TEEEEEEEEEEEEEGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRR!!! (Hanya mencoba bertahan..maaf teriak2 ginih..)

Komentar

  1. Fathimah Zahro11 Juli 2009 pukul 20.22

    Aduh ibah teriakannya terdengar sampe sini :)
    kaifa haluki ukh?

    BalasHapus
  2. Nusaibah Az Zahra11 Juli 2009 pukul 20.24

    he..he..
    alhamdulillah khoir Teh..^^
    Teteh gimana? damang? (sok bisa sunda ginih si Ibah.. :P)

    BalasHapus
  3. indra safera11 Juli 2009 pukul 20.30

    batagorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
    *ikut teriak ah,,,,manggil si abang batagor
    nyam nyam nyam:p

    BalasHapus
  4. Nusaibah Az Zahra11 Juli 2009 pukul 20.32

    laper k? hi..hi..^^

    BalasHapus
  5. indra safera11 Juli 2009 pukul 20.32

    yah gitu deh
    hihihi

    BalasHapus
  6. Lina farida11 Juli 2009 pukul 20.48

    sabar ibaahh.... ^^

    BalasHapus
  7. khoiri .11 Juli 2009 pukul 21.01

    Coba klo pake speaker..Yg lg tdr d MP lngsung pd ol tuh..

    BalasHapus
  8. v342 iltizam11 Juli 2009 pukul 21.23

    ada apa neng??

    BalasHapus
  9. D_ C11 Juli 2009 pukul 21.27

    kayaknya lg berusaha tuk bangkit nih? he2... ^_^

    Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (Dien) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. ( 47: ayat 7 )

    BalasHapus
  10. K *12 Juli 2009 pukul 01.31

    kok lagu Rossa berubah teriak2 gitu ya :D
    Ada apa?

    BalasHapus
  11. ajeng agustin primastiwi12 Juli 2009 pukul 09.05

    jadi ikut laper nih

    BalasHapus
  12. ajeng agustin primastiwi12 Juli 2009 pukul 09.07

    bismillah
    smg dberi kekuatan utk menghadapi sgala cobaan yang ada

    BalasHapus
  13. mai mai12 Juli 2009 pukul 13.06

    ayoo buktikan muslimah kuat ;D

    BalasHapus
  14. prima yuda12 Juli 2009 pukul 14.36

    SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAATTTTTTTTTT....!!!!
    (Hanya mencoba menyemangati....maaf teriak2 ginih...)

    ^^V

    BalasHapus
  15. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.31

    insyaallah..saya mencoba untuk itu..
    makasih yaaa..

    BalasHapus
  16. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.31

    he..he..untung kaga' ada speaker di sini..^^

    BalasHapus
  17. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.32

    hanya..mencoba bertahan sekuat hati..
    bagaikan karang yang dihempaskan ombak..

    *nyanyiMODE:ON*

    BalasHapus
  18. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.33

    iya..berusaha untuk itu...
    doanya yaaa...

    BalasHapus
  19. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.34

    lagu rossa yang tegar itu?? huu..huu..tak ada hubungannya sama sekali..
    sepert yang udah aku katakan Mba..hanya mencoba bertahan di tengan badai ini..
    *heu..lebaaay...

    BalasHapus
  20. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.34

    makan dooong..^^

    BalasHapus
  21. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.35

    iya! Bismillah!! pasti bisa!
    makasih semangatnya!!^___^

    BalasHapus
  22. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.36

    pasti! KUAAAAAATTT!!!! Semangat selalu menghadang badai Teh!!

    BalasHapus
  23. Nusaibah Az Zahra13 Juli 2009 pukul 20.37

    OKKKKEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEH DEEEEEEEEEHHH!!
    (sorry lagi nih..jadi teriak lagi..heu..heu.. piiiszhh!! =D)

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Musibah: Balasan, Kasih, atau Teguran?

