamanya.

Merasa Terhina dengan Pencapaian Orang Lain?

Kita sudah sering dengar soal tiap orang itu punya milestone masing-masing. Kita tidak bisa membandingkan diri kita dengan siapapun selain diri kita sendiri. Karena waktu dan jarak tempuhnya sudah beda bahkan sejak awal lahirnya kita ke dunia. Dari segi apapun, previledge , harta, paras, pendidikan, orang tua, tahta dan semuanya. Jadi berhentilah merasa terhinakan dengan pencapaian yang ada pada orang lain. Pencapaian orang lain dalam hal apapun itu, bukan berarti membuatmu menjadi sampah. Kau amat sangat beruntung menjadi kamu dengan segala hal yang ada padamu. Coba lihat lagi lebih dekat, lebih dalam, rasakan. Benar kan? Ya, kau diliputi berbagai karunia. Kau luar biasa! Dan kau istimewa! Tidak ada yang bisa jadi seperti kamu. Authentic, itulah kamu. Kamu akan semakin bertumbuh, saat kau kendalikan dirimu bertahan dalam perbaikan yang seringnya terasa begitu membosankan. Bersabarlah dalam prosesnya! Kamu mulai syukurmu pada semua yang ada di dirimu sekarang, lihat bagaimana kamu akan...

Nikmat Yang Tak Bisa Ditukar

Aku menemukan hatiku ada pada shalat yang khusyu, ada pula pada bacaan Quran yang aku pahami maknanya. Aku mengikatnya menjadi tulisan agar jika suatu saat aku kehilangan hatiku, aku bisa menemukannya ada di tulisan ini dan bisa mengembalikannya lagi. Agar ia hidup. Nikmat tak terbeli dan tak terhingga yang Allah berikan bagi muslim, adalah nikmat keberimbangan. Saat Allah izinkan aku jadi salah satunya yang merasakan manisnya iman, aku berharap semoga jangan pernah lagi Ia mencabutnya dariku. Terimakasih ya Allah. Pembelajar yang tak kunjung pintar itu aku. Maka aku akan terus ada di sini untuk belajar lebih banyak lagi. Karuniakan padaku pemahaman atas ilmu ya Allah. Agar mudah aku mengamalkannya tanpa terbata-bata lagi.

Sebelum Tidur, Malam Ini

Aku menulis ini di sebelum waktu tidur malamku, aku pernah dan selalu bertekad untuk semakin membaik lahir dan batinku. Dengan melakukan berbagai sebabnya. Membaca Al-Qur'an dan berusaha memahaminya, membuka wawasanku  dengan memperbanyak baca buku dalam rangka belajar dan mengokohkan iman. Ada banyak sekali hawa nafsu yang aku tekan, nafsu bermalasan, nafsu mageran, nafsu ingin menyalah-nyalahkan, nafsu ingin putus asa, dan berbagai nafsu lainnya.  Aku akan selalu baik-baik saja dalam perjuangan ini. Aku akui ini memang tidak mudah. Peperangan ini adalah peperangan yang aku lakukan setiap detiknya. Aku berharap dibimbing untuk bisa selalu menang. Dan semoga akulah pemenangnya sampai akhir nanti. Ada berbagai macam kekhawatiran tentu saja, tapi imanku seolah berbisik, "Kau sudah benar, kau sudah tepat ada di jalan ini dan memilih ini, dan kekhawatiranmu akan sirna juga rasa takutmu. Tenanglah, kau ada di dalam pengaturan Sang Maha Terbaik!" Salah, lupa, lalai, jatuh, kese...

Getaran Sepotong Hatiku di ayat ke 52 dan 53 Surat Al-A'raf

Sepotong hatiku saat membaca Qur'an di halaman ke 157 merasakan sebuah getaran dan membuat air mataku turun begitu saja. Perkataan Allah terkhusus di halaman ini pada ayat ke 52 surat Al-A'raf berbicara tentang datangnya Al-Qur'an untuk kita. Yang Allah jelaskan atas dasar pengetahuan, yang menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang yang .b.e.r.i.m.a.n.   Jadi Al-Qur'an ini barulah bisa menjadi sebuah pengetahuan yang menjadi petunjuk dan rahmat atau kasih sayang atau cinta, jika seseorang yang membacanya adalah orang yang beriman.  Fun fact -nya... di beberapa ayat kedepan di surat yang sama, Allah mengabarkan bahwa di alam ruh, kita semua sudah mengakui bahwa Allah adalah Tuhan kita,  tidak terkecuali. Kita semua, manusia, saat belum bisa disebut sebagai manusia, sebelum bahkan hadir di dalam rahim ibu kita, kita semua telah berjanji dan bersaksi atas hal tersebut. Jadi sebenarnya, dasar keimanan itu ada di dalam hati setiap manusia. Menjadi sebuah kepastian yang diseb...

