Tak Akan Aku Biarkan Bertepuk Sebelah Tangan

Kita memang tak pernah akan dapat menerka apa rencana Allah untuk kita. Rasa malu datang bertubi saat rahmatNya datang menghujani diri, padahal jika ku insyafi diri, aku bukanlah seorang sholih yg selalu istiqomah dalam mengingatNya. Aku lebih sering lalai dan lupa daripada sadar dan ingat. Aku berusaha mencintaiNya ditengah kesadaranku yg timbul tenggelam. Aku ingin mencintaiNya, dengan berusaha menjalankan sunnah2 kekasihNya. Meski baru selangkah kulangkahkan kakiku padaNya. Dia benar-benar mendatangiku beribu-ribu langkah. Tanpa lelah. Tanpa bosan. Padahal aku terengah. Padahal aku jengah. Aku sungguh malu.
Berharap selalu sadar memang tak mungkin, karena aku pun manusia. Tapi aku mencoba dan terus mencoba. Bangkit lagi saat terjatuh. Meluruskan langkah lagi saat mulai dipalingkan kelalaian. Mencoba percaya bahwa sabar selalu lebih baik daripada mengeluh. Mencoba menginsyafi, juga menyadari semua kelemahan dan ketidakberdayaanku tanpaNya. Karena aku tanpaNya sama dengan NOL BESAR! Aku sanggup bertahan karenaNya. Aku yakin aku bisa karena aku punya Dia yg Maha Besar. Selalu itu yang coba kutanamkan dalam alam bawah sadarku. Meski kuakui, terkadang itu begitu tak mudah. Tapi, denganNya, aku yakin aku bisa..
Tak akan pernah dapat aku menghitung nikmat yg kudapatkan dariNya. Bukti cintaNya yang terhampar di sekitarku, terkadang malah tidak kusadari. Semua yg ada di sekelilingku, dari yang paling kecil sampai yg paling besar. Dari yg tak nampak sampai yg jelas terlihat, ada 'campur tanganNya' di sana. Tapi apa yang aku balas atas itu semua? Terkadang lebih sering aku mengabaikanNya. Terkadang lebih mudah aku mengacuhkanNya.
Begitulah manusia..diciptakan dengan sebaik2nya. Tapi dia menjadi pembangkang yang nyata.
Kalau Allah suka main balas dendam. Seharusnya dengan semua pembangkangan kita terhadapNya, dapat dg mudah Ia tidak mempedulikan kita. Tapi, lihatlah...sepembangkang apapun kita, Dia masih peduli pada kita. Masih mau melimpahkan segala bentuk nikmatNya pada kita. Seharusnya dg semua ketidaktahuan diri kita terhadapNya itu, tak semestinya Dia masih menjawab keinginan2 juga cita2 kita. Lantas, ALASAN APA LAGI YANG AKAN MEMBUAT KITA TIDAK MAU MENSYUKURI NIKMATNYA?
ALASAN APALAGI YANG AKAN MEMBUAT KITA MEMBIARKAN CINTA-NYA YANG SEBEGITU JELAS AKAN TERUS 'BERTEPUK SEBELAH TANGAN'?

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?" qs.Nuh:13

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" qs.Ar-Rahman:77

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?