Musibah: Balasan, Kasih, atau Teguran? وَمَاۤ أَصَـٰبَكُم مِّن مُّصِیبَةࣲ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَیۡدِیكُمۡ وَیَعۡفُوا۟ عَن كَثِیرࣲ “Dan apa pun musibah yang menimpa kalian, maka itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Dia memaafkan banyak (dari kesalahan kalian).” (QS. Asy-Syūrā: 30) 1. Saat Musibah Mengetuk Tidak ada satu pun manusia yang bisa memilih jenis ujian yang akan datang kepadanya. Kita tidak pernah mendaftar untuk kehilangan, tidak pernah menandatangani kesediaan untuk kecewa, dan tak pernah mengajukan diri untuk patah. Namun, pada waktunya, hidup menyeret kita masuk ke dalam ruang perenungan yang paling jujur: ruang di mana semua yang kita sandarkan ternyata rapuh, dan semua yang kita abaikan ternyata paling berarti. Ayat ini turun dalam konteks hujan yang Allah turunkan setelah masa keputusasaan panjang . Ibn ‘Āsyūr menjelaskan bahwa kaum Quraisy pernah ditimpa kemarau dan kelaparan hebat , sebagai akibat dari kesombongan dan gangguan mereka terhadap...
Baca selengkapnya

Sebuah Alasan tentang Kenapa Dilarang dan Kenapa Disuruh

(Refleksi tentang kasih sayang Allah di balik setiap perintah dan larangan-Nya) Hari ini Allah mengajarkanku sesuatu. Bukan lewat ayat yang kubaca, bukan pula dari ceramah atau buku yang kubuka—melainkan lewat keseharian sederhana bersama anak-anakku. Lewat satu peristiwa kecil di rumah, yang mungkin tampak sepele, tapi justru di sanalah Allah menyisipkan hikmah yang begitu dalam. 1. Sebuah Permainan yang Tak Biasa Sore itu, Raihan, anakku yang berusia sembilan tahun, sedang bermain dengan sebuah kardus besar. Ia tampak sangat antusias, seolah menemukan dunia baru dalam kardus itu. Tangannya memegang garpu besi, dan ia mulai menusuk-nusuk bagian permukaannya dengan semangat. Bagi anak-anak, mungkin itu hanyalah permainan yang seru. Tapi dari sudut pandangku sebagai seorang ibu, yang langsung bisa membayangkan segala risiko—itu berbahaya. Lebih-lebih lagi, adiknya yang baru dua tahun sedang memperhatikan dengan mata berbinar. Aku tahu sebentar lagi ia pasti akan meniru. Dan di situlah n...
Baca selengkapnya

Syawal dan Janji yang Kita Simpan di Dalam Diri

Ramadan telah pergi. Ia tidak pamit. Tidak pula menoleh. Hanya meninggalkan jejak harumnya dalam ruh—jika kita benar-benar hadir saat ia datang. Kini Syawal menyapa. Bukan dengan gegap gempita pesta, melainkan dengan sebuah pertanyaan yang sunyi: “Masihkah kau ingat siapa dirimu saat Ramadan menyentuh hatimu?” Syawal bukan jeda. Bukan tempat kembali bersantai dari perjuangan ruhani. Ia justru pintu masuk, ke sebuah medan baru: konsistensi setelah intensitas. Tentang Ramadan: Mengapa Allah Memilihnya Allah menyebut Ramadan sebagai bulan yang mulia, karena: “ Di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan dari petunjuk itu, dan pembeda antara yang benar dan batil.” (QS. Al-Baqarah: 185) Ramadan bukan bulan lapar. Bukan sekadar puasa. Tapi bulan turunnya cahaya pertama dari langit ke dada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ibnu Asyur menuliskan: turunnya Al-Qur’an adalah alasan mengapa waktu menjadi mulia. Bukan karena malamnya, bukan karena hari-harin...
Baca selengkapnya