PENYAKIT YANG MEWABAH SAAT INI TANPA DISADARI

#PENYAKIT YANG MEWABAH SAAT INI TANPA DISADARI

Ada tanda-tanda kebesaranNya bagi orang-orang yang berpikir...

Aku pernah ada dalam satu kondisi, ga mau, males, buka-buka dan scroll sosmed. Kenapa? Ada 2 alasan:

1. Menscroll timeline FB, kadang tanpa tujuan, ini jadinya sia-sia pisan. Waktu lebih banyak kepakai buat bukain sosmed. Sedangkan waktu untuk Al-Qur'an? Tergerus habis dengan itu.

2. Akibat sering buka sosmed tapi jarang buka qur'an, membuat hati lebih mudah terhinggapi penyakit. Salah duanya adalah iri dan dengki. Parahnya kalau itu berubah menjadi hasad. Akibat postingan orang lain.

Jadi, pernah saat dalam kondisi super parahnya, aku hapus aplikasi FB dan semua sosmed dari HP. Dan aku ganti dengan lebih sering buka Al-Qur'an. Baca. Hafal. Tadabbur. Muroja'ah. Berpikir mendalam.

Dan saat interaksi dengan al-Qur'an meningkat, maka hati menjadi peka untuk menyadari dosa yang bertandang di hati, bermula datang menyelinap dengan sembunyi-sembunyi, lalu menjadi terang.

Inilah yang terjadi, ada beberapa ayat yang berkesan saat aku baca. Salah satunya di surat Al-An'am ayat ke 120.

Ini artinya: "Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat ataupun yang tersembunyi. Sungguh, orang-orang yang mengerjakan (perbuatan) dosa kelak akan diberi balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan."

Ga tau kenapa, saat lewatin baca ayat itu kayak ada yang berdesiran di hati.

Saat ada kesempatan buat buka buku tafsir, aku bacalah dari sana, sebuah pencerahan yang luar biasa atas permasalahan yang sedang aku hadapi. Dan mungkin juga ini adalah permasalahan kebanyakan orang di era digital kayak sekarang ini.

Semakin mudahnya orang saling terhubung di dunia maya, dapat dengan cepatnya meng-update informasi, membuat kita tahu banyak hal tentang apa yang dilakukan oleh orang lain.

Sampai timbullah kagum dalam hati,

"Kenapa sih dia cantik banget, banyak followers nya, cerdas pula?"

Kagum berujung pada sebuah tanya,

"Kenapa aku ga kayak gitu?"

Mulailah muncul disini sebetik rasa IRI. Jika tidak segera disadari ia bertransformasi menjadi DENGKI dari dengki ia berubah menjadi lebih besar dan menjadi HASAD.

Apa itu hasad?

HASAD adalah menginginkan agar nikmat yang dimiliki orang lain berpindah ke tangannya, atau ke tangan orang yang lainnya lagi. Dan ini adalah salah satu akhlaq yang tercela.

Dan inilah penyakit yang ditakutkan rasulullah akan menjangkiti kebanyakan ummatnya di zaman ini.

Dan saat inilah ini mewabah. Dan bisa jadi juga tanpa sadar, kita menjadi salah satu yang terjangkiti, meski tidak terucapkan dan menjadi laku perbuatan, tapi hati selalu menjadi panas dan gelisah setiap melihat orang lain mendapatkan kenikmatan.

Hei hei... Sadarkah kita? Saat itulah dosa yang tersembunyi sedang kita lakukan.

Apa itu dosa?

Rasulullah mengatakan dosa adalah apa yang meresahkan jiwa, ia bergejolak dalam hatimu, dan kau tidak suka bila orang-orang melihatnya atau mengetahuinya (ini ada di sebuah hadits riwayat Muslim no.2553)

Maka mari kita ukur-ukur diri kita. Saat timbul rasa iri dalam hati tersebab apa yang ada pada orang lain, dan tidak ada padamu, apakah itu membuatmu gelisah dan ada yang bergejolak dalam hatimu?

