Belajar dari Cerah, Mendung, Hujan dan Badai
Melihat dan memandangi awan putih yang menyapa cerah di langit biru dari sebuah jendela kamar di lantai 6. Sejak dulu.. Memadangi langit memang menenangkan. Rasulullah Muhammad SAW pun memandangi langit saat hatinya tengah dilanda gundah tersebab perintah pemindahan kiblat.. Maka memang hati kita bisa turut terwarnai warna langit. Cerah. Menenangkan. Pikirku lagi-lagi mengembara entah kemana. Memikirkan tentang.. Betapa.. Ternyata hidup memang tidak pernah selalunya sama. Akan selalu ada perubahan-perubahan. Baik cepat atau lambat. Seperti bentuk awan yang selalu berubah-ubah di tiap detiknya. Aku pernah begitu bangga menjadi seorang aku. Memiliki keluarga yang bahagia.. Lengkap tanpa ada masalah yang datang menerpa. Lalu tiba-tiba.. Aku melihat mendung mulai menggayuti wajah Ummi.. Badai ada di wajah Abi. Cerah menghilang entah ke mana. Kami anak-anak yang sedang berterbangan ceria diantara awan berarak menjadi tidak mengerti dan ketakutan. Bertanya-tanya meski hanya tanya yang be...