Tutup Mata, Tutup Telinga dan Kunci Hati
Kamu diberikan mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan hati untuk memahami. Tapi kenapa seringnya kamu tutup mata, tutup telinga dan mengunci hati? Kamu lebih suka menjadi buta, tuli dan bodoh dalam satu waktu sekaligus. Memutuskan untuk tidak mau tau dan tidak mau peduli. Seketika menjelma begitu egois. Yang begitu kasar pada semua hal. Menumpahkan emosi pada sembarang jiwa. Kamu lebih suka lari dari kenyataan. Menghempaskan sekeras mungkin segala yang ada. Lupa bahwa yang kamu punyai semua adalah titipan yang harus dijaga. Mata, telinga dan hati yang bahkan hanya titipan. Pun enggan dijaga. Lebih suka tenggelam dalam pekak suara gemerincing dan gaduhnya dunia. Menyelam semakin dalam dengan mata dan telinga juga hati yang tertutup. Lebih suka memasang topeng lalu bersandiwara. Palsu dan kepalsuan yang menjadi identitas semu. Puji yang tak pernah benar sebab diri lebih mengerti betapa busuknya kondisi asli. Yang tadinya berpura-pura buta, tuli dan bodoh sampai menjel...