Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Terasa Tapi Tak Teraba

Saat hati kita lagi merasakan berbagai emosi yang tumpang tindih. Sedih. Marah. Khawatir. Takut. Kecewa. Berharap. Kita ke sana kemari mencari solusi. "Ah barangkali kalau aku lakukan ini, aku akan bisa lapang lagi hatinya." Kita berpikir begitu. Lalu mulai bergerak melangkah mencari solusi agar hati kembali sehat. Hilang segala emosi tak nyaman itu. Sekali waktu mungkin percikan emosinya hilang saat kita lakukan sebab-sebab yang bikin ia pudar. Tapi hati kembali goncang lagi dengan mudahnya. Kita mungkin terlupa bahwa qur'an yang lama kita tinggal dan tidak kita baca itu, ada di sanalah obat bagi segala emosi yang tumpang tindih tak karuan itu. Atau mungkin kita ingat, kita tahu bahwa itu obat, tapi enggan bersegera mengambilnya sebagai obat. Bacapun terasa berat. Apalagi berlama-lama dengannya. Tapi... saat kau mulai memutuskan hatimu harus kembali padanya. Langkah pertamamu mengambil mushaf itu.. bacaanmu. Waktu kebersamaanmu dengannya.. Itulah masa pengobatan yang sed

Tertarik Dunia

Kenapa tarikan dunia terasa begitu menggiurkan untuk diraih? Apa yang ada padanya tampak berkilau dan membuat ingin mendapatkannya. Kenapa? Apa akhirat terasa seperti palsu dan hanya dongeng belaka? Apakah perbendaharaan dunia terasa lebih nikmat dari lenikmatan beramal untuk akhirat? Baik untuk meraih dunia atau untuk meraih akhirat, semua dilakukan saat di dunia ini. Iya kan? Apa yang akan membedakan? Penempatan tertinggi pada tahta hati. Bisa jadi yang dilakukan sama-sama sedang mengaji. Tapi yang satu hanya dapat dunia. Dan yang satu efeknya bertahan sampai akhirat. Jangka panjang! Bisa jadi yang dilakukan sama-sama bekerja mencari nafkah. Tapi yang satu tunai mendapat balasannya di dunia dengan perolehan yang banyak. Dan yang satunya bisa jadi dapat dunia dan akhiratnya.  Apa mungkin ada yang hanya dapat akhiratnya dari ikhtiar maksimal yang dilakukan?  Tidak ada sama sekali kembalian dunianya.  Ada.  Lalu bagaimana cara dapat dua-duanya?  Maka doa sapu jagat adalah sebuah ekspres

Sebuah Doa Sungguh-Sungguh yang diJawab Kilat

Kemarin aku berdoa. Ditengah-tengah waktu aku memuroja'ah hafalan qur'an yang rutin aku jadwalkan hariannya. Yang meski sedang sebegitu lelah pun harus tetap dilaksanakan.  Aku berdoa: "Ya Allah, berikan aku rahmatMu dari Al-Qur'an yang sedang aku baca ini. Yang aku baca dalam kondisi lapang dan sempitku. Yang aku baca saat senang dan sedihku. Yang aku begitu harapkan syafaat dari kalamMu ini di dunia dan akhiratku. Tolong aku ya Allah. Hadirkan ketenangan. Pahamkan ayatMu. Bicaralah padaku dan buat aku paham atasnya." "Aku yang seperti ini sudah mati-matian jatuh bangun membersamai qur'an. Meski kuakui levih sering jatuhnya daripada bangunnya. Tapi jauh di dalam hatiku betapa ingin aku merasakan peningkatan kualitas diri dari berbagai hal dalam diriku dan hidupku, juga bagi semua orang yang berinteraksi denganku. Maka aku terus menerus memaksa diriku berdekatan dengan sumber segala ilmu ini. KalamMu Mukjizat akhir zaman ini. Tolong aku, syafa'ati aku