Antar Ukhuwah dan Pacaran

Maksud hati ingin ukhuwah dengan lawan jenis, tapi malah terjebak dalam pacaran. Tadinya pengen menjalin ukhuwah Islamiyah, tapi apa daya kecemplung jadi demenan. He..he.. jangan heran atuh, sebab hubungan dengan lawan jenis itu rentan banget disusupi oleh perasaan-perasaan lain yang getarannya lebih dahsyat. Apalagi kalo ditambah naik bajaj, dijamin tambah menggigil karena vibrasinya kuat banget (apa hubungannya?)?

Sobat muda muslim, sesama aktivis masjid atau organisasi kerohanian di sekolah dan kampus, selalu saja muncul hal-hal tak terduga. Cinta lokasi kerap mewarnai perjalanan hidup mereka. Iya dong, aktivis juga kan manusia. Wajar banget dong untuk merasakan hal-hal seperti itu. Apalagi mereka sama-sama sering bertemu. Bukankah pepatah Jawa mengatakan, witing tresno jalaran soko kulino sering jadi rujukan untuk menggambarkan perasaan itu? Ati-ati!

Hmm… rasa cinta itu muncul karena seringnya bersama atau bertemu, begitu maksudnya? Yup, kamu cukup cerdas dalam masalah ini. Iya, jadi jangan kaget or heran kalo sesama aktivis pengajian muncul perasaan itu. Apalagi di antara mereka udah saling mengetahui kebiasaan masing-masing. Dijamin perasaan 'ser-seran' keduanya dijembatani oleh seringnya komunikasi dan frekuensi pertemuan. Udah deh, panah-panah asmara mulai dilepaskan dari busur masing-masing dalam nuraninya. Duh gusti, itu artinya sang panah asmara siap menembus hati masing-masing. Siap memekarkan bunga-bunga di taman hati mereka. Seterusnya, jatuh hati dan saling memendam rindu. Uhuy!

Jadi, kalo nggak kuat-kuat amat imannya, kamu bakalan melakoni aktivitas pacaran sebagaimana layaknya dilakukan oleh mereka yang masih awam sama ajaran agama. Nggak terasa, di antara kamu mulai berani janjian untuk ketemu di masjid. Walau mungkin masih malu-malu. Tapi jangan salah lho, jika nafsu udah jadi panglima, akal sehat kamu pasti keroconya. Kamu lalu deklarasi, "akal sehat saatnya minggir!" Waduh, gimana jadinya kalo sesama aktivis malah terjebak dalam perasaan-perasaan seperti ini?

Sobat muda muslim, memang ukhuwah itu tidak dibatasi cuma kepada satu jenis manusia aja, tapi kepada dua jenis sekaligus, yakni laki dan wanita. Bahkan ukhuwah Islamiyah berdimensi sangat luas, yakni nggak dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapan pun dan di mana mereka berada, asal mereka adalah muslim, itu saudara kita. Hanya saja, untuk ukhuwah dengan lawan jenis, memang ada aturan mainnya sendiri, sobat. Nggak sembarangan, atau nggak sebebas dalam bergaulnya seperti kepada teman satu jenis. Betul? Loading…

***

Ketika Cinta Mulai Menggoda

Rasa cinta itu unik. Nggak mengenal status seseorang, dan juga suka tiba-tiba aja datang. Hadir dalam jiwa, menggerogoti hati, mengaduk-mengaduk perasaan, yang akhirnya muncul rasa suka dan rindu. Duh, banyak pujangga yang berhasil menorehkan kata-kata puitisnya tentang cinta. Sebab cinta itu naluriah. Pasti dimiliki oleh seluruh manusia, termasuk hewan. Allah udah memberikan rasa itu kepada manusia. Firman-Nya : "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak." (QS. Ali Imraan [3] :14).

Nah, gimana jadinya kalo sesama aktivis pengajian muncul rasa cinta? Nggak masalah. Sah-sah saja kok. Bahkan sangat mungkin terjadi. Itu naluriah. Cuma, tetap harus aman dan terkendali. Nggak boleh mengganggu stabilitas nasional (ciiee.. bahasanya pejabat banget tuh!). Iya, saat cinta menggoda, jarang yang bisa bertahan dari godaannya yang kadang menggelapkan mata dan hati seseorang. Jangan heran dong kalo sampe ada yang nekat pacaran. Wah, aktivis pengajian kok pacaran?