Al-An'am Punya Pesan Untukmu

Hanya orang yang mendengar saja yang mematuhi seruan. Yang selalu bersikap mendengar akan selalu memenuhi seruan. QS Al-An'am ayat 39, bahwa shiratal mustaqim yang senantiasa diminta itu hanya bisa ditempuh oleh orang yang tidak bersikap tuli, bisu dan berada dalam kegelapan terhadap ayat-ayat Allah. Maka sikapilah setiap ayat yang sampai padamu seperti sebagaimana sebuah seruan yang kau dengar dan kau bersegera memahaminya dan memenuhi seruan tersebut. Pada saat itulah kemukjizatan Al-Qur'an akan terbuka pintunya untukmu. Biarkan hatimu terbuka dengan ayat demi ayat yang kau baca itu. Rahasia langit yang luar biasa tersembunyi di sana. QS Al-An'am ayat 40, bukankah pada saat-saat terburukmu dalam menghadapi hidup, yang akan kau seru adalah nama Allah?? Jujur saja pada dirimu.  QS Al-An-'am ayat 41, ya, hanya padaNya kita akan meminta tolong di kondisi tersebut. Lalu Allah selamatkan kita dari hal mengerikan itu, tidak ada yang lain yang sanggup memberikan pertolongan d...

Sebuah Laporan Random dan Rencana Hari Ini

Ya, aku tau, tidak mudah bertahan dalam keistiqomahan. Tapi selama perjalanannya tidak terhenti, akan selalu ada jalan untuk kembali. Melanjutkan apa yang terlewat.  Selama nyawa masih diizinkan menetap. Oleh Allah. Jadi hari ini aku menginsyafi kelemahan diri, pada jadwal ketat yang sudah dirancang, celah tidak terlaksana sebab kelelahan itu memang mungkin terjadi. Yang aneh padaku, semakin lelah, semakin sulit untuk memejamkan mata. Ini aneh tapi ajaib. Kebiasaan aneh ini baru ada sejak usiaku 29an menjelang 30 sepertinya. Semakin menjadi di usia sekarang.  Ada pola makan yang coba aku perbaiki, aku juga perbaiki banyak hal. Olahragaku, ritme belajarku. Tanggungjawabku sebagai istri dan ibu. Shalatku, Tanggungjawabku sebagai seorang penghafal Al-Qur'an. Tapi memang kesempurnaan hanya milik Allah, aku hanya merencanakan dan mengikhtiarkan yang baik-baik sambil terus berdoa dan berharap yang terbaik. Ada yang berubah, setidaknya aku sudah tidak ssepemarah sebelumnya, aku bisa ...

Aku yang Ingin Terus Berpegang pada Tali-Mu

Aku ingin mendokumentasikan rasa. Hari ini aku terkagum dengan bagaimana cara Allah mengetuk hati. Tentang bagaimana aku yang melangkah selangkah kepadaNya dan Dia berlari mendekat kepadaku. menghadirkan semua yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Aku hari ini hanya semakin percaya betapa Allah dengan ke Mahakuasa an nya memang yang paling layak untuk mendapatkan perhatian yang paling dalam. Al-Qur’an ini benar-benar sebuah tali yang begitu kokoh. Dan siapa pun yang terhubung kepadaNya dengan tali ini akan selalu terhubung, meski terkadang, hempasan angin dan badainya, membuat ingin berhenti dan menjauh saja. Tapi tujuan bersamai Al-Qur’an bukan soal berapa banyak, tapi soal apakah kita sudah berhasil mendudukkannya pada posisi yang seharusnya. Jadi yang utama dan paling utama sebelum apa pun. Ya Allah, ya Rahman… Terima kasih telah membuat aku ada di jalan ini, jalan Al-Qur’an ini, jalan lurusMu. Tentang bagaimana Kau memberikan berbagai kemuliaan bagi para Ahlul Quran di dunia ...