Postingan

Berkenalan dengan Lelah

Lagi cape2nya hidup. Ya hidup sebelah mana yang ga cape sih? Di semua tingkatan di semua tahapan pasti cape. Semua ngerasain, semua ngalamin. Saat melewati kelelahan yang seperti mulai kehabisan nafas, sebagian menjadi pecundang dan menjatuhkan diri kepada kehinaan, lalu sebagian menempa dirinya dengan semua kelelahan menjadi berbeda dari dirinya yang sebelumnya.  Kelelahan yang sama menimpa orang yang berbeda, bisa membentuk mereka menjadi berbeda. Kau? Mau jadi yang seperti apa? Lelahmu sama dengan lelah yang mereka rasakan. Tapi apakah lelah yang kau rasakan akan sepadang dengan apa yang akan kau dapatkan? Perjuangkan saja semua hal yang akan membuat lelahmu berarti dan berbuah. Tinggalkan saja semua hal yang membuatmu lelah tapi kau tidak dapat apa-apa kecuali hampa yang semakin hampa dan kosong yang semakin kosong. Kalau kau benar..benar-benar mau berjuang, maka persiapkan diri dan sadari bahwa dalam perjuanganmu akan ada lelah yang siap menghampiri. Kau siap? Kalu kau benar..bena

Teruslah Berjalan

Sebagaimana Allah menggambarkan kata cahaya sering hanya dengan kata bermakna tunggal yaitu النور dan mengatakan kegelapan dengan makna jamak atau plural yaitu الظلمات. Maka sebenarnya kebenaran itu selama-lamanya hanya ada satu saja. Dan kegelapan bisa berupa apapun bentuknya. Pembelajaran tentang hal ini membuatkan yang suka berfikir mendalam jadi semakin terilhami dengan banyak hal. Betapa semua itu saling berhubungan dan berkaitan. Proses pembelajaran dari yang tak bisa menjadi bisa itu proses menyingkirkan kegeleapan yang sedemimian pekat menuju pada satu cahaya yang pasti. Jalan pengantar pada cahaya itu satu: ILMU. Jangan lelah teruslah belajar dan bersabarlah dalam prosesnya. Lebih baik bersabar dalam proses pembelajaran yang tidak mudah dibanding bersabar akan kebodohan dan kegelapan tanpa ujung. Semua belum final, Nusaibah, teruslah berjalan...

Tempat Pulangnya Hati

Gambar
Karena buatku tidak ada tempat yang yang senyaman masjid untuk tempat pulangnya hati yang lelah. Di sini aku menemukan hatiku kembali.

Memaknai Kehilangan

Kehilangan tidak pernah begitu mudah untuk dihadapi. Setiap kehilangan, apalagi pada sesatu yang teramat lekat, dekat dan dicintai, akan selalu menyisakan luka juga ruang hampa di dalam hati. Seperti ada yang tercerabut sedemikiannya. Tercabutnya sesuatu yang teramat melekat di hati itu sakit.. Semakin lekat semakin luar biasa sakitnya. Pada kehilangan demi kehilangan kita belajar menyandarkan hati pada pemilik sebenarnya. Maka kabar duka sesedih apapun akan menjadi aman bagi hati. Luka pasti akan tetap ada. Hampa kadang bisa mampir. Tapi pulihnya bisa lebih cepat. Karena tidak ada yang lebih menyakitkan dari kehilangan Allah dari hidup ini. Hati yang tak mengenalNya  Hati yang jauh dariNya Kemelekatan hati pada selainNya melebihi kadar kemelekatan yang mestinya utuh sempurna padaNya. Sedih itu manusiawi. Rasul SAW pun pernah berduka berlipat ganda pada tahun kesedihan. Saat dua orang tercintanya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Di waktu yang berdekatan. Mungkin kita harus l

Jika Tak Bisa Menunggu, Baiklah!