Sobat muda muslim, itu sebabnya kamu kudu bisa jaga diri. Ukhuwah Islamiyah di antara sesama aktivis pengajian tentunya nggak dinodai dengan perbuatan yang mencemarkan nama baik organisasi, nama baik kamu, nama baik sesama aktivis pengajian, dan yang jelas kesucian Islam. Jangan sampe ada omongan, "aktivis pengajian aja pacarannya kuat, tuh! Muna deh!" Coba, gimana kalo sampe ada yang bilang begitu? Nyesek banget kan? Jelas lebih dahsyat dari wabah SARS tuh! Upss...

Kalo udah gitu, bisa ngerusak predikat tuh. Bener. Sebab, serangan kepada orang yang punya predikat 'paham agama' lebih kenceng. Jadi kalo ada aktivis pengajian yang pacaran, orang di sekililing mereka dengan sengit mengolok-olok, mencemooh, bahkan mencibir sinis. Kejam juga ya? Bandingkan dengan orang yang belum paham agama, atau nggak aktif di organisasi kerohanian Islam, biasa-biasa aja tuh. Sobat, inilah semacam 'hukuman sosial' yang kudu ditanggung seseorang yang udah dipandang ngerti. Padahal, sama aja dosanya. Tapi, seolah lebih besar kalo itu dilakukan oleh aktivis pengajian. Gawat!

Wajar juga sih pandangan seperti itu. Sebab, umat kan lagi nyari siapa yang dapat ia percayai dan teladani dalam kehidupannya. Jadi, jangan khianati kepercayaan mereka kepadamu hanya gara-gara soal cinta yang kebablasan. Sebab, mereka menganggap bahwa kamu mampu menjaga diri dan mungkin orang lain. Nah, kalo kemudian kamu melakukan perbuatan yang merendahkan martabatmu, rasanya pantes banget kalo kemudian mereka nggak percaya lagi sama kamu yang aktif di pegajian. Betul apa betul?

Sobat muda muslim, cinta seketika bisa datang menggoda, hadir dalam jiwa, memenuhi rongga dada, dan membawa asa yang menghempaskan segala duka yang pernah ada. Hmm.. kalo itu yang kamu rasakan, harap hati-hati. Ukhuwah di antara kamu jangan dinodai dengan aktivitas bejat, meskipun atas nama cinta. Berbahaya. Jangan heran kalo Kahlil Gibran pernah bikin puisi seperti ini : "Cinta berlalu di hadapan kita, terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari darinya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya."

Jaga Jarak Aman!

Idih, emangnya mengendarai mobil sampe dibilang jaga jarak aman? He..he..he... jangan salah euy, justru yang berbahaya adalah karena seringnya deketen, apalagi sampe gesekan segala (emangnya kartu kredit main gesek?).

Jaga jarak aman adalah cara ampuh menjaga hati kita untuk tidak melakukan aktivitas berbahaya. Bukankah seringkali kamu tak berdaya jika deketan sama orang yang kamu incer? Sebab, kalo nggak diatur dengan batasan ajaran agama, kamu bisa kebablasan berbuat tuh. Bener. Jangan sampe kamu lakuin.

BTW, apa aja sih batasan bergaul dengan lawan jenis, khususnya sesama aktivis? Iya, biar kita jadi ngeh, apa yang boleh dilakukan dan mana yang terlarang untuk dilakoni. Supaya ukhuwah kita nggak bias dengan pacaran.

Pertama, kurangi frekuensi pertemuan yang nggak perlu. Memang, kalau sudah cinta, berpisah sejam serasa 60 menit, eh serasanya setahun. Bawaannya pengen ketemu melulu. It's not good for your health, guys! Ini nggak sehat. Perbuatan seperti itu bukannya meredam gejolak, tapi akan memperparah suasana hati kita. Pikiran dan konsentrasi kita malah makin nggak karuan. Selain itu bukan mustahil kalau kebaikan yang kita kerjakan jadi tidak ikhlas karena Allah. Misal, karena si doi jadi moderator di acara pengajian, eh kita bela-belain datang karena pengen ngeliat si doi, bukan untuk nyimak pengajiannya itu sendiri.

