Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Karena Ini Semua TentangMu

Aku percaya dan aku bergerak dengan kepercayaanku. Aku tahu janjiMu maka aku bergerak melangkah menujuMu. Dengan melawan beratnya mata yang masih ingin terlelap saja. Tapi aku serius inginkan cintaMu. Maka kantukku itu kupaksa pergi. Karena janjiMu dan kehadiranMu di langit dunia lebih aku inginkan. Lebih dari nikmatnya tidur dan badan yang merengek masih begitu lelah. Boleh aku bersegera menuju janjiMu? Ya Allah… Bisa Kau bantu aku untuk teguh dengan kepercayaanku padaMu? Kokohkan hatiku dengan iman. Agar tidak perlu ada lagi yang namanya berkorban dan memaksakan diri. Yang ada biar hanya cinta, senang dan bahagia. Karena ini tentangMu dan apa-apa yang ada di sisiMu. Tolong terus bimbing aku dengan cinta kasihMu ya…

Cara Allah Mencintai Kamu

Tentang mengamalkan apa yang diketahui dari ilmu yang sudah didapat… Hari ini aku full dapat pelajaran tentang ini. Dari kawan-kawanku semasa di pesantren yang selama 6 tahun kami bersama belajar dulu. Kami dengan perjalanan kami masing-masingnya. Iya… aku sekarang menyadari, betapa Allah peduli bukan hanya pada salah satu dari hamba yang diciptakanNya. Semua rata kebagian kepedulianNya, keadilanNya dan kesenian dari keMahaanNya. Adil, teramat adil. Kisah kita masing-masingnya adalah bukti itu sendiri. Yang satu sudah 2 kali menikah dengan kisah hidup roller coasternya sendiri. Yang satu sudah menikah dengan 3 anak lelakinya. Juga dengan perdramaan yang jangan dikira akan mudah. Sama sulitnya. Sama roller coasternya. Yang satu belum menikah tapi menanggung biaya hidup dua orang keponakan dari kakaknya yang sudah meninggal. Karir baiknya di Ibu Kota membuatnya mampu menjalani peran luar biasa itu. Allah adil..Maha Adil. Aku rasa, jodoh terbaiknya pun sudah Allah siapkan. Tidak mungkin b...

Yang Bisa Kau Ubah: Hanya Dirimu Sendiri

Bicara soal tidak merasa cukup dengan apa yang ada. Sekaligus bicara juga tentang sesuatu yang teramat melekat hingga dicintai melebihi kecintaan pada Allah. Ini dua sifat manusia yang sebenarnya sangat menyebalkan. Lalu bagaimana cara memanage nya? Agar tidak perlu menyesali sesuatu yang datangnya belakangan nanti. Saranku untukmu.. berlelah-lelahlah mengoreksi diri. Agar semakin membaik dirimu dan apa yang ada padamu lahir dan batinnya. Jangan pernah sekalipun berusaha menggenggam terlalu erat orang lain, siapapun itu. Sewajarnya saja. Sesederhana mungkin. Yang luar biasa biar hanya untuk Allah saja. Saat yang menjadi hal yang dipusingkan adalah apa yang ada dalam diri sendiri, akan lebih mudah pergelutan hati itu berbuah menjadi tekad perbaikan diri. Kalau orang lain ya.. kalau dalam dirinya tidak ada kesungguhan untuk merubah diri, sampai kapanpun kamu ga akan bisa merubahnya. Berdamailah dengan dirimu ya. Semua akan baik-baik saja. Bahkan yang ada akan terasa teramat cukup. Yang t...

Memilih Fokus Hati

Memilih untuk bangun pagi dini hari lanjut mandi dan segera shalat qiyamullail adalah jalan yang tidak mudah. Ada nafsu diri yang memang sangat amat manusiawi yang harus dilawan di sini. Keinginan untuk istirahat di waktu malam melawan segala kelelahan lalu memilih bangun itu berat. Tapi nikmat. Perbedaannya sangat terasa saat siang harinya. Hidup yang lebih teratur. Hati yang ajeg dan kokoh. Kabar-kabar baik yang beriringan hadir. Apakah Itu sebab qiyamullail? Bisa saja salah satu sebabnya itu. Meski tidak menjadi sebab satu-satunya. Peran utama dari setiap karunia kebaikan yang hadir untuk kita ya jelas dari Allah. Saat kita jujur dan menunjukkan kesungguhan untuk jadi hambanya, tidak mungkin diabaikan. Lantas bagaimana dengan kesedihan dan kabar buruk? Ya kadang sedih pun kebaikan jika ia membawa makin dekat dengan Allah. Meski ya tidak kita pungkiri kan, memang sesulit itu juga berada dalam kesedihan dan menjalani cerita yang tidak disukai. Hmm..itulah saat di mana peran kesabaran ...

