Musibah: Balasan, Kasih, atau Teguran?
Musibah: Balasan, Kasih, atau Teguran? وَمَاۤ أَصَـٰبَكُم مِّن مُّصِیبَةࣲ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَیۡدِیكُمۡ وَیَعۡفُوا۟ عَن كَثِیرࣲ “Dan apa pun musibah yang menimpa kalian, maka itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Dia memaafkan banyak (dari kesalahan kalian).” (QS. Asy-Syūrā: 30) 1. Saat Musibah Mengetuk Tidak ada satu pun manusia yang bisa memilih jenis ujian yang akan datang kepadanya. Kita tidak pernah mendaftar untuk kehilangan, tidak pernah menandatangani kesediaan untuk kecewa, dan tak pernah mengajukan diri untuk patah. Namun, pada waktunya, hidup menyeret kita masuk ke dalam ruang perenungan yang paling jujur: ruang di mana semua yang kita sandarkan ternyata rapuh, dan semua yang kita abaikan ternyata paling berarti. Ayat ini turun dalam konteks hujan yang Allah turunkan setelah masa keputusasaan panjang . Ibn ‘Āsyūr menjelaskan bahwa kaum Quraisy pernah ditimpa kemarau dan kelaparan hebat , sebagai akibat dari kesombongan dan gangguan mereka terhadap...
mau..mau..mauuu...apaan sehh..
BalasHapusmau?? cari sendiri ajah..he..he..
BalasHapusbahagia menurut aku belom tentu bahagia menurut kalian..^^
Aku juga bahagia banget. Lengkap semua
BalasHapusbener juga ya ukh....
BalasHapus^_^
BalasHapusalhamdulillah.....^^
BalasHapusmauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
BalasHapusaku kasih senyum aja ya...^_____^
BalasHapusdeuh manis amat senyumnya...
BalasHapustersimpul malu dibalik senyuman beraut ayu ...
wuih serrrrrrrrrr terasa manisnya dech :D
ho..ho..semut aja ngerubungin aku nih....^^
BalasHapus