Memaknai Kehilangan
Kehilangan tidak pernah begitu mudah untuk dihadapi.
Setiap kehilangan, apalagi pada sesatu yang teramat lekat, dekat dan dicintai, akan selalu menyisakan luka juga ruang hampa di dalam hati.
Seperti ada yang tercerabut sedemikiannya.
Tercabutnya sesuatu yang teramat melekat di hati itu sakit..
Semakin lekat semakin luar biasa sakitnya.
Pada kehilangan demi kehilangan kita belajar menyandarkan hati pada pemilik sebenarnya.
Maka kabar duka sesedih apapun akan menjadi aman bagi hati.
Luka pasti akan tetap ada.
Hampa kadang bisa mampir.
Tapi pulihnya bisa lebih cepat.
Karena tidak ada yang lebih menyakitkan dari kehilangan Allah dari hidup ini.
Hati yang tak mengenalNya
Hati yang jauh dariNya
Kemelekatan hati pada selainNya melebihi kadar kemelekatan yang mestinya utuh sempurna padaNya.
Sedih itu manusiawi.
Rasul SAW pun pernah berduka berlipat ganda pada tahun kesedihan.
Saat dua orang tercintanya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Di waktu yang berdekatan.
Mungkin kita harus lebih banyak lagi menelisik kisah hidup beliau SAW..
Agar kita tidak lantas membenarkan segala teori tanpa dasar saat butuh tempat paling kuat untuk berpegangan..
Di saat paling goncang bagi jiwa dan hidup kita.
Just take our time...
Tidak apa menangis sebab kehilangan orang tercinta
Yang pergi meninggalkan kita selamanya.
Tidak akan pernah ada lagi suaranya yang kita dengar
Tidak akan ada lagi canda tawa dan segala tingkahnya yang membersamai kita.
Bersedihlah..
Tapi beri waktu pada kesedihan dan air mata.
Ada saat kau harus bersegera mengemas air mata menjadi sebuah semangat bangkit lagi
Agar kelak bisa bertemu di tempat terbaik
Dengan dia yang telah pergi mendahului
Ini tak selamanya.
Cepat atau lambat kita pun akan menyusulnya.
Dan menyadari bahwa saat tiba masanya kita pergi..ternyata kesedihan sebab kehilangan tidak lebih sulit untuk dihadapi dibanding kegelisahan diri sebab catatan yang detil dan rapih.
Yang mencatat semua prilaku baik lahir maupun hati
Tanpa ada yang terlewati
Semoga pantas kita berjumpa kembali
Dengan dia yang kita rindui meski baru kemarin pergi..
Pergi yang kita ketahui tak bisa berjumpa kembali di dunia ini..
Tapi semua di ketinggian surga nanti kita bisa berkumpul kembali.
Aku akan berjuang sungguh-sungguh sampai saat itu tiba nanti
_kehilangan, bersahabatlah denganku. Aku titip kamu pada Tuhanku. Semoga kau menjadi pelajaran paling berarti untukku. Untuk memahami sebuah kaidah kehidupan yang tak akan pernah berubah sampai kapanpun..yaitu..
Al-An'am - Ayat 94
وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَىٰ كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُم مَّا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَد تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنكُم مَّا كُنتُمْ تَزْعُمُونَ
Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafaat (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (semua pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah).
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^