Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Jangan Lupa Bahagia

Ada orang-orang yang bibirnya tersenyum.. Tapi jelas matanya menyiratkan kesedihan. Mendalam.. Yang sedang Allah berikan tahapan luka, yang sedang Allah mampirkan duka.. Semoga bisa semakin berkilau cahayanya. Menemukan makna disebalikan cerita yang kurang menyenangkan hati. Lalu menjadi ridha dengan segala ketetapan Allah yang memang sudah semestinya terjadi. Karena hidup memang begini. Dunia memang seperti ini. Maka jangan bersedih. Ini semua hanya senda gurau, hai hati. Dalam sekejap.. Mudah bagi Allah merubah setiap kondisi sekehendakNya. Maka.. Dekatilah Ia.. Sepenuh hati.. Maka.. Dekatilah Ia.. Serahkan diri.. Dan pada akhirnya.. Muncullah sebuah masa di mana sedih atau pun senang adalah sama rasanya. Karena ridha Allah lebih utama dan diutamakan di atas segalanya.. Jangan lupa tersenyum dan bahagia.. 

Belajar Dari Daun-Daunan

Gambar
Sepagian tadi keingetan Umi. Pas dini hari tadi lagi muroja'ah hafalan qur'an dan qiyamullail. Keingetan dulu saat ikut-ikutan shalat malam dibelakang umi pas kebangun dini hari gara-gara kebelet pipis. Ngeliat umi lagi shalat. Aku tergerak buat ikut shalat juga. Jadi makmum. Tapi gara-gara raka'at nya panjang aku duluan selesein dan langsung lanjut tidur lagi.. 😌😆 itu pas kelas 1 SD. Keingetan pas belajar shalat dulu. Selalu kebalik-balik doa tahiyat akhirnya 😆 diajarin umi sambil diomelin "Iiih.. Ga hafal-hafal." berlanjut drama mogok belajar dan nangis. Gara2 ga hafal-hafal doa tahiyat akhir yang bersejarah itu. 😂 itu pas kelas 3 SD. Keingetan pas kecil dulu masih di kelas 1 SD, Umi kumpulin anak-anak disekitaran rumah kontrakan buat belajar ngaji kalo sore. Daripada pada berkeliaran maen2 doang jadi berlanjutlah menjadi sore dengan belajar qur'an. Dimulai dari iqro 1 tentunya. Dan kadang juga diajak keliling di sekitaran kebun deket rumah. Kita sem

Kado Untukmu

Bismillah... Aku menuliskan ini di hari kelahiranmu.. Tepat di usiamu yang kedua puluh tujuh tahun. Ke dua kalinya kita lewati tanggal yang sama dalam putaran masa kita sejak akad kita terucap. Aku menghitungnya... Ini hari ke 407 kita bersama-sama. Saat dulu kebersamaan adalah satu hal yang sangat jauh dari bayangan. Hal yang bagi kita seolah tak mungkin, rupa-rupanya bagi Allah adalah sesuatu yang begitu mudahnya Ia jadikan nyata. Seorang lelaki berkuda yang berjuang sampai penuh darah di sekujuran tubuhnya, ia yang aku lihat dalam mimpi. Kini ada di sampingku. Kamu.. 407 hari bukan lah jumlah yang besar tapi bukan pula jumlah yang kecil untuk cukup saling mengetahui kekurangan dan kelebihan kita masing-masing. Dalam kesadaranku yang seringnya timbul tenggelam ini aku terus berusaha memberikan terbaikku. Meski kadang kelelahan fisik membuatku terlalu lelah mencapai keidealan seorang istri yang ada dalam gambaranku. Yang bisa selalu tampil cantik di depan suami, yang cekatan