Cerita Tentang Pergi dan Kepergian

Intuisiku mengatakan, perjalanan kali ini adalah perjalanan yang tidak akan sia-sia. Tapi penuh makna. Setidaknya bagiku, entah bagimu.
Meski harapku, perjalanan kali ini bermakna, bagiku dan bagimu, juga bagi semua.

Perjalanan kali ini, mungkin akan terasa lebih panjang, aku pilih karena aku tak mau mundur kembali dalam sejenak seperti yang sudah-sudah. Belajar tentang istiqomah,  dengan sedikit memaksa diriku sendiri.

Makna kepergian seseorang yang kau cintai, jangan selalu menganggap ia pergi untuk menjauh. Ia hanya pergi untuk semakin pantas. Ia hanya pergi agar Rabb-nya semakin ridha. Agar senyumnya bukan lagi senyum sambil menahan sesak seperti tercekik,  tapi senyum dari hati yang benar lapang adanya.

Aku setuju tentang; hanya dua hal yang akan membawa seseorang pergi jauh dari tempat kelahirannya. Yaitu karena benci yang mendalam atau cinta yang mendalam. Aku pergi karena aku sudah keterlaluan. Sungguh sudah keterlaluan dalam mencintai seseorang. Izinkan aku pergi,  sejenak menutup lembaran hati yang penuh bait cinta semu menjadi terisi bait-bait cinta abadi.

Mungkin di suatu saat aku kembali, aku akan menemukan sesuatu hal yang berbeda… mungkin akan ada pertemuan dari kisah kita pada akhirnya. Itu hanya harapku… bahkan kalau bisa,  sebenarnya aku berharap kau menahanku pergi dan lantas mengucapkan sebuah janji yang ikatannya tak terbantah.

Kali ini, hanya itu yang akan mampu menahanku pergi.

Tapi… aku tahu, itulah yang justru sangat tidak mungkin terjadi…

Aku pergi dulu…

Semoga takdir akan berbaik hati pada kita akhirnya…

___________

Tulisan yang terekam pada suatu episode hidupku di Desember 2014. Yang memutuskan pergi,  untuk mencari Allah dan ridhaNya. Berpindah dari berharap kepada kecintaan manusia menjadi kecintaan pada Allah saja yang bertahta.

____________

Dan obsesi tertinggi dalam bab iradah (kehendak jiwa), adalah:

-         Obsesi yang selalu terikat dengan cinta kepada Allah, dan menyesuaikan diri dengan kehendak/perintahNya.

Sedangkan serendah-rendahnya adalah:

-         Obsesi yang selalu menyesuaikan diri dengan kehendak pemiliknya sesuai yang ia minta dari Allah, orang ini beribadah kepadaNya, karena ada maksud yang ia mintakan kepadaNya, bukan karena keinginan Allah kepada orang ini.

Ada perbedaan antara keduanya:

-         Yang pertama, menginginkan Allah dan menginginkan apa yang menjadi kehendakNya

-         Yang kedua, menginginkan sesuatu dari Allah, namun Allah tidak menginginkannya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

Hmm..ukhti, istiqomahlah..