Yup, kurangi frekuensi pertemuan, apalagi kalau memang tidak perlu. Kalau sekadar untuk minjem buku catatan, ngapain minjem pada si doi, cari aja teman lain yang bisa kita pinjam bukunya. Lagipula, kalau kamu nggak sabaran, khawatir ada pandangan negatif dari si doi. Bisa-bisa kamu dicap sebagai ikhwan atau akhwat yang agre (maksudnya agresif). Zwing... zwing.. gubrak!

Kedua, jangan 'menggoda' dengan gaya bicara dan penampilan yang gimanaa.. gitu. Jadi, ketika kamu berbicara dengan lawan jenis harus diperhatikan intonasi dan gaya bicaranya. Bagi wanita, jangan sekali-kali ketika berinteraksi dengan anak cowok menggunakan gaya bicara yang mendayu-dayu kayak penyanyi dangdut. Suaranya dibuat merdu merayu hingga menyisakan rasa penasaran yang amat sangat bagi kaum lelaki. Wow! Firman Allah : "Jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu terlalu lemah lembut (mengucapkan perkataan, nanti orang-orang yang dalam hatinya ragu ingin kepadamu. Dan berkatalah dengan perkataan yang baik." (QS. al-Ahzab [33] : 32).

Ketiga, menutup aurat. Nggak salah neh? Kalo aktivis kan udah ngeh soal itu Bang? Bener. Harusnya memang begitu. Tapi, banyak juga yang belum tahu bagaimana cara mengenakan busana sesuai syariat. Akhwatnya masih pake kerudung gaul yang 'cepak' abis! (kalo yang bener kan 'gondrong'. He..he..). Iya, kerudungnya aja modis banget. Pake lipstik lagi bibirnya. Bedakannya tebel banget pula. Minyak wanginya? Bikin ikan sekom ngapung!

Jadi buat para akhwat, jangan tabarujj deh. Duh, kebayang banget lucunya kalo aktivis pengajian tabarujj alias tampil pol-polan dengan memamerkan kecantikannya. Jangan ya, Allah SWT berfirman : "... dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." (QS. al-Ahzab [33] : 33).

Banyak lho yang mengaku aktivis masjid tapi kelakuannya masih begitu. Jadi, mari kita sama-sama membenahi diri kita dan juga teman-teman yang lain sesama aktivis masjid. perubahan memang butuh proses. Tapi, kudu dimulai dari sekarang. Siap kan? Heu-euh!

Keempat, kurangi berhubungan. Mungkin ketemu langsung sih nggak, tapi komunikasi jalan terus tuh. Mulai dari sarana 'tradisional' macam surat via pos, sampe yang udah canggih macam via telepon, HP, dan juga internet. Wuih, ketemu langsung emang jarang, tapi kirim SMS dan nelponnya kuat. Apalagi kalo urusan chatting, pake ada jadwalnya segala. Udah gitu, kirim-kirim e-mail pula. Hmm... jadi tetep berhubungan kan? Emang sih bukan masuk kategori khalwat. Tapi kan bisa menumbuhkan rasa cinta, suka, dan sayang? Nggak percaya? Jangan dicoba! He.. he..

Kelima, jaga hati. Ya, meski sesama aktivis pengajian, bisikan setan tetap berlaku. Bahkan sangat boleh jadi makin kuat komporannya. Itu sebabnya, kalo hatimu panas terus karena panah asmara itu, dinginkan hati dengan banyak mengingat Allah. Mengingat dosa-dosa yang udah kita lakukan ketika shalat dan membaca al-Qur'an. Firman Allah SWT : "Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (QS. ar-Ra'du [13] : 28).

Oke deh, kamu udah punya modal sekarang. Hati-hatilah dalam bergaul dengan teman satu pengajian. Jaga diri, kesucian, dan kehormatan kamu dan temanmu. Jangan nekat berbuat maksiat. Kalo udah TKD alias Teu Kuat Deui, segera menikah saja (kalo emang udah mampu). Kalo belum mampu? Banyakin aktivitas bermanfaat dan seringlah berpuasa.

Emang sih kalo pengen ideal, kudu ada kerjasama semua pihak; individu, masyarakat dan juga negara. Hmm.. soal cinta juga urusan negara ya? Negara wajib meredam dan memberantas faktor-faktor yang selalu ngomporin masyarakat untuk berbuat yang nggak-nggak. Betul? Jadi, jangan sampe ukhuwah kita berubah jadi demenan! Catet yo..?