Terima Kasih

Terima kasih telah memberiku makna. Terima kasih telah membuat aku faham. Terima kasih telah mengajarkan aku banyak hal. Terima kasih telah menguatkanku di tengah semua kelemahanku. Terima kasih untuk selalu ada dan menjawab semua pertanyaanku. Terima kasih telah menemaniku bertumbuh. Terima kasih atas semuanya pemenuhan kebutuhan ku. Terima kasih atas segala kebaikan-Mu yang tidak akan pernah sanggup untuk aku hitung. Terima kasih atas nikmat Al-Qur’an. Terima kasih atas kehidupanku ini. Terima kasih atas semua makanan yang Kau berikan. Terima kasih atas semua pakaian yang Kau berikan untuk aku kenakan. Terima Kasih untuk selalu menarikku kembali setiap kali aku mulai jauh.

Sebuah Analogi Tentang Ujian

Kau ambil mata kuliahnya. Kalu pelajari materinya. Dan kaupun diuji dengan semua materi yang telah kau dapatkan. "Apakah kau sudah paham?" Seolah guru penguji berkata tanpa kata-kata padamu. Tapi ada pada isyaratnya. "Kau sudah menemukan jawaban untuk soal ujianmu?" "Kau sudah tahu cara menjawabnya?" Kau ingin nilai A, ulang lagi materi pelajaranmu dengan sungguh-sungguh. Maka dengan mudah kau akan mudah untuk menjawab entah seperti apapun soalnya. Boleh jadi ia rumit. Boleh jadi kau akan terguncang dan takut untuk bahkan sekedar mendengar kata 'ujian' itu. Tapi kau tak akan bisa lari. Kau harus hadapi setidak suka apapun. Saat nanti soal ujian itu terjawab dengan benar. Minimal kau akan lega karena kau tahu kau sungguh telah berusaha menyelesaikannya sebaik mungkin. Penilaiannya bukan ada pada keyakinanmu sendiri.  Bukan juga nilai itu ada pada apa kata temanmu. Atau pada kata orang. Tapi penilaian itu ada pada Gurumu. Guru utamamu. Yang memang me...

Berkenalan dengan Lelah

Lagi cape2nya hidup. Ya hidup sebelah mana yang ga cape sih? Di semua tingkatan di semua tahapan pasti cape. Semua ngerasain, semua ngalamin. Saat melewati kelelahan yang seperti mulai kehabisan nafas, sebagian menjadi pecundang dan menjatuhkan diri kepada kehinaan, lalu sebagian menempa dirinya dengan semua kelelahan menjadi berbeda dari dirinya yang sebelumnya.  Kelelahan yang sama menimpa orang yang berbeda, bisa membentuk mereka menjadi berbeda. Kau? Mau jadi yang seperti apa? Lelahmu sama dengan lelah yang mereka rasakan. Tapi apakah lelah yang kau rasakan akan sepadang dengan apa yang akan kau dapatkan? Perjuangkan saja semua hal yang akan membuat lelahmu berarti dan berbuah. Tinggalkan saja semua hal yang membuatmu lelah tapi kau tidak dapat apa-apa kecuali hampa yang semakin hampa dan kosong yang semakin kosong. Kalau kau benar..benar-benar mau berjuang, maka persiapkan diri dan sadari bahwa dalam perjuanganmu akan ada lelah yang siap menghampiri. Kau siap? Kalu kau benar.....

Teruslah Berjalan

Sebagaimana Allah menggambarkan kata cahaya sering hanya dengan kata bermakna tunggal yaitu النور dan mengatakan kegelapan dengan makna jamak atau plural yaitu الظلمات. Maka sebenarnya kebenaran itu selama-lamanya hanya ada satu saja. Dan kegelapan bisa berupa apapun bentuknya. Pembelajaran tentang hal ini membuatkan yang suka berfikir mendalam jadi semakin terilhami dengan banyak hal. Betapa semua itu saling berhubungan dan berkaitan. Proses pembelajaran dari yang tak bisa menjadi bisa itu proses menyingkirkan kegeleapan yang sedemimian pekat menuju pada satu cahaya yang pasti. Jalan pengantar pada cahaya itu satu: ILMU. Jangan lelah teruslah belajar dan bersabarlah dalam prosesnya. Lebih baik bersabar dalam proses pembelajaran yang tidak mudah dibanding bersabar akan kebodohan dan kegelapan tanpa ujung. Semua belum final, Nusaibah, teruslah berjalan...