Tuliskan. Uraikan.

Ini bukan soal essay. Tuliskan dan uraikan.

Bukan.

Ini soal banyaknya ragam emosi yang belum usai yang kau pendam dalam diam. Tidak kau kisahkan. Tidak pula kau tuliskan. 

Kau kehilangan banyak waktu bahkan sekedar untuk menguraikan gelisah. Menuliskan rasa yang biasanya semudah itu kau sampaikan. Mengalir. Tanpa perlu merasa takut dinilai. Tanpa perlu merasa diperhatikan. Tanpa perlu merasa salah.

Tuliskan.

Itu caramu berkomunikasi dengan kedalaman hati.

Uraikan.

Agar tentram. Agar akhirnya kau bisa mengerti apa yang sebenarnya kau alami. Apa yang sesungguhnya kau inginkan. 

Ada begitu banyak emosi tak bernama. Yang kalau kau biarkan berlalu. Tanpa kau tuliskan. Kau tau, ia belum lagi usai. 

Tuliskan. Untuk menyelesaikannya.

Tanpa perlu takut salah. Kau hanya perlu bercerita. Mengalir. Tanpa beban. 

Sampaikan saja. Tidak akan ada yang menghakimimu. 

Tidak ada yang menuntutmu menjadi sempurna. 

Kau dengan caramu sudah cukup sempurna. Kau dengan semangat perbaikan dirimu sudah jauh lebih baik dari kau yang sebelumnya.

Bukankah itu kabar baik?

Mulai sekarang tuliskan saja. Maka semua bongkahan batu kerikil yang satu persatu kau lepaskan dari pundahmu itu kian meringankan langkah.

Agar kau bisa berjalan tanpa perlu terbebani beban yang rasanya kian tak sanggup kau pikul.

Merasa lelah tidak berdosa. Sampaikan saja. Tuliskan. Uraikan. Agar besok saat kau bangun dari istirahat malammu, kau bisa bangkit dengan tenaga yanh terbaharui. Sebab lelah telah terobati lelap tidur tenang juga tulisan dan uraianmu akan lelah yang menggayuti.

Merasa bosan pun bukan sebuah dosa. Sampaikan saja dalam tarian tulisanmu. Moga saat titik terakhir penutupnya, bosanmu terobati.

Sebab kau menulis untuk mengobati hati.

Mengeluarkan beban.

Menambah energi.

Jangan lari. 

Tuliskanlah! Uraikanlah!

Kau hebat. Sungguh. Bangkitlah lagi dengan lebih hebat dari kau hari ini. Semoga Allah menerima segala persembahan yang rasanya meski tak cukup layak tapi sudah sepenuh kemampuan yang mampu kau beri ini.

❤️ s.e.m.o.g.a

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?