Perjalanan Pembuktian Cinta #Part1

#PERJALANANPEMBUKTIANCINTA
#PART1 : 🐍 -TAKUT ULAR- 🐍

Akhirnya...

Setelah bertahun-tahun berkali-kali memaksa diri sendiri untuk menulis 'tentang ini', aku menuliskannya hari ini. Mungkin akan panjang.. 😂so siap-siap aja bacanya.

Banyak dipaksa orang lain menulis juga 'tentang ini'. Apalagi dorongan dari mas suami, ReZha Rendy. Masyaallah pokoknya 😂
Kata mereka, "Ada begitu banyak hikmah dibalik  kisahmu, mungkin akan ada banyak orang di luar sana, saat ini, yang pernah ada dalam kondisi sepertimu dulu yang butuh pencerahan tentang bagaimana cara melangkah bangkit dari kejatuhan, berjalan dalam gelap masalah yang menimpanya menuju terangnya jalan agar sampai ke tujuan. Maka akan sayang sekali jika tidak tersampaikan. Akan sayang sekali jika kamu diam saja, menyimpan hikmah  dan perbincanganmu dengan Al-Qur'an tersebut untuk sendiri."

Ah ya.. Dari mana mulainya ya..

Ok..

Bismillah..

Pernah dibuat marah dengan keadaan?

Pernah merasa mentok buat jalan ke manapun? Maju salah dan mundur pun salah?

Pernah merasakan kehilangan kepercayaan ke diri sendiri, kehilangan kepercayaan kepada orang lain? Bahkan terparahnya sampai TIDAK mau lagi melibatkan Allah dalam hidupmu karena kau pernah kecewa justru saat menyerahkan hidupmu padaNya?
Merasakan kesalahan yang mengungkung diri dan membuat menutup diri dari banyak orang?

Kau berpikir bagaimana caramu melangkah lagi ke depan dalam menjalani hidupmu setelah melewati hal tersebut.

Kau bertanya-tanya apa kiranya yang Allah mau, sampai-sampai hidupmu dibuatNya kacau balau. Hatimu dipatahkan dan dilukai berkali-kali.

Jika benar ada pesan cintaNya dibalik kejadian-kejadian itu, kenapa harus dengan sebegitu sakit dan berpoles begitu banyak luka yang perihnya terasa sampai ke mata. Melelehkan air mata dengan begitu derasnya.

Maka, sepenggalan kisah yang pernah aku alami ini, semoga bisa menjadi sebuah referensi tambahan untuk memantapkan lagi, kemana semestinya kamu melangkah dalam limbung yang setiap hari, seperti tidak mau berhenti.

Maka, meski aku merasa kurang pantas menuliskannya karena kisahku ini tidak sebegitu bagusnya apalagi hebat, untuk bisa disampaikan. Tapi, semoga ada yang bisa mengambil hikmah baiknya. Dan tercerahkan hidupnya. Dari kisah sederhana yang akan aku ceritakan, meski saat menjalaninya, gumpalan rasa demi rasa yang hadir tidaklah sesederhana pengisahannya. Rasa-rasa itu ramai mengepung hati dan pikiran. Aku bertahan. Karena aku temukan pegangan. Tapi mungkin di luar sana, ada banyak yang akhirnya menjadi 'buta' karena ramainya rasa tersebut. Ramai yang mematikan... Kita sebut saja begitu.

Awal perjalananku, di mulai saat aku buka percakapanku dengan Allah lewat tulisan-tulisanku di sebuah dyari. Di sebuah pesantren tahfizh..

Percakapan yang awalnya kukira hanya satu arah. Aku berkata-kata padaNya. Bercerita tentang berbagai hal. Berdoa tentang berbagai hal. Menyampaikan bongkahan-bongkahan rasa. Menceritakan mimpi-mimpiku.

Aku berkata padaNya, aku mau menjadi penyeruMu. Bagaimana caranya? Aku ingin menjadi orang yang titipkan karunia yang banyak. Agar aku mampu menjadi sinaran bagi sebanyak mungkin orang untuk mengenalMu. Aku ingin bisa bermanfaat.

Aku sampaikan padaNya, aku punya mimpi menjadi seorang dokter. Aku ingin Kau mengabulkannya.

Maka percakapan-percakapan yang semula kukira satu arah mulai aku rasakan seolah dijawabNya.

Lewat kejadian-kejadian di sekitarku.

Lewat ayat-ayat Al-Qur'an yang coba kusahabati setiap waktu.

Maka Dia menjawabnya dengan penyampaian yang sangat indah. Dalam rangkaian hari-hariku. Di setiap selipan tangis dan tawa. Di tiap paparan sedih dan senang.

Sampai suatu hari.... Aku menemukan, bahwa cara Allah menjawab semua yang aku sampaikan adalah lewat kejadian yang sungguh meluluhlantakkan diri...

Aku... Sangat takut pada ular. Dan Allah menjawabku dengan kehadiran 'ular' tersebut di suatu petang menjelang maghrib.
.
.
.
.
.
.
.
(disambung aja ke PART 2) kalo banyak yang BUTUH  HIKMAH dan MAU tau lanjutannya, baru dilanjutin lagi. Kalo nggak butuh dan nggak mau ga usah aja 😂😂😂

Komentar

  1. Alhamdulillah sudah tamat #perjalananpembuktiancinta...
    Terimakasih ka ibah bukunya sangat bermanfaat...

    BalasHapus
  2. Mau dong lanjutannya..

    BalasHapus
  3. Luar biasa De Ibah berjalan batinnya,yang dibingkai dengan keimanan. Mudah - mudahan jadi tauladan bagi pembaca buku ini

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca blog ini dan bersedia meninggalkan jejak dalam komentar,semoga bermanfaat ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

DARI ANAKMU YANG KINI DEWASA

hanya santri biasa..