Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Sebuah refleksi hidup: ~Tentang Sakit~

Sakit yang terlihat secara fisik hanya menampakkan sesuatu yang sakit secara batin. Ini sangat terasa. Sakit… selalu membutuhkan waktu untuk diobati. Pahitnya obat harus dirasakan minimal 3 kali dalam sehari selama 3 hari, jika memang sakitnya tidak terlalu parah mungkin akan segera bangkit sehat dengan segera. Tapi,  jika sakitnya lumayan parah,  minum obat pahit tidak hanya 3 kali dalam sehari selama 3 hari,  justru akan bertambah menjadi 3 kali dalam sehari selama lebih dari 3 hari. Benar begitu kan? Seperti itu juga mungkin pemahaman dan penerimaan akan sebuah 'sakit' yang bermakna lain, butuh waktu. Dan waktu, selalu jadi obat terampuh bagi segala jenis sakit. Biarkan waktu yang akan mengobati. Karena seiring berjalannya waktu, hati akan membiasakan diri untuk menerima dan memahami pelajaran dibalik sakitnya. Mencari berbagai 'cara' untuk kembali 'sehat' seperti sedia kala. Satu lagi yang tidak boleh lupa, semudah menjentikkan jari, semudah mengedipkan

Saat Hidupmu Bagai Terhimpit Dari Berbagai Arah

An ordinary stuff, give an extraordinary impact, with Allah. Tak perlu menunggu hal luar biasa untuk memulai kerja besar.  Berapa banyak dari kita yang menantikan hal-hal yang canggih untuk memulai. Tak jadi buka usaha, karena butuh modal besar. Padahal bisa gunakan yang ada, dan usaha dalam skala yang sederhana dulu. Mengubur mimpi, karena merasa belum sanggup. Padahal perhatikan yang dekat, yang sederhana, dan aksikan dengan sederhana. Jangan lupa, luruskan niat. Mulailah dengan tongkatmu! Gunakan hal-hal sederhana yang tersedia di hadapanmu saat ini. Jangan tunggu bingkisan yang jatuh dari langit, yang belum ada. Lakukan BAGIANMU, dan Allah akan melakukan bagian-Nya Kita suka menanti keajaiban, tanpa kita mau melakukan bagian kita. Disini kita keliru. Padahal, kita perlu memukulkan tongkat kita terlebih dahulu, baru setelah itu Allah akan kerjakan bagian-Nya. “Solusi itu dekat. Gunakan yang sederhana, dan aksikan dengan sederhana. Lalu lakukan bagianmu, dan Allah akan mel

Aku 'Disentil' Oleh Rayap

Jika nasi sudah jadi bubur,  tinggal ditambahkan bawang goreng, kacang,  sambal,  kerupuk,  kecap,  suwiran ayam, dan jadilah bubur ayam yang enak. Hari ini menjadi sangat berkesan. Aku 'disentil' rayap. Aku punya cerita. Keluargaku adalah keluarga yang hingga saat ini masih nomaden. Hidup berpindah dari suatu tempat ke temoat lain. Dari kontrakan satu ke kontrakan lain. Kontraktor yang sangat setia. Alhamdulillah. Karena kenomadenan ini kami jadi sering melakukan perpindahan rumah. Menumpuk barang-barang yang telah rapi ke dalam kardus dan membawanya turut berpindah bersama kami. Begitu pun dengan buku-buku kesayanganku. Aku hobi mengkoleksi buku,  tapi punya kebiasaan buruk menunda-nunda membacanya. Dan seingatku,  aku hanya cepat selesai membaca buku saat aku membaca buku pinjaman dalam tenggat waktu. Ah,  aku payah sekali dalam hal menunda-nunda ini. Sudah stadium akhir. Parah pisan pokoknya mah. Dan akibat perpindahan yang terlalu sering ini,  ada beberapa barang

Tentang Khauf dan Raja'

Melewati berbagai jenis tema dalam kehidupan. Pernah pada suatu masa,  mengalami rasa begitu terobsesi mewujudkan suatu cita-cita: Beberapa terwujud dan beberapa tidak. Ada bahagia ada juga kecewa. Ada yang biasa saja dan ada yang mempunya emosi mendalam. Dan aku semakin memahami makna bahwa bersikap sewajarnya adalah yang terbaik. Tidak berlebihan saat sedang bahagia atau saat sedang kecewa,  juga saat mendapatkan sesuatu atau terluput dari mendapatkannya. Kini setiap sedang mengalami satu lonjakan rasa, hati seperti sudah mempunyai alarm tersendiri jika rasa tersebut sudah melewati batas seharusnya. Dan lantas segera menyeimbanginya dengan perbandingan rasa yang perlu ditambahkan. Saat sedang berharap,  jika harapan itu besar, akan diseimbangkan dengan perasaan takut pada kadar seperlunya. Saat sedang takut, ketakutan yang besar diseimbangkan dengan perasaan akan harapan yang harus tetap di bangun. Aku semakin sadar, memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan kadar harapan (raja'