Semua Anak Adalah Bintang - Day 10

Alhamdulillahirobbilalamin kemarin saya mengikuti training tentang happy merriage dan ternyata didalamnya juga membahas tentang bagaimana memperbaiki hubungan dengan anak.

Dan saya bertemu dengan seorang psikolog yang juga mengikuti kelas training tersebut dan dia melakukan tes psikologi sederhana kepada kakak Zahra.

Alhamdulillah dari sana terdeteksi bahwa penyakit fatherless yang biasa terjadi di banyak keluarga tidak terjadi di keluarga saya bisa dilihat dari hasil tes tersebut. Tapi masih menjadi sebuah PR bagi saya pribadi yaitu mengurangi kebiasaan saya yang masih sering ngomel-ngomel kepada kakak Zahra. Saya sendiri pun menyadari Saya dibesarkan dengan model pengasuhan yang disertai dengan kemarahan kemarahan orang tua saya sehingga secara otomatis langkah yang sama yang saya lakukan dalam bola saya saat mendidik anak saya sekarang. Saya Sadari inilah PR besar saya dan saya harus merubahnya memutus mata rantai yang negatif dan melanjutkan yang positif.

Bersyukurnya ada di zaman dengan teknologi yang canggih dengan berbagai macam penelitian ilmiah Seperti yang saya ikuti di training kemarin dan pertemuan saya dengan sekolah tersebut membuat saya paham di mana titik kesalahan saya dan saya pun punya keinginan besar untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Yang ternyata Bahasa Cinta bagi Tiap orang itu beda setelah saya perhatikan kemungkinan besar anak saya ini terutama kakak Zahra lebih bisa menerima bahasa cinta berupa quality time Dia sangat menikmati saat-saat saya membacakan buku untuknya saat saya ada hadir untuknya right here right now menemani dia bermain menemani dia belajar hadir 100% untuknya saat itu tanpa melakukan hal apapun selain fokus kepada dia inilah PR saya karena saya pikir dia senang dengan hadiah tapi begitu saya cek lagi ternyata bahasa cinta dia bukan di hadiah yang paling Besarnya tapi lebih di quality time sedang quality time itulah yang kadang Terlupa atau terlalaikan sehingga saya tidak melakukannya tidak rutin melakukannya setiap hari.
Di sinilah sekarang saya punya satu tujuan bahwa anak saya ini ibarat sebuah batu yang masih utuh batu besar yang biasa dipakai oleh para pemahat untuk mengeluarkan pahatan terbaiknya menghilangkan bagian-bagian yang tidak penting Nya sehingga akhirnya terciptalah sebuah mahakarya yang besar sebuah Masterpiece. Dan benar bahwa setiap anak adalah bintang begitupun ibu dan ayahnya masing-masing kita sudah Allah ciptakan dengan potensi terbaik yang sudah Allah berikan tugas orang tua adalah menggalinya menghilangkan bagian-bagian yang tidak pentingnya mengarahkan sampai hanya dia menemukan bentuk terbaik dari penciptaan yang sudah memang Allah berikan kepada Nya sejak awal.

Dan bersyukurnya saya bisa bergabung di Institut Ibu profesional ini saya bisa menemukan Dari mana saya harus melangkah mana yang harus dikembangkan mana yang harus saya minimalisir dan mana yang harus dihilangkan dari kebiasaan saya keseharian dalam pola pengasuhan yang saya berikan kepada anak saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?