Sadar Dengan Sebuah Kehilangan
Oleh: Muhammad Nuh
"Orang yang pandai adalah yang senantiasa mangoreksi diri dan menyiapkan bekal kematian. Dan orang yang rendah adalah yang selalu menurutkan hawa nafsu dan beranganangan kepada Allah." (At-Tirmidzi)
Maha besar Allah Yang menghidupkan bumi setelah matinya. Air tercurah dari langit membasahi tanah-tanah yang sebelumnya gersang. Aneka benih kehidupan pun tumbuh dan berkembang. Sayangnya, justru manusia mematikan sesuatu yang sebelumnya hidup.
Tanpa terasa, kita sudah begitu boros terhadap waktu
" Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (dari Allah swt.)." (Al-Anbiya': 1)
Tanpa terasa, kita kian jauh dai keteladanan Rasul dan para sahabat
Anas bin Malik pernah menyampaikansebuah ungkapan yang begitu dahsyat di hadapan generasi setelah para sahabat Rasul. Anas mengatakan, "Sesungguhnya kamu kini telah melakukan beberapa amal perbuatan yang dalam pandanganmu remeh, sekecil rambut; padahal perbuatan itu dahulu di masa Nabi saw. kami anggap sebagai perbuatan yang merusak agama." (Bukhari)
Tanpa terasa, kita jadi begitu asing dengan islam
Pelunturan terhadap nilai yang dipegang seorang hamba Allah terjadi tidak serentak. Tapi, begitu halus: sedikit demi sdikit. Pada saatnya, hamba Allah ini merasa asing dengan nilai islam itu sendiri.
Firman Allah swt. "Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki. Niscaya Kami lenyapkan apa yang telah kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami, kecuali karena rahmat dari Tuhanmu..." (Al-Isra': 86-87)
Tanpa terasa, kita jadi tak lagi dekat dengan Allah swt.
"Dan janganlah kamu seperti orang2 yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa pada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (Al-Hasyr: 19)
Inilah saatnya kita koreksi diri..kesalahan boleh terjadi di masa yang telah berlalu. Tapi jangan biarkan itu kembali terulang.
Kita boleh terlupa di masa yang telah berlalu..tapi jangan sampai kita terus berada dalam kelupaan tanpa pernah berusaha 'mengingat' kembali.
Karena lupa dan alpa adalah sifat yang tidak bisa terhindar dari manusia..mari kita saling mengingatkan, dalam kebaikan...
"Orang yang pandai adalah yang senantiasa mangoreksi diri dan menyiapkan bekal kematian. Dan orang yang rendah adalah yang selalu menurutkan hawa nafsu dan beranganangan kepada Allah." (At-Tirmidzi)
Maha besar Allah Yang menghidupkan bumi setelah matinya. Air tercurah dari langit membasahi tanah-tanah yang sebelumnya gersang. Aneka benih kehidupan pun tumbuh dan berkembang. Sayangnya, justru manusia mematikan sesuatu yang sebelumnya hidup.
Tanpa terasa, kita sudah begitu boros terhadap waktu
" Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (dari Allah swt.)." (Al-Anbiya': 1)
Tanpa terasa, kita kian jauh dai keteladanan Rasul dan para sahabat
Anas bin Malik pernah menyampaikansebuah ungkapan yang begitu dahsyat di hadapan generasi setelah para sahabat Rasul. Anas mengatakan, "Sesungguhnya kamu kini telah melakukan beberapa amal perbuatan yang dalam pandanganmu remeh, sekecil rambut; padahal perbuatan itu dahulu di masa Nabi saw. kami anggap sebagai perbuatan yang merusak agama." (Bukhari)
Tanpa terasa, kita jadi begitu asing dengan islam
Pelunturan terhadap nilai yang dipegang seorang hamba Allah terjadi tidak serentak. Tapi, begitu halus: sedikit demi sdikit. Pada saatnya, hamba Allah ini merasa asing dengan nilai islam itu sendiri.
Firman Allah swt. "Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki. Niscaya Kami lenyapkan apa yang telah kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami, kecuali karena rahmat dari Tuhanmu..." (Al-Isra': 86-87)
Tanpa terasa, kita jadi tak lagi dekat dengan Allah swt.
"Dan janganlah kamu seperti orang2 yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa pada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (Al-Hasyr: 19)
Inilah saatnya kita koreksi diri..kesalahan boleh terjadi di masa yang telah berlalu. Tapi jangan biarkan itu kembali terulang.
Kita boleh terlupa di masa yang telah berlalu..tapi jangan sampai kita terus berada dalam kelupaan tanpa pernah berusaha 'mengingat' kembali.
Karena lupa dan alpa adalah sifat yang tidak bisa terhindar dari manusia..mari kita saling mengingatkan, dalam kebaikan...
:) tfs....
BalasHapussubhanalloh....terima kasih adikku pengingat yang berharga...
BalasHapusjazakillah khoir ^____^
:D..u'r welcome...
BalasHapusu'r welcome Teh...^__^
BalasHapussubhanallah..
BalasHapusjazakillah khairan katsir atas ilmu dan pengingatnya ya saudariku^_^
u'r welcome sista..^^
BalasHapusemang kita harus saling mengingatkan..
jazakillah khairan katsir atas ilmu dan pengingatnya ya....
BalasHapus(-_-)
sama-sama Brother..
BalasHapusingetin juga kalo aku ada salah..atau lupa atau hilaf..^^
de, jazakillah khoir yaa..
BalasHapuslg butuuh banget bnyk diingetin..
*btw jd kangen jg ma ustdz2, dsini mah boro2 deh ada ustdz.... apalagi ma'had :p
ho..ho..butuh suply ustadzah ya di Jerman?
BalasHapussiap dah aku diberangkatin ke sana ..he..he..^^
(kidding)
jazakillah sister..
BalasHapusyups manusia tempatnya maksiat dan hanya taubatlah yang menjadi obatnya..
kembali pada Alquran dan sunnah ..
u'r welcome..^^
BalasHapusbener..kembali ke qur'an dan sunnah.. :)
kembali pada Allah
BalasHapus*opick mood on*
ho..ho..bener K..^^
BalasHapuscieeee :D siap nih, bener nih?? :D
BalasHapus*kalau ada ustdz kesini, biasanya siap digempur soalnya sm org2 yang keterlaluan kritisnya :P
percaya dah..orang sana kan emang lumayan antipati sama kita..
BalasHapusYa, sekarang apabila Allah akan mencabut nyawa kita saat ini, apakah kita sudah merasa siap?
BalasHapusAstaghfirullah.....ternyata belum....
Semoga mulai saat ini, kita dapat menjadi pribadi2 yang senantiasa menghisab diri kita dan melakukan perbaikan untuk menjadi bekal kita saat Allah telah mengutus Izrail untuk menjemput kita....
Wallahu ta'ala a'lam bishowab
Amin...
BalasHapus