Yang lucu dari dunia ini Adalah saat kau mau bertumbuh dan menyatakan siap bertumbuh, tetiba semua ujian dan aral melintang bertubi menyambut secara bersamaan dalam satu waktu. Tunggu.. tunggu.. tunggu.. Apakah tidak bisa lebih pelan-pelan lagi? Apakah tidak bisa lebih santai dari ini? Kenapa speednya secepat dan semengerikan ini? Lelah dalam perjalanan terkadang membuat ingin berhenti dan memilih pilihan lebih mudah: menyerah lalu berputus asa. Tapi keinginan untuk bertumbuh sedemikian serius. SANGAT SERIUS. Maka aku pilih jalan sulit lagi mendaki itu. Memilih bangkit meski lemah.  Memilih mengentaskan air mata lebih cepat dari biasanya. Lalu tersenyum dan berkata, "Ok..aku terima ini. Apa lagi kiranya yang akan Kau utus untuk datang menjadi pembentuk terbaik aku dan diriku ini?" Memilih jalur bangkit meski lemah itu tidak mudah tapi aku serius... Maka semoga aku akan bisa melewatinya sebaik mungkin. Tidak apa babak belur. Aku bahagia dengan perjuanganku. Luka ini baik untuk

Sabar dengan Ketidaknyamanan

Suatu saat kita akan saat bertetimakasih pada semua ketidaknyamanan yang hadir. Darinya kkta belajar mengendalikan sikap. Darinya kita belajar tidak melewati batas. Darinya kita belajar menerima kebenaran. Darinya kita belajar bahwa kota ini selamanya adalah manusia yang bisa salah dan bisa lupa. Darinya kita belajar menyelaraskan sikap hati, sikap fisik dan apa yang keluar menjelma kata dari lisan. Darinya kita belajar bahwa begitu banyak jalan kebaikan, kita bisa memilih salah satunya. Darinya kita belajar bahwa kebenaran mutlak habya ada di sisi Allah. Darinya kita belajar merunduk dalam iman. Darinya kita belajar terus berbenah setiap saat. Darinya kita belajar bahwa berproses itu butuh waktu dan sabar. Tidak mungkin i.n.s.t.a.n. Darinya kita belajar bahwa kesenangan tak selamanya benar. Darinya kita belajar kesedihan tak selamanya salah. Darinya kita belajar kebahagiaan itu diikhtiarkan. Darinya kita belajar jangan takut bergerak melangkah. Darinya kita belajar, kita bisa salah da

Mengeratkan Ikatan

Apa yang akan mampu membuat matamu kehilangan kantuknya padahal tubuhmu sudah sedemikian lelah? Bersama tubuh yang lelah apakah pikiran bisa tetap tenang lagi benderang? Pikiran yang begitu menumpuk bisa jadi akan menjadi sebabmu terjaga sampai dini hari lagi. Pagi bertemu pagi lagi dan matamu masih tidak juga rela untuk memejam. Apa yang sedemikian penting dan perlu untuk diperjuangkan sampai sedemikian? Dari mana energi yang seperti tidak berkesudahan? Dari mana kekuatan menerjang badai dan ombak yang sedemikian?   Ada yang menjawab:    Sebab aku sedang bermain dan menari dalam badai dan ombak ini. Maka buat apa aku merasa berat jika semua ini adalah permainan? Setiap kesulitan yang semakin mengikat erat adalah sebuah pertanda kenaikan pada level yang lebih tinggi. Dan pada level yang lebih tinggi, badai kan makin menari, maka menarilah bersamanya! Juga pada level yang semakin naik lagi, ombak kan makin berputar riang, maka berputarlah bersamanya dalam keriangan yang sama!   Kekuatan

Angan, Mimpi, Perjuangan dan Surga

 Apakah nyaman bermain dalam angan? Ya.  Akan teramat nyaman. Anganmu yang tinggi. Mimpimu yang besar.  Selamanya akan jadi angan dan mimpi kalau kau tidak mau bergerak. Bergeraklah! Meski dalam kererbatasan. Berulang kali merasa, "Sepertinya aku ga bisa." "Sepertinya ini akan sulit." "Apa aku bisa?" "Apa aku mampu melewati kesulitan ini?" Apa yang masih kurang? Bisa jadi ikhtiar sudah sedemikian maksimal. Apa yang masih belum sempurna? Padahl mumgkin doa tak pernah kurang. Terus saja bergerak. Telan saja semua rasa ngeri itu. Lalui. Lewati. Pada akhirnya ini semua akan berlalu. Dan suatu saat kita akan mengenang perjuangan ini dengan... Dulu telah aku lakukan ini dan itu. Dulu telah aku perbiat ini dan itu. Hingga Allah izinkan aku merasakan ini di sini dan saat ini. Bukankah perjuangan itu sedemikian indah. Kita akan mengenangnya dengan membuka folder bahagia. Ternyata rupa folder bahagia itu terisi bukan hanya bahagia dan hal menyenangkan saja