Gendongan Kaos

Allah ajarkan agar tidak memiliki kemelekatan yang berlebihan terhadap suatu hal, lewat gendongan kaos berwarna biru.

Kakak Zahrah berniat baik ingin membantu aku membawakan gendongan kaos yang aku kenakan untuk menggendong Raihan saat diboncengi motor oleh mas Rendy. Saat turun dari motor, krena Raihan yang berat, aku minta suamiku yang menggendongnya. Jadilah Raihan diambilnya dari gendonganku. Zahrah inisiatif sekali dan langsung mengatakan padaku,
"Gendongannya aku aja yang bawa ya Umi."
Aku mengangguk tabda setuju.

Zahrah tersenyum dan menyampirkan gendongan kaos itu dibahunya.

Dua jam kemudian, aku bertanya padanya, "Kakak, gendongannya mana?"

Dia tampak celingukan dan bilang, "Yah Umi, aku kelupaan. Kayaknya ketinggalan di bangku tadi."

Sudah kembali ke tempat semula, beberapa kali dicari, tetap saja tidak ada. Ada rasa gelisah di hatiku. Karena sebenarnya aku baru saja merasa nyaman dengan gendongan kaos itu. Ada rasa kehilangan.

Seperti disentil Allah rasanya, kemelekatan sama barang aja ketika barng itu diambil sudah sebegininya rasanya. Apatah lagi jika yang diambil adalah sesuatu yang jauh lebih berharga dan lebih dicintai ketimbang barang?

Ya Allah ya Rabbi, anak super kreatif dan inisiatif tinggi ini, kakak Zahrah, mengajarkanku satu hal besar malam ini.

Terimakasih atas hikmah ini, aku akan terus berusaha menjaga semua titipan berharga dariMu ya Allah, sebisa dan sebaik mungkin. Dengan meletakkannya sekedarnya dan sewajarnya di dalam hatiku. Tidak ada yang lebih harus dan bisa mendominasi hatiku, selain kemelekatanku padaMu. Sebuah kebergantungan yang utuh.

Semalam, saat gendongan biru itu hilang, aku sudah cemberut pada kakak Zahrah, tapi hikmah besar ini aku dapatkan kemudian, pagi ini, aku berencana membangunkan kakak Zahrah kreatifku, dengan sebuah senyuman dan pelukan paking manis dan sebuah ucapan terimakasih karena telah menjdi guru terberharga yang Allah kirimkan untukku dan kehidupanku.

Terimakasih kakak Zahrah, telah menghilangkan gendongan biru. ☺☺☺

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?