Sumber : Studia Edisi 150/Tahun ke-4 (23 Juni 2003)

Senin, 08 Januari 2007

 

Komentar

  1. Huhuh..(mengela nafas)
    pacaran
    hehe... Ya bgtulah...
    Thanks
    infonya

    BalasHapus
  2. yah..begitulah..semoga terhindar dari segala dosa..
    u'r welcome Bro!

    BalasHapus
  3. wah, akhirnya selesai juga bacanya... huff... syukron

    change "judul besarnya" ya... n_n,

    BalasHapus
  4. u'r welcome K..
    kenapa gitu judul besarnya?

    BalasHapus
  5. langkahku belum terhenti... berganti... menjadi sekarang tu di atas

    BalasHapus
  6. i've heard or read those sentences, but i forget where...

    btw, it was nice topic...

    BalasHapus
  7. betul sekali..kalo lengkapnya si gini K..
    " Every test in our life makes us bitter or better......
    Every problem comes to makes us or break us.....
    Choice is our`s, whether we become victim or victor..."

    BalasHapus
  8. "victor"?? kinda strange u know?

    BalasHapus
  9. ha..ha..buat pengingat sesama penghuni MP..^^

    BalasHapus
  10. ga' salah..itu jawaban pasti..tapi jangan di nodai kefitrahannya.
    Cukup dengan menitipkannya pada Sang Maha Cinta..

    BalasHapus
  11. sip dah.. setuju.. hanya saja tadi kelewat bacanya.. (belum baca semua), kesan awal dari tulisan ini, menyalahkan cinta, ternyata nggak.. hehe afwan

    BalasHapus
  12. artikel mantab2 ... buat yg ngerasa pada ketawa tuh wkwkwkwkwkwkwkwkkw....
    "jadi ane yg ketawa"

    BalasHapus
  13. ha..ha..sampe tuntas dong bacanya..^^

    BalasHapus
  14. nah...ini, kayaknya yang nulis udah pernah ngalamin neh...hehehe maap ya! ^^

    BalasHapus
  15. ga' juga..
    sempat hampir..tapi kembali teringatkan..
    maaf.

    BalasHapus
  16. semoga dimudahkan ALLAH, smoga diberikan yg terbaik olehNYA...!!!

    BalasHapus
  17. Gaya tulisannya mengingatkan sama buletin studia jaman SMA
    Nice post

    BalasHapus
  18. wah nusuk banget nih, btw makasih banget ya... pelajaran yg sangat2 berharga ^_^, semoga lbh bisa menjaga hati, insyaAlloh..amin..

    BalasHapus
  19. Jadi inget jaman SMA dan kuliah s1 ;D
    Alhamdulillah termasuk yang selamat 100% dari yang begituan :P

    BalasHapus
  20. posting yang bagus ukhty...
    tapi sepertinya lebih terfokus pada aktifitas antar aktivis dalam satu wajihah ya?!
    padahal jika mau sedikit lebih kritis, aktivitas dengan sesama saudara di mp juga sama berbahayanya jika tidak bisa extra keras dalam menjaga hati.
    Allahu a'lam

    BalasHapus
  21. Subhanallah.........
    Postingnya bagus ukh
    Mudah2-an Q-ta semua bisa menjaga diri. Berikanlah hati dan cinta hanya pada Sang Illahi.
    Jazakalla, khrn ksr, Hayakallah!........

    BalasHapus
  22. Sepakat Mba...
    semua itu pada akhirnya harus kembali pada Hadits Arba'in pertama....
    Silakan yang punya Al-Wafi' dibuka lagi BAB 1 nya....
    tinggal pintar2nya aja mengelola sang raja...itu....setidaknya muwashoffat primernya harus dipenuhi juga...krn insyaAllah hal tsb, dpt mjd benteng dlm jiwa seseorang...
    Wallahu a'lam bishowwab

    BalasHapus
  23. berhati-hatilah dengan hati....

    BalasHapus
  24. Amin..semoga Allah menjaga hati kita semua..

    BalasHapus
  25. Percaaya qo percaya..Tetehku gitu looh!!^^

    BalasHapus
  26. Itu juga termasuk..intinya..dimanapun kita berada..jaga hati itu penting banget..^^

    BalasHapus
  27. Amin..ya,, berikan pengabdian cinta kita ke Cinta Tertinggi..^_^

    BalasHapus
  28. ausli
    pstingannya gw banget
    halah:p

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

sampe sebesar ini?