Jika iya, maka satu dari dua kriteria dosa telah terlaku.

Lanjutkan pertanyaan selanjutnya, apakah kamu tidak suka kalau orang lain tahu kamu sedang iri terhadap orang lain?

Jika iya, lengkap sudah, inilah dosa.

Supaya hati terlindung dari penyakit yang semakin parah dan semakin sulit disembuhkan, segera hapus, segera usir keluar, sebiji rasa iri sebelum ia menjadi dengki dan menjadi hasad.

Karena hasadlah penyebab utama amalmu hangus terbakar tiada bersisa kecuali kesia-siaan.

Di sinilah aku merenung dalam, pantas saja rasanya sangat tidak nyaman.

Langkah bijak memang menghentikan sejenak perjalanan kita, ambil jeda, banyak berdialog dengan Allah lewat shalat dan membaca Al-Qur'an, maka akan terlihat jelaslah sebab-sebab penyakit dan kau sudah dalam langkah mengusirnya keluar dengan membaca Al-Qur'an lebih banyak lagi, dan mentadaburinya lebih dalam lagi.

Maka bersihkan terus hati dari segala noda yang akan membuatnya kehilangan rasa peka terhadap pesan dan tanda yang Allah mampirkan di hadapannya.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang terus berusaha menghilangkan hasad dalam diri kita. Dengan berusaha berbuat baik pada orang-orang yang kita iri/dengki terhadapnya. Dan juga mendoakan agar orang tersebut dikaruniakan nikmat yang berkah. Inilah derajat keimanan yang mulia.

"Tidak ada hasad kecuali dua hal: terhadap orang yang diberi harta dan mau menginfakkannya untuk kebaikan, siang dan malam. Dan terhadap yang diberikan Al-Qur'an, lalu ia membaca dan merefleksikannya sepanjang siang dan malam." (HR Bukhori dan Muslim)

Ternyata Allah membuat aku terkesan dengan ayat ke 120 surat Al-An'am ini untuk menegurku, dan menggerakkan aku untuk mencari tahu makna yang lebih dalam dari ayat tersebut. Agar  terbebas dari melakukan dosa yang tersembunyi dan tidak disadari.

Semoga Allah ampuni aku...

Lagi pula, karunia yang Allah berikan untukmu pun banyak, karuniamu, itulah ujianmu.

Kau bisa melihat, karunia ini, sudah kau syukuri? Dengan melihat hanya yang baik-baik?

Kau dikaruniai harta, karunia ini, sudah kau syukuri? Hai, itu ujianmu, jangan terlena.

Kau dikaruniai kecerdasan, kecantikan, kesempurnaan fisik, sudah kau syukuri? Dengan cara apa? Sudah mempergunakannya sebaik mungkin untuk menambah ketaatanmu pada Allah sebagai bentuk syukurmu?

Hai, itu ujianmu. Cukup lihatlah pada dirimu, Allah beri kau karunia yang banyak, pergunakan sebaik-baiknya, maksimalkan fungsinya, menjadilah bermanfaat dengannya, berhenti melihat apa yang dipunyai orang lain dan tidak ada padamu, jika kau terus begitu, kau hanya akan menjadi hamba yang kufur. Mengingkari segala nikmat dan karunia Allah padamu. Dan hatimu semakin tenggelam dalam banjir noda-noda hitam yang kau ciptakan sendiri  lalu kau pelihara.

Merenunglah, perbaiki, berubahlah, sebelum maut datang tiba-tiba, sedang kau belum sempat bertaubat atas dosa yang bersembunyi di dalam dada.

"Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." QS. Al-An'am : 165

WALLAHU A'LAM BISHSHAWAB.

#muhasabahdiri

Nusaibah Azzahra
zainzakiyya.blogspot.com

Referensi tulisan:
- Al Qur'anul Kariim
- Tafsir Ibnu Katsir
- Al Wafi, syarh hadits Arba'in

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?